Ketika rmh tangga di timpa masalah/ujian :
1. Diam, merenung,
berfikir, perbanyak sholat & doa, perbanyak komunikasi dgn Allah,
perbanyak shaum sunnah, perbanyak shadaqah, perbanyak mohon ampun,
perbanyak koreksi diri
2. Hindari
menulis keluh kesah di dinding fesbuk. Jaga aib diri sendiri. Satu kalimat
saja sudah bisa memperlihatkan terbukanya aib keluarga & kmbali ke poin
no 1
3. Hindari bersegera sms/tlp kpd teman utk curhat. Tahan diri. Kendalikan diri & kmbali ke poin no 1
4. Komunikasikan, diskusikan dgn pasangan. Jgn gengsi utk mminta maaf & bertrimakasih kpd pasangan.
5. Jgn mngedepankan gengsi utk mngajak ato mmulai lebih dulu kpd pasangan utk mbicarakan masalah tsb.
6. Jgn jg mndramatisir ssuatu masalah yg sbenarnya bukan masalah. Tp
hnya sdikit ke salah pahaman ato komunikasi yg tdk tepat wktnya
7.
Jgn mmindahkan ato mnumpahkan suatu masalah kpd pasangan seolah diri
sndiri tdk ada andil dlm permasalahan tsb. Krn rmh tangga adalah
terbangun dr 2 isi kpala yg berbeda. Jika mo di paksakan cocok, maka ga
akan cocok. Krn dgn adek/kakak kandung yg kluar dr perut ibu yg sama aja
ada ke tidak cocokan, bgmn dgn pasangan yg baru ktmu & 1 rmh ktika
dewasa. Tp jadikan slaras di jlnNya
8. Jgn mbiasakan diri utk maen
krmah teman tanpa ada suatu keperluan dgn alasan BeTe ato kesepian ato
jenuh ada drmh. 1x sifat ini dituruti maka akan ada pengulangan lg lg
& lg. Cukupkanlah krmh teman/ttangga ktika betul2 ada keperluan
misal : mngembalikan buku & buat target wktu maksimal berkunjung 1
jam saja. Krn stiap org punya urusan, stiap org punya keperluan
9.
Jgn mbiarkan diri utk ngadu ke ortu & pulang krmh ortu. Cukupkanlah
hanya pasangan yg mngetahui permasalahan yg di hadapi & kembali ke
poin no 1
10. Jgn ber-mudah2an "nantang" suami dgn mngatakan :
ceraikan aku, krn istri yg minta cerai ke suaminya tanpa alasan syar'i
maka tdk bs mncium bau SurgaNya
11. Jika upaya no 4 sdh di upayakan
tp masalah mmg sangat rumit & mmg mnyangkut urusan hukum syar'i maka
datanglah bsama pasangan, minta nasehat kpd seorg ust yg Manhaj &
Aqidah nya cukup
12. Jika ada tanda2 pasangan mpunyai keinginan
thadap prempuan laen yg bukan mahrom, ajak bicara scara terbuka &
jujur serta ungkapkan agar jika mmg ada niat mbangun rmh tangga baru
maka jgnlah sembunyi2 & carilah prempuan yg lurus Aqidah &
Manhajnya
13. Jgn perturutkan jengkel, kecewa, marah, ngambek,
gengsi ato apapun. Pikirkan jika masih mmelihara ngambek lalu maut
mnjemput dlm keadaan demikian.
sumber: Copas Status FB
~~Smoga bermanfaat buat teman-teman sekalian :)
Tampilkan postingan dengan label Majelis Ilmu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Majelis Ilmu. Tampilkan semua postingan
29 Apr 2013
Menikahlah, Maka Engkau Akan...
A. Terjaga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Apabila seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya.
Maka bertakwalah pada Allah pada separuh bagian lainnya” (HR. al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, ash-Shahihah:625 al-Albani)
Al-Ghazali rahimahullah berkata, “Umumnya yang merusak agama seseorang
ada dua hal yaitu kemaluan dan perut. Menikah berarti telah menjaga diri
dari salah satunya.." (Mirqatul Mafatih)
B. Kaya
Allah menegaskan dalam firmanNya,
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ
وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ
وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan nikahkanlah orang-orang yang
sendirian di antara kamu, serta orang-orang yang layak (menikah) dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan.
Jika mereka miskin Allah akan mencukupkan mereka dengan karuniaNya.
Dan Allah Maha luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui” (QS. An Nuur: 32)
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Carilah kaya (kecukupan) dengan menikah” (Tafsir Ibnu Katsir)
C. Bahagia.
Cinta sejati sepasang insan adalah saat terikat tali pernikahan di atas bimbingan Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ
“Tidaklah kami mengetahui bagi dua orang yang saling mencintai semisal
pernikahan” (HR. Ibnu Majah:1847, Ash Shahihah:624 al-Albani)
Semarakan dunia dengan pernikahan dalam naungan mengharap ridha Allah 'azza wa jalla.
sumber: fanpage muslimah.or.id @sahabatilmu
19 Des 2012
( RENUNGAN ) TEGURAN BAGI KAUM WANITA DAN TEGURAN KITA BERSAMA
Maafkan
bukan bermaksud kasar apalagi kepada saudari yang berhati sensitif,
Rasulullah SAW adalah manusia penyayang nomor satu, kalo ada yang klaim
bukan beliau, mendingan gak usah didengarkan. Diantaranya sifat
penyayangnya, beliau pun mengabarkan kepada kita sekalian, bahwa Nabi
hanyalah pemberi peringatan kepada umatnya, kenapa ? agar kita selamat
dari derita abadi dan azab yg pedih, kalo disimpen dalilnya karena
enggak enak, ntar malah berabe ketemu Rosulullah SAW diakhirat,
salah-salah kita ikutan dosa karena gak bilangin sesama sodara seiman.
Na'udzubillah. Marilah kita simak pemaparannya sbb :
Wahai para wanita...tahukah anda bahwa:
(1) Semakin banyak pandangan lelaki yang tergiur denganmu semakin bertumpuk pula dosa-dosamu
2) Semakin sang lelaki menghayalkanmu...semakin berhasrat denganmu maka semakin bertumpuk pula dosa-dosamu
(3) Janganlah anda menyangka senyumanmu yang kau tebarkan secara
sembarangan tidak akan ada pertanggungjawabannya kelak..!. Bisa jadi
senyumanmu sekejap menjadi bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal
bagimu selama berhari-hari..
(4) Bayangkanlah... betapa
bertumpuk dosa-dosa para artis dan penyanyi yang aurotnya diumbar di
hadapan ribuan...bahkan jutaan para lelaki??
(5) Jika anda
menjaga kecantikanmu dan kemolekan tubuhmu hanya untuk suamimu...maka
anda kelak akan semakin cantik dan semakin molek di surga Allah...
(6) Akan tetapi jika anda umbar kecantikanmu dan kemolekanmu maka
ingatlah itu semua akan sirna dan akan lebur di dalam liang lahad
menjadi santapan cacing dan ulat...dan di akhirat kelak...bisa jadi
berubah menjadi bahan bakar neraka ! Naudzubillah
Allah
Subhannahu wa Ta'ala Berfirman, Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya, maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata. (Al-Ahzab
:36).
Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, Setiap umatku
yang bersalah akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan
berbuat maksiat ( HR-Bukhari Dan Muslim )
Dari Abu Musa
al-Asyari berkata: Rasulullah Saw bersabda: Siapa saja wanita yang
memakai wangi-wangian kemudian keluar rumah dan berjalan melewati satu
kaum sehingga mereka dapat mencium baunya, maka ia adalah wanita PEZINA.
(H.R. an-NasaI)
Rasulullah Saw bersabda: Perempuan yang
berpakaian tetapi TELANJANG, berlenggang-lenggok waktu berjalan.
Menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka bagaikan bonggol unta yang
senget. Golongan ini TIDAK AKAN masuk syurga dan tidak akan dapat
mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi syurga itu sudah dapat
dicium dari perjalanan yang sangat jauh daripadanya. (HR-Muslim)
Semoga mereka saudari kita yang belum berjilbab, dibukain pintu hatinya
dan mau kejalan yang benar dengan berjilbab, sama-sama kita doain
dengan kesungguhan hati.
Dunia mah gak sampe 100th, sedangkan
diakhirat saja bediri dipengadilan Allah bisa sampe 50.000 tahun. Mari
kita upayakan kesungguhan kita dan terus berdoa memohon pertolongan-Nya
Sumber: Fanpage FB Yusuf Mansur Network
14 Des 2012
Adab dan Akhlaq Penuntut Ilmu
Berikut saya uraikan ringkasan dauroh terkait adab dan akhlak penuntut ilmu.
-------- ^^
Banyak orang (manusia) tertipu dengan dua nikmat, yaitu
nikmat sehat dan nikmat waktu luang.
Yang selalu terabaikan oleh kita manusia adalah
1. Berdzikir
2. Melakukan apa yang Allaah sukai
3. Mengerjakan Sunnah
4. Tholibul ‘ilmi syar’iyah
Yang selalu terabaikan oleh kita manusia adalah
1. Berdzikir
2. Melakukan apa yang Allaah sukai
3. Mengerjakan Sunnah
4. Tholibul ‘ilmi syar’iyah
1. Barangsiapa yang
melapangkan urusan seorang mukmin, maka Allaah akan memudahklan urusan dunia
dan akhirat.
2. Barangsiapa yang memudahkan
orang yang kesulitan dalam hutang, maka Allaah akan memudahkan urusannya dunia
dan akhirat
3. Dan barangsiapa yang
menutup aib seorang mukmin, maka Allaah akan menutup aibnya dunia akhirat
4. Allaah akan menolongmu selama kamu menolong saudaramu (Yang kudu
diingat adalah, jangan pernah sekalipun menyebut-nyebut apa yang sudah kita
berikan)
“Sebaik-baik sedekah adalah yang diberi kepada saudara (famili) yang bermusuhan dengan kita”
“Sebaik-baik sedekah adalah yang diberi kepada saudara (famili) yang bermusuhan dengan kita”
5. Barangsiapa yang menuntut
ilmu, maka Allaah akan memudahkan jalannya ke Syurga. Jika kita menuntut ilmu
dengan sungguh-sungguh maka Allaah berikan ia pemahaman.
6. Barangsiapa berkumpul
dimesjid-mesjid Allaah untuk membaca kitabullah (menuntut ilmu), ikhlas karena
Allaah maka Allaah akan memberikan ketenangan dalam hati.
“Orang yang paling bahagia didunia ini adalah orang yang menuntut ilmu-ilmu syar’i.”
“Allaah memberikan rahmat kepada orang-orang yang menuntut ilmu, mereka dikelilingi oleh para Malaikat. Malaikat mengepakkan sayapnya dan ridho kepada orang-orang yang menuntut ilmu.”
“Orang yang paling bahagia didunia ini adalah orang yang menuntut ilmu-ilmu syar’i.”
“Allaah memberikan rahmat kepada orang-orang yang menuntut ilmu, mereka dikelilingi oleh para Malaikat. Malaikat mengepakkan sayapnya dan ridho kepada orang-orang yang menuntut ilmu.”
7. Barangsiapa yang lambat
amalnya, tidak dapat dikejar nasabnya. (Yang penting Iman dan Amal sholih ^^)
Ustadz juga menyampaikan,
“Semakin baik akhlak seseorang, semakin sempurna imannya.” Subhanallaah . . . :D
“Semakin baik akhlak seseorang, semakin sempurna imannya.” Subhanallaah . . . :D
Adab Menuntut Ilmu
1. Ikhlas (Mengikhlaskan
ibadah karena Allaah)
Syarat diterimanya amal ada dua, yaitu Ikhlas dan i’tiba ( Mencontoh Rasul). Selain itu juga menghindarkan diri kita dari riya
Ada 3 golongan pertama yang akan merasakan lebih dulu dipanaskan di neraka, hal ini disebabkan karena mereka tidak ikhlas karena Allaah dalam melakukan amalan dibawah ini, yaitu:
a. Belajar ilmu syar’i
b. Orang-orang yang berjihad
c. Orang-orang yang shodaqoh
Nah. . . . jika kita tidak ingin merasakan panasnya api neraka lebih dahulu karena ketidakikhlasan kita dalam beribadah, maka perbaikilah selalu niat kita karena Allaah setiap melakukan sesuatu, apapun itu :)
Syarat diterimanya amal ada dua, yaitu Ikhlas dan i’tiba ( Mencontoh Rasul). Selain itu juga menghindarkan diri kita dari riya
Ada 3 golongan pertama yang akan merasakan lebih dulu dipanaskan di neraka, hal ini disebabkan karena mereka tidak ikhlas karena Allaah dalam melakukan amalan dibawah ini, yaitu:
a. Belajar ilmu syar’i
b. Orang-orang yang berjihad
c. Orang-orang yang shodaqoh
Nah. . . . jika kita tidak ingin merasakan panasnya api neraka lebih dahulu karena ketidakikhlasan kita dalam beribadah, maka perbaikilah selalu niat kita karena Allaah setiap melakukan sesuatu, apapun itu :)
2. Memohonkan ilmu yang
bermanfaat kepada Allaah
3. Sungguh-sungguh dalam
tholibul ilmi, agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Karena tanpa kesungguhan,
kita tidak akan mendapatkan ilmu.
Membaca – menghapal ~ juga kudu sungguh-sungguh. Sebagai hamba, minta tolonglah pada Allaah, Rabb Yang Maha pemberi. Dan janganlah kita bersikap lemah :)
Membaca – menghapal ~ juga kudu sungguh-sungguh. Sebagai hamba, minta tolonglah pada Allaah, Rabb Yang Maha pemberi. Dan janganlah kita bersikap lemah :)
4. Menjauhkan diri dari
perbuatan dosa dan maksiat.
Dosa besar yang paling besar adalah durhaka pada orangtua. Dan dosa yang selalunya dianggap remeh adalah “Ghibah”
Dosa besar yang paling besar adalah durhaka pada orangtua. Dan dosa yang selalunya dianggap remeh adalah “Ghibah”
5. Tidak boleh sombong
6. Memperhatikan apa yang
disampaikan oleh ustadz/ Syaikh/ Guru, dsb.
7. Mendengarkan dengan baik,
diam/ tidak ribut, Hp di silentkan, dsb.
8. Berusaha memahami apa yang
disampaikan
9. Berusaha untuk menghapal
apa yang disampaikan
10. Mencatat ilmu tersebut. “Ikatlah
ilmu dengan menuliskannya”
11. Mengamalkannya.
“Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan; tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan; tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia habiskan; dan tentang tubuhnya – capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan.” (Hadits Shohih, HR. Tirmidzi no. 2417, ad Darimi [1/135] dan Abu Ya’la dalam Musnadnya no. 7397 dari sahabat Abu Barzah . . .)
“Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan; tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan; tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia habiskan; dan tentang tubuhnya – capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan.” (Hadits Shohih, HR. Tirmidzi no. 2417, ad Darimi [1/135] dan Abu Ya’la dalam Musnadnya no. 7397 dari sahabat Abu Barzah . . .)
12. Da’wah
Setelah diamalkan, maka dida’wahkan. Minimal untuk diri kita dan keluarga kita sendiri.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6)
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf: 108)
Setelah diamalkan, maka dida’wahkan. Minimal untuk diri kita dan keluarga kita sendiri.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6)
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf: 108)
Adab terhadap Rasul
1. Mengimani beliau sebagai
Nabi dan Rasul, sebagai pemberi peringatan
2. Wajib mencintai Rasul lebih
dari lkecintaan kepada diri sendiri, orangtua, anak, dll
3. Menaati Rasul
4. Meneladani Rasul
5. Wajib i’ttiba hanya kepada
Rasul
6. Banyak bersholawat kepada
Rasul
7. Tidak boleh bersholawat
dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasul
Adab terhadap Orangtua
1. Berbakti dan menaati
keduanya
2. Merendahkan diri dihadapan
keduanya
3. Berdoa untuk keduanya
4. Memenuhi segala
kebutuhannya
5. Berbakti dan menyambung
kekerabatan
Adab terhadap Diri sendiri
1. Harus meyakini bahwa
menuntut ilmu adalah Ibadah
“Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. At Taubah: 22)
“Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. At Taubah: 22)
2. Harus memperhatikan
penyucian jiwa yang membawanya kepada ketaatan dan menjauhkannya dari maksiat
(Tadzkiatunnufs)
“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah, mengetahui siapa orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 166)
“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah, mengetahui siapa orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 166)
3. Mengikuti dan meneladani para sahabat
4. Menghiasi diri dengan adab yang baik
5. Selalu mengintrospeksi diri
6. Menghiasi diri dengan rasa takut kepada Allaah
secara lahir dan bathin, menjaga syari’at-syariat islam.
“Inti Ilmu adalah rasa takut kepada Allaah”
“Inti Ilmu adalah rasa takut kepada Allaah”
7. Hiasilah dirimu dengan merasa selalu diawasi oleh
Allaah Subahanwata’ala.
8. Bersikap qana’ah dan Zuhud.
!!! Jangan jadi beban orang lain!!! :D
!!! Jangan jadi beban orang lain!!! :D
Adab kepada karib kerabat
1. Mengetahui hak-hak
kekerabatan, yaitu kewajiban menyambung silaturrahim
2. Mengunjungi mereka, memberi
hadiah, berkata yang baik
3. Bersabar atas gangguan
mereka dan memaafkan
4. Membantu kebutuhan mereka
dan bersedekahlah
5. Memperhatikan petunjuk
islam dalam tingkatan prioritas menyambung kekerabatan
Adab terhadap tetangga dan masyarakat
1. Mengetahui hak-hak mereka
dan melaksanakannya
2. Beretika dengan adab-adab
islam ketika bertemu dengan mengucapkan salam, wajah berseri, dll
3. Menghormati mereka berbuat
kebaikan
4. Membimbing mereka dengan
lemah lembut
5. Tidak boleh mengganggu
mereka, tidak menyakiti mereka dengan lisan
6. Sabar atas sikap ketidaktahuan
mereka dan gangguan mereka
7. Berusaha menghadapi sikap buruk mereka dengan kebaikan.
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”
Adab terhadap Guru
1. Sebelum menuntut ilmu
hendaklah seorang pelajar melihat dan beristikharah kepada Allaah tentang orang
yang akan dijadikannya sebagai seorang guru
2. Menghormati dan memuliakan
kedudukannya
3. Memulai dengan mengucapkan
salam, meminta izin ketika akan duduk atau pergi dari majelis ilmu karena ada
keperluan
4. Hendaklah ia duduk di
majelis ilmu dengan cara duduk seorang pelajar, dengan penuh adab
5. Berbaik sangka apabila guru
memberikan hukuman kepadanya
6. Tidak boleh sombong/ malu
untuk bertanya kepada gurunya
7. Mengikuti akhlak baik,
perilaku yang terpuji
8. Mendatangi majelis ilmu
lebih awal daripada gurunya
9. Seorang penuntut ilmu harus
berusaha memperhatikan apa yang disampaikan guru
10. Seorang penuntut ilmu
(murid) harus membalas kebaikan gurunya.
“Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar Rahman: 60)
Langganan:
Postingan (Atom)
Dua beda
Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta. Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana. Me...
-
aku belum melakukan iniiii >>> Lapor pajak tahunan, buat Neraca 2012, ngoreksi hutang piutang, Ngoreksi nilai buku aktiva, pengarsi...
-
Setangguh Elang Yang mengepakkan sayapnya saat terbang. Lalu hilang Dibalik rimbunan dedaunan 09 January 2011
-
“Kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka sebuah kejadian pasti terjadi. Tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu menggagalkannya....