Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan

24 Agu 2019

Tentang Durian

Saya termasuk org yg BIASA aja sama Durian. Kalau lg pengen, ada, ya dimakan. Kalo gak ada ya gak dicari. Kalo lg ada, dan lg gak pengen, ya gak dimakan.
Palingan biasanya suami yg suka nyuruh2in makan 😂. Padahal sayanya lg gak mau.
Trus juga karna biasa aja ama durian, saya termasuk org yg gak suka sama olahan durian. Kalau buahnya doang masih mau makan. Tapi kalo udah diolah jadi kolak durianlah, jd cendol durian lah, apapun itu olahan durian, awak lebih milih utk di SKIP, alias nolak. 😂
Kalau misalnya pas diajak makan es cendol durian,  saya pasti cuma beli es cendolnya doang tanpa durian.
Pernah dibilang Aneh, karna gak gtuu2 amat sama durian. Padahal kan lain lidah lain selera. 😉
Jadi.. Ada baiknya tidak memaksakan selera kita ke selera org lain. Apalagi sampai ngata2in begini dan begitu 😅.
So.. Belajarlah utk menghargai pilihan orang lain dalam hidup ini. 


~Lulu bintu Nurdin
24.8.2019
Medan

21 Mar 2013

Aku Berdarah Jawa - Minang

Hai, namaku Lulu. Aku si perempuan berdarah minang, campuran jawa tentunya. Kalau ditanya apakah aku bisa berbahasa minang, tentu saja (bisa?) tidak--- aku tidak bisa berbahasa minang. Jawa juga tidak, aku tak bisa berbahasa daerah manapun. Sepertinya aku ini punya masalah sama bahasa. Aku sangat sulit menguasai bahasa lain, meski itu bahasa ibuku sendiri.

Ibuku keturunan Minang tulen, nenek dari Pariaman- suku Jambak, sedangkan kakek dari Bojol- suku Melayu. Ibuku lahir di Medan. Karna semasa muda nenekku dulu, nenekku sudah hijrah ke Medan. Tapi sama saja sepertiku, ibuku pun tak bisa berbahasa minang. Gak heran kan kalau nurun ke anaknya.
Oh iya, aku memanggil orangtua ibuku dengan sebutan "Andong", bukan nenek. Hehe. . .

Kalau kakek, beliau dulunya seorang tentara (TNI). Istrinya ada tiga. Seumur hidupku yang saat itu masih kecil, yang aku tau, aku pernah melihat kakek justru ketika kakek meninggal. Nah pas jasad kakek terbujur kaku di rumah Andong, kami semua cucu-cucunya diminta untuk mencium kakek, ya jelas aja cucu-cucunya pada kaburr, sembunyi masuk kamar. Secara gak kenal. Tau-tau udah dibilang aja, "Itu kakek kalian, kakek udah meninggal. Ayo lekas cium kakek." Tanpa aba-aba, kami semua lari bersembunyii. hahah. . . . harap maklum yaa, namanya juga masih anak-anak, kami tidak mengerti, belum memahami apa-apa :D
 
Eh iya, karena istri kakek ada tiga, jadilah aku punya banyak saudara. Anak kakek ada 17 (kalau gak salah ingat sih) Nah, ibuku anak pertama dari istri pertama. Anak Paling Sulung lah :)
Alhamdulillaah, bertujuhbelas itu akur semua. Meski aku sudah lupa semua siapa2 saja adik ibuku dari istri-istri kakek yang lainnya.
Ini ya urutannya ---->>; Mama - Om Idrus - Om Marjuki - Om Iwan - Bu Ratna - Om Didi - Bu dewi. (ini dari Istri pertama)
Kalau dari Istri kedua --->>; Om Imran - Om Irsan - Bu Rini. . . . dan sepertinya urutannya juga salah. hehe... harap maklum yah. Ingatan saya payah nih.
Kalau dari Istri ketiga ---- >> Om ..... - Bu ..... - Om Pendi - Khaidir - Mu'im
Masih Empat belas, Tiganya lagi siapa?? Saya lupa -____-' Tujuh belas atau empat belas ya?? -____-" (Mohon maaf lahir bathin kalau ghitu ^^)

Nah kali ini tentang Ayahku. Papa itu keturunan Jawa - Sunda. Kakek Jawa Solo, Nenek Sunda. Tapi sejak kecil, papa sudah diasuh sama kakaknya Bapak Papa. Karna kakaknya bapak papa tidak punya anak, jadilah si papa di urus sama "Uwaknya" (Kakak kandung Bapaknya Papa). Kata Papa, Orangtua papa (Nenek) berikut keluarga besarnya, sudah hijrah dari bandung sejak lama, bahkan katanya sekeluarga udah netap di Sumatera. Kalau gak salah sih waktu itu hijrahnya antara ke Meuredu, NAD - Aceh atau ke Medan (Saya lupa lagi yang mana, ingatan saya emang payah nih). So, sundanya jelas udah luntur karna terkontaminasi iklim Medan :) Haha. . . Eh iya, mengenai bahasa, papa masih bisa berbahasa jawa. Tapi tidak diturunkan ke anaknya, jadilah satupun diantara kami tidak ada yang bisa berbahasa jawa atupun minang, apalagi sunda. Hehehe . . .
Nah, suami "Uwaknya" itu (yg ngasuh papa) orang Medan asli, marganya Nasution. Kalau gak salah sih tentara juga. Eh iya, bapak kandungnya papa juga sama kayak bapak kandungnya mama. Istrinya ada tiga. Jadilah saya punya banyak saudara dimana-mana. Adik-adiknya Papa itu Paling banyak di kota Binjai,tidak terlampau jauh dari Medan.
Papa itu anak paling bungsu dari tiga bersaudara. Wak Ramlan - Wak Madi - Papa. Dari istri kedua dan ketiga saya sama sekali gak tau urutannya. -____- (Maafkan saya yaa...)
Nah, dari adek2 papa yang di Binjai, beberapa yang ku ingat, ada bu Ayu, om Su, Om Harjo, Om Harto, masih banyak lagi sebenernya, tapi saya sama sekali gak ingat.

Nah, malangnya ketika ada orang yang nanya-nanya aku orang apa (asal-suku). Dulunya suka ribet harus jelasin satu-satu, asal ibuku, ayahku, dsb. Tapi kali ini, tiap kali ditanya jawabannya cuma satu, "Orang Medan". Wes, itu aja. Biar gak ribet juga. Hehehe. . .
Oiya, biasanya kalau dalam berteman, kita itu gak jauh beda "nasib" dengan teman-teman dekat kita yg lainnya. Nah, si akunya punya temen deket yang kita itu senasib dan sepenanggungan. Punya latar belakang budaya yang sama, dan juga kebiasaan. hehe.... tapi bukan berarti menutup kemungkinan untuk yang beda dengan kita lhoo yaa.
Sebut saja, sahabat yang paling sering aku sebut-sebut di Blog ini, dialah si Lastroo, eh salah... Lastri maksudnya. Hihi . . . Lastri juga berdarah minang. Tapi lebih kental minangnya. Kalau udah ketemu sama orang minang, pastilah berbahasa minang. Cuma akunya aja yang bingung-bingung tebodo' karna gak ngerti sama sekali.

Hm. . . . Lelah ternyata, aku jadi ingat. Kata si Lastri, akunya jangan tidur terlalu larut. Ngantuk sekaliii. ..  .



*Continued

17 Mar 2013

Namanya Siapa?

Udah dua hari ini saya disibukkan dengan terus-terusan mengirim sms ke Ayah saya dengan intonasi isi yang sama. "Namanya siapa?" - Udah dikasih nama? -jadinya siapa namanya? ---- Sibuk minta ditelpon dan mau nelpon (tapi sayang lupa kode nelpon murah ke Malaysia pake XL) jadilah akhirnya pihak negeri jiran yang menelpon. Tapi sayang sungguh sayang, jawaban yang diinginkan tentu saja belum mendarat di terminal pengharapan. Nama itu belum juga kutemukan.

Eh iya, alhamdulillaah 15 Maret 2013, pukul 02.17 dini hari telah lahir seorang putri nan cantik jelita dari pasangan Lala dan Anton. Yang tak lain dan tak bukan adalah kakak kandung saya.-- Kak Lala.
Malam sebelum melahirkan, kami sempat smsan. Saling menukar kabar, aku bertanya kapan melahirkan, bahkan menebak dan mengira-ngira bahwa sebentar lagi dia akan melahirkan, yaitu tgl 15. Alhamdulillaah tebakan itu benar. Malam itu, kakak udah kesakitan perutnya, lalu dibawalah ia ke Rumah Sakit. Dan akhirnya, tengah malam yang senyap, saat aku pun tertidur diatas kasur dengan pulasnya ---lahirlah putri nan cantik jelita dari rahim kakakku. Dan pulasku pun terganggu dengan bunyi nyaring sms HP Jinggaku. Sms dari si kakak yg mengabarkan bahwa ia sudah melahirkan. Alhamdulillaah, berjalan dengan cepat.

Mulailah si aku sibuk mencari nama. Sampai saat ini sudah 8 nama yang aku ajukan. Tapi belum ada kabar dari seberang nama mana yg dipilih. Huhuhu . . . sedang aku disini tak sabar menanti. Khususnya pengen tau siapa nama tengahnya. Karna untuk nama awal dan akhirnya udah dapat. Tapi masih belum tau lagi jadinya nama yang mana. Masih menunggu di ruang pengap ini. hihihi. . .
tentu saja ada gurat ketidaksabaran ingin melihat wajah comel si dedek Bayi ^^ katanya sih lebih cantik dari kakaknya "Nurin" ^^

Menunggu hingga akhirnya kakiku sampai memijak bumimu duhai bidadari kecilku. Tunggu kehadiran Bunda ya Nak!! :)

Rabb . . . terimakasih untuk keluarga baru ini :)

6 Mar 2013

Dua Penulis

"Mbak"
"Opo"
"Mau tanya"
"Opo"
"Kenapa mbak suka tere?"
"Gue suka gaya tulisannya bukan orangnya. Tulisannya natural, bahasanya sederhana, banyak pesan-pesan/ petuah uang disampaikannya. Just it. Tulisan beliau lingkupnya luas, menyeluruh untuk semua kalangan. Ah gak cukup rasanya kalau cuma ditulis."
"Maksudnya? Apa aku harus jadi penulis kayak apa mbak?"
"Terserah. Lo harus punya ciri. Itu aja. Beri pembaca pesan n kesan yang mendalam untuk tulisan lo"
 "Aku mau jadi penulis yang kayak mbak mau. Silahkan dikte."
"Bahas tentang kompleksitas kehidupan. Tentang bagaimana seharusnya kita menyikapinya."
"Itu artinya semua harus gue mulai dan pelajari dari diri gue."
"Yup. Bener banget."
"Berat na"
"Sesuatu yang berasal dari hari maka akan sampai ke hati. Begitu juga dengan tulisan."
"Tuh kata-kata siapa tuh?"
"Lulu Asy Syifa. Hehe . . . penulis yang belum jua mempunyai satu buku sekalipun."
"Hahaha. Iya. Kenapa gua juga belum punya buku. Emang mbak punya cita-cita jadi penulis?"
"Itu cita-cita terpendam. Si anak Introvert ini ternyata punya bakat yang luar biasa dalam tulis menulis. Tapi sayang, keluarganya tidak mendukung penuh."
"Introvert apa tuh? Kenapa keluarga mbak gak dukung?"
"Introvert itu salah satu sifat/ watak manusia. Lo cari di gugel gih. Nah singkatnya, introvert itu orang yang pendiam, suka menyendiri, suka mendem.
"Haha. Emang mbak pendiam? Cereweet gituu."
"Yang terlihat itu tidak selalu  seperti kelihatannya, anak muda!"
"Baiklah orangtua. wakakaka. kalau menurut mbak, aku kelihatan seperti apa?"
"Bercerminlah dengan khusyuk maka kau akan melihat dirimu sendiri."
"To the point"
"Ambil kaca gih. Liat sendiri. Gue paling malas nilai orang."
"Tuh kan, orang minta bantu jugaa"
"Lo gak perlu orang lain untuk tau siapa diri lo. Orang lain itu gak objektif dalam menilai. Makanya Bercerminlah dengan khusyuk maka kau akan melihat dirimu sendiri."
" -_____-"


31 Jan 2013

Aku, Lastri dan Pisang

Aku suka pisang. Si Lastri paling tau itu. Penganan apapun yang terbuat dari pisang,sangat aku sukaaai. Pisang asli, pisang goreng, pisang rebus, pisang coklat keju bakar, keripik pisang, cake pisang yang di Batam, dll hmm . . . segala hal tentang pisang lah. Mungkin kecuali juice pisang ya, soalnya belum pernah minum itu juice.

Mumpung sore ini ada temen sekantor yang beli keripik, jadilah keripik pisang ini disantap dengan lahap. hohoho . . .
Jadi pengen keripik pisang rasa coklat sama keju ituuu. . .
HIHI

Nah, yang seru itu, Si Lastri sahabatku kalau ngeliat pisang, pasti keinget sama aku. Dan kalau aku makan pisang, pasgtgi aku keinget si Lastri. Inget banget waktu dulu semasa di Batam sepulang kerja, tau tau udah ada pisang aja di meja kamar. Ternyata si Lastri yang membelikan saat dia tugas di lapangan. Kebetulan waktu itu ia melihat nenek-nenek dengan gerobak pisangnya, trus ada beberapa sisir pisang yang belum laku, Nah. . . gitu ngeliat itu pisang, dia keinget sama aku yang doyan pisang. Jadilah itu pisang diborong sama Lastri. Disamping itu si Lastri juga kasihan melihat si nenek yang jualannya gak habis terjual. ^^, So Sweett . . .
Di rumah, tentu saja aku yang kegirangan. Hm . . . Pisang itu, buah yang selalunya tersedia di rumahku (Medan). Dan tentu saja, aku yang paling banyak menghabiskan :D diomelin sama si Papa juga cuek aja, cuma senyum2 nyengir tak bersalah. Haha . . .

Ini cerita antara Aku, Lastri dan Pisang :)

29 Jan 2013

Proyek Jodoh



Hihi . . .
Just want to share this picture.
Just for you, My Best Best Friends
Semoga proyek penjodohanmu berjalan dengan lancar. 
Aamiin

:D






Mudah-mudahan cocok yah.



24 Jan 2013

Ini Serius . .


Bawa motor itu capek. Apalagi untuk perjalanan yang cukup jauh. Jadi inget dahulu sama Alm. abangku, ketika dia hendak mampir ke rumah sehabis aktivitas kerjanya di lapangan, aku pernah minta dibelikan sesuatu sama dia. Aku minta dia mampir ke warung. Berhubung beliaunya sudah hampir sampai rumah, jadi dia tidak membelikan apa yang kuminta. Saat itu menurutku, apa susahnya tinggal mutar sedikit, beli, daaah. . . tinggal pulang. Selesai.

Sesampainya ia di rumah, aku tagih, kecewa ternyata gak jadi dibeli apa yang aku pesankan. Ngomel lah si aku. Menganggap gampang persoalan. "Kan gampang, kek gini aja pun, mampir sebentarnya . . ." Begitu kira-kira ocehanku. Nah, dari hal itu aku jadi belajar mandiri. Mandiri untuk bisa bawa motor sendiri. Jadinya tidak terlalu bergantung sama orang lain.

Kembali ke persoalan "Menggampangkan", Nah . . . kita yang tidak mengalami kejadian langsung itu seringnya emang ngegampangin sesuatu. Sama kayak aku tadi. Namun setelah dialami sendiri, ternyata ada hal-hal yang sebelumnya tak pernah terpikir dan tak terkaji oleh diri. Bawa motor itu capeknya luar biasa, kena panas atau hujan, belum lagi kena debu jalanan, dan yang paling membuat tubuh remuk itu adalah hempasan angin yang langsung menyerang ke badan. Meski sudah pakai jaket sekalipun, tetap saja anginnya nembus ke dada. Hal itu semualah yang benar-benar menguras tenaga juga menggoyahkan daya tahan tubuh. Pantesan aja dulu Alm. Abang gitu nyampe rumah suka minum es karna sangkin haussnyaa, trus juga tiduran di kamarku yang ademm. Capeknya emang nguras tenaga. Bahkan sangkin capeknya, untuk berhenti atau berjalan lawan arah lagi itu bisa jadi hal yang sangat melelahkan, karna kalau udah capek gitu, tujuannya cuma satu. Rumah. Sampai rumah langsung ke kamar mandi, basahin kaki, minum, trus baring di lantai atau di kasur. hmmm . . .

Selalu, ketika capek itu benar tlah terasa, selalu teringat sama Alm. Abang. Selalu teringat sama ulah diri dahulu yang selalu "Menggampangkan". Namun, dari hal inilah aku bisa mengambil hikmahnya. Yaitu belajar untuk mandiri, juga tidak lagi menggampangkan persoalan. Dan aku benar-benar bisa memahami setelah mengalami semua peristiwa sendiri. Semoga yang lain pun mampu belajar.

Hm. . . mohon maaf khususnya kepada Alm. Abang, Papaku, Adikku yang mungkin selama ini telah aku repotkan perihal ini. Dari sini aku belajar, belajar memahami setiap hal yang ada dalam hidupku.

Dan untuk ini aku berpesan, Ketika seseorang kelelahan sehabis dari perjalanan, Jangan sedikitpun kita beri omelan atau pun memintanya pergi ke suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan/ kemauan kita. Alangkah lebih baik kita tanya dahulu apakah ia bersedia, atau jika ia telah memberi isyarat/ memberi tahu kita bahwa ia kelelahan, maka berilah waktu sejenak baginya untuk beristirahat, atau janganlah memaksakan kehendak. Hehehe . . . orang yang kelelahan sehabis dari perjalanan itu sangat membutuhkan jeda untuk istirahat, rehat sejenak. Capek, Lelah, Haus, Lapar pulak . . . membuat seseorang menjadi lebih sensitif. Pas lah itu dengan aku. Kalau udah seperti ini, suka sensitifff . . . langsung peka sama ekpresi marah, sebel, dll yang ditujukan orang lain ke diri. Kalau kata iklan "Loe bukan loe kalo lagi lapar". Hihihi . . . benerrr bin betoolll ya kan.

Oiya, satu lagi. Klo udah kayak gini, juga jadi teringat sama si Lastri sahabatku yang di Batam. hehe . . . maafkan diriku yang sudah merepotkanmu selama ini yaa sobat :))
aku jadi rindu sama si Momo- Mio kecilmu ^^ Sudah setahun lebih aku tak mengendarainya. Aku pun masih punya salah sama Momo yang sampai saat ini belum kutebus. Haha . . . ingatkah kau ketika kita terjatuh saat mengejar Pelangi?? Hihi . . . jatuh dari motor yang sangat tidak elit untuk Apel sepertiku bukan?! :p #Kyaahaha . . . .

21 Jan 2013

Jodoh gak Usah Di cari



Suatu kali sahabatku bercerita tentang dirinya yang mau dijodohi oleh orangtuanya. Dikarenakan orangtuanya menginginkan ia lebih dulu menikah ketimbang adiknya, yang saat itu sudah punya calon suami. Saat itu, betapa sebal dan stressnya ia saat mengetahui bahwa orangtuanya sedang sibuk mencarikan jodoh untuknya. Bisa terbayang olehku gimana raut wajahnya yang suntuk bin stress itu. Hahaha . . .

Dan aku cukup dengan tersenyum dalam menyikapinya. Dunia ini teramat adil bukan? Hehe . . . Kenapa? Jelas, kontras antara kondisi aku dan sahabatku itu. Disaat aku minta dicarikan jodoh oleh orangtuaku, dan orangtuaku menolak untuk mencarinya, yang justru akulah disuruh mencari sendiri. Sahabatku ini kondisinya malah kebalikan dari kondisiku, orangtuanya yang repot-repot mencarikan untuknya. Waah . . . kebalik gitu yaa, ckckck. Untungnya sih orangtuaku tidak sampai stress ketika aku minta carikan calon suami. Hihi . . . Yang ada sih aku yang jadi "Sigh" ketika si babeh acuh. Katanya sih sekarang bukan jaman "Siti Nurbaya" lagi hingga pake dijodoh-jodohi segala. Uhuk . . . berarti sahabatku itu ibarat cerita "Siti Nurbaya" dong yak. Hayooo loh dicariin Datuk Maringgi,,,, hihihi :))

Hari gini masih dijodohi??? Hahah. . . . #Kaburrrr :p

*Hey kamuu. . . iya kamuu. . . Kesindir ya?? BUzz aku kalau kesindir yak. Hihihi . . .

18 Jan 2013

Seprai dan Taplak Meja

Siang menjelang sore, saya agak jenuh dengan laporan-laporan yang belum kelar bin tak kunjung selesai bin ngejlimet bin terlalu banyak. Baiklah, mumpung saya sedang jenuh, saya hendak bercerita sekelak. Ini cerita tentang "Seprai dan Taplak Meja". Sebuah cerita tentang percakapan antara saya dan kakak saya tadi pagi. Begini ceritanya . . . . (Auuu auuuu . . . .*ala ala Kisah misterii. hihihi )

Jadi kan, tadi pagi saya tengah mengambil kerudung saya, hendak bersiap-siap menyempurnakan hijab untuk saya pergi ke kantor di Jumat barokah ini. Jadilah kain segi empat berwarna coklat tua itu saya ambil dari lemari, lalu saya bentangkan untuk membentuknya menjadi segi tiga. Saat telah sempurna meletakkannya pas diatas kepala, mulailah kakak saya yang baik hati itu bersuara . ..
"Eeaaa . . . Sepre dibentangkan."
"Biarlah, yang penting syar'i. Ketimbang kain jendela, eh salah, ketimbang kelen make taplak meja. hahaha . . ."
Sepre diatas maksudnya Seprai saudara-saudara. Tapi secara pengucapan, kita-kita yang di medan mengatakannya dengan "Sepre". Hehe . . .
Nah, kenapa "Sepre?" tak lain dan tak bukan adalah karna ukuran kerudung saya yang Panjang dan Lebarnya 1,5 meter. So kalau kerudungnya dicuci jadilah memenuhi jemuran, yang oleh kakak saya dikatain seperti menjemur "Sepre".

Diledekin mengenakan hijab ala "Sepre", saya juga gak mau kalah. Karna kakak saya dan jajaranya memakai kerudung ala ala jaman sekarang, bermotif ini itu, lilit sana sini, jadilah saya mengatakannya kerudung taplak meja. -___-' Kreatif bukan?! :p xixixi . . .

Bagi saya, mau jilbab saya seperti "Sepre" kah, selimutkah, apapun itu . . . yang penting Syar'i :)
Teringat perkataan seorang Ustadz disuatu ta'lim, Kepada Akhwat "Berpakaianlah kalian untuk Allaah bukan untuk dipandang oleh manusia." --- kata-kata ini membekas sampai sekarang diingatan saya, tersimpan rapi dalam memori penting otak saya. Hmm . . . ^^

31 Des 2012

Sketsa Akhir Bulan

Semua diakhiri dengan kalimat yang tak menyiratkan makna dengan jelas, atau mungkin aku yang tak mengerti? Bukankah lembayung senja telah berakhir dan malam telah jelas menjelang? Tapi masih saja pikiranmu teralihkan oleh masa lalumu. Tidakkah cukup aku bagimu? Sedang aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik bagimu, untuk selalu ada disisimu. Dalam sisi gelap terangku.
Pernah aku coba tuk meninggalkanmu, tapi lagi-lagi aku kembali ke tempat yang sama, kembali berdiri di depan pimtumu yang terbuka. Aku masuki dengan mengetuk sebelumnya, kau diam. Dan aku hanya bisa terdiam ketika tau didalamnya masih ada dia, masa lalumu. Kau tak pernah melarangku masuk, kau membiarkanku yang mencari tau tentang sederet masa lalumu. Tidakkah kau rasakan perihnya aku ketika kau membiarkan masa lalumu ada diantara kita?


---------------------------

*Ini tadinya mau buat cerita galau gitu, yang ujung2nya sebenernya ini bukan cerita tentang cinta segitiga anak manusia. Melainkan cinta segitiga antara aku, Hp Samsung dan Hp Sonerku si Wipi. Nah, gegara bolak balik dipanggil babeh, jadilah cerita ini terputus, masuk keluar kamar (ruang inspirasiku). Nulisnya dari ba'da magrib, kembalinya ke laptop jam 9an malam. Yoweslah . . . lali aku mau nyambung ceriteranya gimana. Inspirasinya ilang gegara letusan terompet dan tiupan kembang api di luar.
Nunggu malam semakin larut pun kayaknya gak guna. Secara makin tengah malam, makin bising pulalah orang-orang. Tapi mending tutup telinga pake headshet. Puter volume full, lagu cadass (*Eh tapi lagu cadas itu yg kayak apa sih?) Hahaha . . . sok nge-Punk pake lagu cadas segala. Palingan muter backsoundnya blog si Noney :D (yg meloww melooww semriwiiiing)

Baiklah, jadi agak gak jelas ceritanya kan. Beginilah edisi ngejar target tulisan dadakan. ~_~

29 Des 2012

A.B.A.N.G



Ini foto Almarhum Bang Aan bersama istrinya. Foto ini diambil beberapa hari sebelum beliau meninggal. :')
Bagiku, ia kan tetap hidup. Bukan tetap, tapi masih. Kami terbiasa jarang bertemu, terbiasa pila hidup jauh. Meski dahulu masih serumah, tapi abang itu anak jalanan, kerjaannya keluyuran terus. Sedang aku, anak rumahan. Yang lebih betah berada di rumah, mencari inspirasi di dalam kamar. :)

Semoga Allaah mengampuni segala dosamu, Bang!

26 Des 2012

Mangga . . . ^^

Ingin makan malam tapi tak lapar, jadilah mangga yang ada di kulkas dijadiin cemilan. Cemilan Buah :)
Baru ngerti ternyata makan mangga malem-malem itu bikin perut jadi gak karuan. Serasa perih, awalnya kupikir mules, tapi ternyata bukan itu, lebih ke perih. Seperti zat asam dilambungnya sedang bereaksi. Apa mungkin karna belum makan malam ya?
Lah kan tadi siang udah makan nasi, harusnya kan gak apa kan ya?!

Selain itu, jadi bikin ngantuk juga. Hehehe . . . bukan karna mangga, tapi karna ini sudah larut malam. Hitungan-hitungan payroll ini membuatku jenuh, menghitung dengan manual itu riweuhh. Diliatin satu persatu, bolak balik lembaran kertas, syukur2 kalau benar semua, kadang kalau ngerjain manual gini selalunya ada khilafnya, ntar ketauannya udah diakhir waktu, bahkan udah kelewatan waktunya.

Hm. . . Untuk Malam, Terimakasih sudah menemaniku :)
Kau tau, aku tak pernah membencimu. Justru aku sangat bersyukur kau ada disini bersamaku.

~Selamat Malam, Selamat beristirahat

Pussy Pus Sheila







Ini Kucingku, tapi sekarang udah gak ada lagi kucingnya. Udah mati. Ini kucing pertama kami, datangnya pada saat musim Demo2 gitu. Sekitar tahun 1998 :)
Awalnya ini kucing mau dikasih nama "Demos", namun karna nama tersebut aneh n gak cocok, jadilah diberi nama Sheila. Ini kucing jantan lho yaa . . . :)

24 Des 2012

Pelangi Pagi

Rinai hujan basahi bumiku pagi itu. Setelah sebelumnya aku begitu kelelahan menjalani hari-hari yang kulewati. Pada-Nya aku mohonkan kebahagian, meski hanya secuil untuk menghapus butiran-butiran keringat lelahku. Aku teramat lelah malam itu, dan langit-Nya sudah cukup mewakili perasaan lelahku. Di luar langit hujan.

Pagi. Sempat aku merasa kehilanganmu, saat tubuhku benar-benar kaku dipenghujung senja-Nya. Saat aku harus bertemankan malam dipenghujung aktivitasku. Malam, lagi-lagi kau yang membersamaiku. Dinginmu benar-benar menusuk hingga ke tulang-tulangku. Dan benarlah tubuhku menjadi remuk.

Pagi. Hujan mulai reda perlahan. Pelangi sehabis hujan, batinku. Ini masih pagi, hujan tlah diakhiri dengan rintikan-rintikan kecil. Firasatku diluar ada pelangi. Secara tak sengaja memandang ke langit, meski lagi-lagi aku telat menyaksikannya. Pelangi itu tak lagi separuh lingkaran, tapi tetap saja warnanya masih begitu indahnya. Siapapun tak menolak untuk meyakini bahwa warna-warni pelangi memang begitu indah. Mejikuhibiniu~

Pelangi Pagi. Pelangi kedua yang kusaksikan di kotaku setelah sekian lama :)
Allaah menghadiahkannya untuk menghibur lelahku semalam.

O Allah, I wanna thank you
I wanna thank you for all the things that you've done
You've done for me through all my years I've been lost
You guided me from all the ways that were wrong
I wanna thank you for bringing me home

Pelangi Pagi
(Tiang antenanya miring, jadi agak merusak pemandangan gambar ^^)

21 Des 2012

Senandung Hujan

Masih tentang hujan, yang menemani sendiri dalam keterasinganku. Yang membasahi bumi dalam kekeringanku. Hujan. . . yang selalu menemani, tanpa mimpi berharap mentari hadir setelahnya. Ini sudah senja bukan? Sudah saatnya mentari tenggelam. Dan malam terlihat lebih menenangkan daripada sinar jingga mentari yang tak memungkinkan untuk kembali merajut rintikan hujan.
Sudahlah, tak perlu menghindar dari mentari bukan?! ada atau tidaknya ia, kita masih tetap bisa merajut tiap rintikan hujan. Seperti yang semua orang inginkan. Setiap akhir cerita berakhir bahagia, jika tidak di dunia, mungkin di syurga.

Bukankah Dia lebih berhak atas kehidupan kita?

Dan hujan akan selalu menenangkan dikala rintikannya terajut indah penuh makna, tanpa paksaan, tanpa pengabaian, hanya rajutan dengan penuh kesabaran jua keikhlasan.
Hari-hari itu kuharap selalu menyenangkan :)

3.11.12
Medan ^^

11 Des 2012

Hitam Putih Penantian

Cerita ini sebenarnya sudah pernah saya posting di Blog Multiply saya beberapa tahun yang lalu, tapi berhubung blognya sudah tidak ada lagi maka saya pun menyalin ulang disini. Itung-itung sebagai BackUp tulisan saya juga :)
Lets Cekidot . . .

Ini cerita tentang sedikit pengalaman saya selama magang yang menurut saya sangat berarti untuk bisa diambil hikmah yang terkandung didalamnya (khususnya buat saya lho ya…).
Jika sahabat semua bertanya kenapa judulnya Hitam Putih Penantian, maka akan saya uraikan beberapa alasaannya. Pertama, selama magang ini, kostum yang dipakai harus hitam putih (ini secara simboliknya). Nah yang kedua, status saya dan teman-teman yang lainnya masih hitam putih. Kita udah nggak ada mata kuliah lagi, dibilang udah selesai juga belum, karna kita masih dalam proses awal ditahap yang terakhir. Yaitu menanti datangnya hari Wisuda yang lebih kurang 10 minggu lagi. Dimana selama dalam masa penantian itu, kita harus magang euy..pake hitam putih pula. Jadilah judulnya “Hitam Putih Penantian”.
Oke, kita langsung saja masuk ke pengalaman cerita yang ingin saya bagi2kan kepada sahabat2 semua.
Senin, tepatnya 18 Januari 2010 yang lalu. Hari itu merupakan hari pertama saya di siklus kedua-Magang (Tiap2 siklus, waktunya 2 minggu). Di siklus yang sebelumnya, saya magang di bagian Departemen Manajemen FE USU, shift Sore. Nah, untuk siklus yang kedua ini, saya dan teman satu kelompok saya magang dibagian Keuangan. Hari pertama masuk shift pagi, agak gimanaaa gituu. Coz, saya dan temen2 yang lainnya udah ngerasa nyaman saat di departemen Manajemen kemarin.
Tugas-tugas pun mulai diberikan, saat itu saya dan teman saya-ridha, diberi tugas untuk membuat neraca. Lebih tepatnya sih menyalin ulang. Alias memindah bukukan hasil print out ke buku neraca atas penerimaan dan pengeluaran FE USU selama bulan Desember 2009. Atas perintah Pak Fai, kami pun menyanggupinya. Kemudian, Pak Fai pun memberi arahan kepada kami tentang bagaimana cara mengerjakannya. Agar tidak terjadi kesalahan. Setelah paham dengan penerangan pak Fai, kami pun mengerjakannya. Ya..dengan banyak grogi tentunya. Karna nggak boleh sedikitpun melakukan kesalahan. Jika salah, akibatnya bisa fatal. Lembar pertama dikerjakan dengan sempurna. Begitupun dengan lembar kedua. Pak Fai berpesan sebelumnya, agar bertanya terlebih dahulu jika kami tidak tau. Mewanti-wanti kami agar mengerjakan neraca itu sesuai perintahnya. Pengerjaan neraca itu pun cukup menyita waktu kami. Start dari jam 9 pagi sampai sekitar jam12. Pada saat itu waktu menunjukkan jam setengah dua belas, ada satu lembaran lagi yang belum diselesaikan. Sedangkan saya memburu waktu agar tepat jam 12 nanti, pekerjaan itu dapat terselesaikan. Pak Fai tidak berada ditempat, padahal saya ingin bertanya lagi. Namun, karna nggak sabaran untuk menunggu pak Fai, saya pun berinisiatif untuk langsung mengerjakannya saja. Dengan melihat catatan2 pada bulan2 sebelumnya. Ridha-teman saya itu pun mengikuti langkah saya, meskipun dia sendiri nggak yakin dengan apa yang saya lakukan, benar atau enggak.
Sekitar jam dua belas kurang lima, pekerjaan saya pun selesai. Nggak lama, pak Fai pun muncul. Saya pun kemudian menanyakan tentang pekerjaan yang baru saya selesaikan tadi. Dan, disitulah masalah muncul. Ternyata saya melakukan sebuah kesalahan kecil yang dampaknya sangat besar, bahkan Fatal. Saya salah menempatkan item2 cek penerimaan pada lembaran neraca. Seharusnya, item tersebut diletakkan dilembar terakhir bulan November. Sedangkan saya meletakkannya dilembar kedua bulan Desember. Pak Fai pun menegur kami atas kesalahan yang kami lakukan. Dan, langsung saja, lembaran2 neraca yang telah kami kerjakan berjam-jam tersebut langsung di robek. Semuanya. Tanpa tersisa. Kami pun harus mengulang pekerjaan kami tersebut dari awal lagi.
Hufff…
Ketika jam pulang tiba, pak Fai pun nyeletuk sambil tertawa kecil “Baru kali ini ada anak magang, kerjaannya salah semua”.
Hehe..kesalahan memang ada pada lu. Kesalahan temen saya adalah karna dia mengikuti kesalahan saya.
Ehm..jadi, ba’da kejadian ini, pelajaran yang bisa saya ambil adalah bahwa
*      Menunggu itu perlu, kita harus sabar menunggu waktu
*      Jika tidak tau, maka bertanyalah. Jangan sok tau
*      Jangan terlalu naïf dalam menentukan sesuatu
*      Yang paling penting, Dengarkan apa-apa yang diperintahkan. Klo nggak disuruh kerjakan jangan dikerjakan.

Alhasil, pekerjaan itu pun kami lanjutkan minggu depannya. Tepatnya tanggal 25 Januari 2010. Nah, belajar dari kejadian minggu lalu, kami pun mengerjakannya dengan sangat hati-hati sekali. Yang tidak kami tau, langsung kami tanyakan ke pak Fai. Pokoknya motto kami kali ini adalah “Biar lambat asal selamat”. Hehehe… nggak boleh buat kesalahan yang sama lagi dah intinya. Jadi, ketika pak Fai nggak ada ditempat, kami pun menghentikan kerjaan kami. Nunggu bapak itu datang, trus nanya lagi deh. Meski kerjaan kami tersebut tidak bisa kami selesaikan dalam satu hari itu, Dari pada salah lagi, mendingan tertunda 1 hari. Ya ndak sih?!

Sahabat, semoga cerita saya diatas juga memberikan sebuah hikmah kecil yang bisa kita jadikan pelajaran bagi hidup kita. Meskipun tidak banyak, tapi semoga saja yang sedikit ini memberi manfaat bagi yang banyak.



25 January 2010
-Langit Senja-

7 Des 2012

Ice Cream



Aku si Penyuka Ice Cream, si manis, si dingin-sejuk ~ Cool.
Kalau stress mikirin kerjaan, senengnya nyomotin Ice Cream :D
Hihih . . .

Coba si Ice Cream ada disini :p . . . 

Boneka

Ki-Ka
Yoyo - Cici - Lipi - Sipi


Ini kumpulan boneka yang saya miliki, semuanya hadiah. Jujur sih saya tidak terlalu tertarik sama boneka. Sejak kecil jarang main boneka soalnya. Sekarang semuanya dimainin sama ponakan, kecuali si Cici, si cici saya umpetin kedalam lemari. Jadinya gak bisa diambil sama ponakan saya si Aira. Kalau yg lain udah entah dimana-mana posisinya, padahal itu boneka-boneka kemaren baru pada dimandiin. Hihihi . . . tapi saya senang dapat boneka, kalau lagi pengen sama boneka, biasanya sih saya bawa tidur.
Kadang boneka ini juga saya bawa main ke ponakan-ponakan saya, tinggal mengubah suara menjadi suara yg unik dan lucu, lalu berkomunikasilah saya ala boneka, sehingga menarik perhatian ponakan-ponakan saya, hingga mengundang tawa mereka. :)

Caramel Soft Cake


Lagi-lagi ini kue dari kakak ipar, bulan november lalu kebetulan miladnya mama :)
Kuenya agak miring, coz puding yang menjadi lapis ditengahnya patah. Jadilah kue menara pisa. hehehe :D
Rasa kuenya makjleb! (*tapi tetep, masih belum ngalahin rasa kuenya Takadeli - #Jadi pengen ke Batam lagi ;)

Rainbow Cake

Pieces of Rainbow Cake

Missing some Pieces

Pas milad beberapa bulan yang lalu, dihadiahkan kue ini sama kakak ipar :)
Rainbow Cake, rasanya manis-manis eneg. Terlalu manisss :D
Buat yang punya penyakit diabetes disarankan untuk tidak mengkonsumsi si manis berwarna-warni ini ^^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...