LuLu Creative ^^
Tampilkan postingan dengan label CreatiVe. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CreatiVe. Tampilkan semua postingan
28 Feb 2013
23 Feb 2013
Creative BAH Crew On Meeting
25 Des 2012
Imagination
Imagination is not a talent of some people. But is the health of Every person.
-Ralph Waldo Emerson-
Sumber Gambar: Google Image
Mengapa Menulis?
Mengapa menulis? ---Karna ingin menjadi penulis. BUKAN. Itu lain cerita.
Kau tau?! Menulis itu menyenangkan :) Bagiku menulis adalah kegiatan yang paling menyenangkan diantara kegiatanku yang lain. Bahkan bisa mengabaikan makan kalau sudah menjadi begitu autis menulis sesuatu, apapun itu. Seperti yang pernah kuungkapkan sebelumnya, menulis bagiku adalah seperti pelarian ketika kata tak mampu tersampaikan secara verbal. Melampiaskan kata lewat tulisan juga bisa membuat kemahiran menulis kian terasah. Secara natural, membiarkannya mengalir begitu saja. Benar-benar dibaca dan dipahami bahkan setelah tulisan itu sendiri selesai.
Mengapa menulis? --- Ali Radhiallahu'anhu pernah mengatakan "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya", Sebab kita manusia itu fitrahnya selalu khilaf/ lupa, tak terkecuali saya :)
Tulisan-tulisan saya di blog ini pun masih selalu saya buka (red: baca), jangankan diwaktu luang, diwaktu sempitpun saya upayakan untuk membacanya ulang.
Karna benarlah apa yang dikatakan oleh Imam 'Ali yang diatas, dengan menuliskannya lalu kita membaca kembali apa yang pernah kita tuliskan, itu menjadi pengingat bagi diri sendiri.
Ketika saya kehilangan motivasi, saya kembali membuka tulisan-tulisan saya yang dulu. Ada di Tag "Motivasi, Motivasyifa, Inspirasi, Hope, SOH, Semangat, dsb". ^^
Tentu saja yang memberikan motivasi terbesar bagi kita adalah diri kita sendiri. Itu juga yang selalu saya sampaikan kepada sahabat-sahabat saya. Karna peran orang lain hanyalah sebagai pendorong.
Saya pernah mengatakan kepada sahabat saya, "Sebanyak apapun saya memberikan motivasi pada kamu, tapi kalau dari diri kamunya gak berubah (red: tidak memotivasi diri sendiri) maka motivasi yang saya berikan, bahkan sampai mulut saya berbusa sekalipun, tidak akan ada apa-apanya, tidak akan merubah apapun untuk kamu dan hidupmu.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” [QS Ar Ra'd:11]
Mengapa Menulis? --- Menulis itu bagian dari jiwa saya. Saya bukan termasuk orang yang "Vocal" dalam bicara, saya bukan ahli debat (karna saya menghindari perdebatan), saya juga bukan pembicara yang baik. Karena itulah segala apa yang ada dalam gagasan dan pemikiran saya, saya tuangkan kedalam bentuk tulisan. Saya sendiri mulai menulis itu sejak dibangku SMP. Awalnya hanya tulisan-tulisan biasa, curhat tentang perasaan saya, meskipun tidak selalu. Ketika SMP pulalah untuk pertama kali saya membuat puisi. Tapi, awal mula saya menulis itu justru sebenarnya saat dibangku SD. Saat SD, saya terbiasa surat menyurat. Entah itu dengan teman-teman, guru (tentu saja saat momen tertentu), juga untuk Bapak saya yang saat itu merantau ke Negeri Jiran untuk mencari sesuap nasi. Untuk membiayai kehidupan kami keluarganya :')
Dahulu, saya terinspirasi dari kakak saya yang pertama. Tulisan-tulisannya bagus-bagus. Apalagi kalau dia buat puisi. Lantas saya pun menjadi sebegitu tertariknya untuk ikutan menulis juga. Sebagai penulis pemula, tentu saja tulisan saya masih acak adut. Bahasa tulisan saya masih "anak bawang", gak ada sastranya sama sekali. Tapi, hal itu tidak menyurutkan saya untuk menulis. Saya terus saja menulis dan menulis. Saya juga mulai rajin membaca puisi-puisi dari berbagai media. Saat saya SMA, saya rajin membaca puisi yang ada di majalah Islam Sabili. Sudah jadi bacaan rutin saya kalau puisi di majalah itu, tapi tidak untuk yang bagian Politiknya yaa ^^ (Karna politik, bukan dunia saya).
Saya juga menargetkan berapa puisi yang saya tuliskan perbulannya. Intinya terus mengasah tulisan, masalah bagus enggaknya tulisan saya, itu urusan belakangan. Bukankah jika terus diasah, maka pisau yang tumpul sekalipun bisa menjadi tajam?! :) *Retorik kurasa. Bahkan parang/ pedang yang berkarat sekalipun mampu membelah kayu jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Ingat . . ."MAN JADDA WA JADA"!! ^^9
Jika dahulu saya begitu kesulitan untuk menulis, lihatlah sekarang, jemari saya begitu lihai melompat-lompat dari kata yang satu ke kata yang lainnya hingga membentuk sebuah cerita. Namun, tentu saja semua itu dilalui lewat berbagai tahap. Karna "Pohon tumbuh tidak tergesa-gesa", semuanya berproses. Dan sampai sekarangpun saya masih menjalani proses itu. Terus mengasah dan mengasah.
Mengapa menulis? --- Saya bukan si Kutu Buku yang begitu autisnya melahap bacaan-bacaan apapun. Saya ini si "Pemilih", saya memilih buku apa saja yang ingin saya baca. Karna saya tau dengan baik siapa diri saya, maka saya pun memilih apa apa yang saya baca. Demi kebaikan pemikiran saya tentunya. Hehehe . . .
Sebab saya lebih cenderung banyak mendengar, banyak mendengarkan cerita orang-orang disekitar saya. Mereka lah yang memberikan inspirasi yang begitu besarnya terhadap saya. Saya lebih cenderung untuk menuliskan apa yang saya lihat, dengar dan juga rasakan. Karna dengan begitu, saya mampu menulis dengan natural, mengalir begitu saja dengan tanpa paksaan atau tekanan. Karna menulis itu menyenangkan, menyenangkan bisa berbagi lewat tulisan, menyenangkan karna sadar bahwa tulisan ini hadir karna diri sendiri bukan karna "faktor lain", sebab diri kitalah yang memgang kendali atas apa-apa yang kita ingini.
Mengapa menulis? --- Hem . . . Agar blog ini terisi semakin penuh sesak, lalu pengunjung blog ini terus membaca tulisan-tulisan aneh saya, lalu mengambil manfaat yang ada didalamnya :)
Mengapa menulis? --- Udah ah nanyanya, yang penting ambil yang baik dan buang yang gak baik ^_^
dan teruslah menulis, Karna menulis itu menyenangkan
8 Nov 2012
~Tahun Pelangi
Tahun ini akan kunobatkan sebagai Tahun Pelangi. Kenapa Pelangi? Karna bukan hitam putih (*Ngasal hihihi. . . .
Begini, akhir-akhir ini lagi ngetrend sama yang berwarna warni, dari hal kecil sampai hal yang paling kecil. #Eh? Lihat saja, Rainbow cake lagi booming sekarang, lalu Payung pelangi, lalu Puding Pelangi, trus ada juga Kue lidah kucing Pelangi, kue macem-macem yg warnanya kayak Pelangi, lalu ada juga Lolipop pelangi, mimpi pelangi, Es krim Pelangi, Tart Pelangi, sampai dekorasi tenda pengantin pun nuansa pelangi, hampir -hampir semua dibuat jadi warna pelangi. Apalagi hayoo???
Cukup cukup, tentunya masih banyak kreasi pelangi-pelangi lainnya. Setidaknya ini sudah bukan tahun Galau lagi, dimana kata-kata galau selalu ditemukan. Bahkan hampir di setiap Socmed selalu ditemukan kata galau, apapun dikait2kan dengan "galau" (*Kyaa.... Lebay kan ya itu mah)
Kreatif itu berwarna :D kayak Pelangi, Kreatif itu dua sisi :D kayak papan catur, hitam putih, Kreatif itu . . . . mampu berinovasi, meski dalam hal yang sederhana sekalipun.
~Eh, pekan ini ada Rainbow Cake lagi di Miladnya si Mama :)
Begini, akhir-akhir ini lagi ngetrend sama yang berwarna warni, dari hal kecil sampai hal yang paling kecil. #Eh? Lihat saja, Rainbow cake lagi booming sekarang, lalu Payung pelangi, lalu Puding Pelangi, trus ada juga Kue lidah kucing Pelangi, kue macem-macem yg warnanya kayak Pelangi, lalu ada juga Lolipop pelangi, mimpi pelangi, Es krim Pelangi, Tart Pelangi, sampai dekorasi tenda pengantin pun nuansa pelangi, hampir -hampir semua dibuat jadi warna pelangi. Apalagi hayoo???
Cukup cukup, tentunya masih banyak kreasi pelangi-pelangi lainnya. Setidaknya ini sudah bukan tahun Galau lagi, dimana kata-kata galau selalu ditemukan. Bahkan hampir di setiap Socmed selalu ditemukan kata galau, apapun dikait2kan dengan "galau" (*Kyaa.... Lebay kan ya itu mah)
Kreatif itu berwarna :D kayak Pelangi, Kreatif itu dua sisi :D kayak papan catur, hitam putih, Kreatif itu . . . . mampu berinovasi, meski dalam hal yang sederhana sekalipun.
~Eh, pekan ini ada Rainbow Cake lagi di Miladnya si Mama :)
19 Okt 2012
Hujan di Langit Senja #2
"Diluar hujan, aku kedinginan"
"Rain . . . "
"Ya. "
"Disini juga hujan. Deras."
"Apa sudah banjir?"
"Mungkin."
"Kau baik-baik saja, senja?"
"Aku tidak yakin."
"Kau dimana?? biar kutemani."
"Dibawah hujan"
"Gunakan Payung teduh itu, senja"
"Payungnya tidak mau terbuka."
"Senja . . . Jangan menangis lagi."
"Aku tak pernah ingin melakukannya, Rain"
"Aku akan ketempatmu sekarang."
"Tidak bisa Rain, Kau tidak bisa ketempatku dan pula tak mungkin"
"Apanya yang gak mungkin?"
"Rain. . ."
"Ya."
"Terimakasih"
"Rain . . . "
"Ya. "
"Disini juga hujan. Deras."
"Apa sudah banjir?"
"Mungkin."
"Kau baik-baik saja, senja?"
"Aku tidak yakin."
"Kau dimana?? biar kutemani."
"Dibawah hujan"
"Gunakan Payung teduh itu, senja"
"Payungnya tidak mau terbuka."
"Senja . . . Jangan menangis lagi."
"Aku tak pernah ingin melakukannya, Rain"
"Aku akan ketempatmu sekarang."
"Tidak bisa Rain, Kau tidak bisa ketempatku dan pula tak mungkin"
"Apanya yang gak mungkin?"
"Rain. . ."
"Ya."
"Terimakasih"
8 Sep 2012
Creative BAH Adzka Grafika On Meeting
Lewat pemandu unggulan kita Pak Uyak sebagai moderator acara, dan juga penjelasan berbagai macam slide oleh 3 pembicara, yaitu para dewan komisaris. Acara pun berjalan begitu mulus tanpa tersendat-sendat (kan bukan sudako pulaknya :p). Saya pun mulai menuliskan beberapa poin penting yang sempat saya catat langsung di blog pribadi saya ini.
VISI
Menjadi Perusahaan terdepan dalam manfaat dam kesejahteraan
MISI
Memberikan pelayanan unggul
Mengadakan mesin produksi yang mendukung
Meningkatkan Kualitas SDM
Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Kerja
Mengadakan tempat yang Representatif
NILAI DASAR PERUSAHAAN
Pelayanan Prima
Ramah, Sopan, dan bersahabat
Peduli, Pro aktif dan cepat tanggap
Inovasi:
Berinisiatif melakukan penyempurnaan
Berorientasi menciptakan nilai tambah
Keteladanan:
Menjadi contoh dalam berprilaku baik dan benar
Memotivasi penerapan nuilai2 budaya kerja
Prosfesionalisme:
Kompeten dan bertanggung jawab
Bekerja cerdas dan tuntas
Integritas:
Konsisten dan Disiplin
Jujur dan dedikasi
Kerjasama:
Tulus dan terbuka
Saling percaya danMenghargai
Sahabat, itulah sekedar catatan singkat saya terkait Meeting CV. Creative BAH hari ini, tepatnya di Hotel Madani Medan. Rapat dihadiri oleh Dewan komisaris, Direktur Utama, dan juga seluruh kru karyawan Creative BAH Adzka Grafika.
Eh, ada yang mengejutkan saya \(´▽`)/....
Amanah baruuu amanah baruuu.... bermunculan, naik ke permukaan. Amanah jadi nambah eeuuy (¬˛¬͡) secara struktural posisi saya jadi Manager SDM/ Umum/ Keuangan. Rangkaap BAH (ʃ˘̩̩̩_˘̩̩̩ƪ) jelas aja kerjaan jadi nambah banyak. Tapi tenang tenang.... saya akan tetap SEMANGAAATTT (҂'̀⌣'́)9
Oiya,
Saya mau promo dikit lah ya...
Buat saudara2 saya, Kenapa harus cetak/ printing dan segala macemnya di Creative BAH Adzka Grafika??? Hayooo kenapa coba??
Begini kakak, abang, tante, Om, Opung, Inang, Tulang, Adek pokoknya semua-mualah yang gak bisa satu persatu aku sebutkan .... Percetakan Creative BAH bukan hanya sekedar percetakan yang mana hanya memenuhi kebutuhan antara pelanggan dan kami sebagai pihak penyedia jasa layanan. Disamping ituuu.... kami pun tetap memberikan sumbangsih kami terhadap masyarakat. Semacam bentuk kepedulian sosial lah terhadap kondisi sekitar. Nah.... Semakin banyak klien-klien semua cetak di Percetakan kami, maka semakin besar pula sumbangsih kami untuk menyalurkan bantuan2 sosial kepada sekitar kita. Jadinya semacam simbiosis Dobble Mutualisme lah. Anda merasakan manfaatnya, kami mendapat manfaatnya, dan pihak ketiga pun kecipratan juga manfaat yang kami dapat.
![]() | |||
Suasana Meeting - Coffee Break Pak Dana, Pak Uyak, Pak Andi, Pak Amru |
![]() | ||
Pak Moe, Selaku Direktur Utama CBAG Dengan Filosophi Gelas #Eh? |
15 Jul 2012
~Menunggu dalam Perenungan
Namun tahukah? Ketika mentari dengan sengatnya mulai merenta perlahan, Mencandu sepoi angin yang harapkan kembuskan kedamaian, menyejukkan qalbu yang berdebu, menenangkan jiwa perlahan dalam bait ketentraman, menelisik hingga kedalam lautan samudera, mengeja asa, menoreh jingga, perlahan membahasa dalam kata. Lalu kesemuanya direnungi, dihijabi dengan ketaqwaan, menyelaraskan diri dalam kesholihan, menata ruang-ruang mimpi. Diselesaikan dengan kerjasama dan kebijaksanaan. Sadar akan masing-masing peran. Hingga akhirnya kita yakini bahwa inilah takdir Tuhan.
Bumi Madani,
15.7.12
12 Jul 2012
Dust In The Office
Ini hari ketiga ruanganku dan sekitarnya kotor berdebu. Setelah beberapa waktu mencoba mendiamkan "Bagian yang mempunyai kewajiban" terkait tugas harian yang biasa dilaksanakan beliau. Sabtu, sepulang kerja aku hanya sempat membersihkan meja kerja. Menyisakan lantai yang berdebu. "Ah, nanti juga bakal disapu, pikirku". Tapi ternyata dugaanku meleset. Senin pagi kulihat ruanganku masih sama seperti sabtu siang saat aku meninggalkannya. Kotor, berdebu, memo kecil yang tak dipergunakan lagi itu masih tergeletak diatas lantai. "Tidakkah seharusnya ruangan ini dibersihkan setiap hari?", retorikku dalam hati. Kemana yang mempunyai kewajiban? Aaahh.... sudah, aku biarkan saja. Aku fokuskan untuk membersihkan ruanganku sendiri. Menyapunya, hanya saja tidak sempat untuk ku pel.
Selasa,
Ternyata masih sama. Ruanganku sama seperti saat aku tinggalkan kemarin, pun disekelilingnya. Berdebu yang semakin menambah debu. Terang saja debu itu semakin bertambah, secara sejak sabtu tidak dibersihkan. Astaga... apa-apaan ini? Masih mencoba mendiamkan suasana, aku kembali merapikan meja kerjaklu sendiri. Tapi tidak untuk yang lain. Kubiarkan, akan kulihat esok hari seperti apa lagi ruangan ini.
Rabu,
Hari ini, aku datang lebih awal. Sebenarnya hendak mengerjakan laporan. Memindahkan pembukuan dari awal juli sampai tanggal sepuluh juli ke software akuntansi yang kemarin baru saja dibeli. Namun saat menjejakkan kaki di lantai dua, masih sama saja kenyataan yang aku temukan seperti hari-hari sebelumnya. Bahkan debu-debu itu semakin berpesta pora. Semut pun ikut merayakannya dimana-mana. Cukup sudah pikirku. Menunggu orang lain untuk bergerak itu melelahkan, meskipun hal itu adalah kewajibannya. Lebih baik aku yang kerjakan. Kumulai dari ruanganku sendiri, membersihkan mejanya dari kertas dan debu-debu, menyapu setiap sudut ruangan, setiap sudut anak tangga yang penuh debu. Semoga dengan begini, yang mempunyai kewajiban menyadari sesuatu yang harus dikerjakannya. Sebab aku tak bisa terlalu lama menunggu bersama debu-debu yang kian hari kian beribu.
Selesai menyapu, saatnya untuk mengepel, aku butuh ember. Saat meminta ember, barulah kemudian yang mempunyai "kewajiban" turun dari lantai tiga beserta ember yang aku minta. Sedikit "segan" memberi, menghalangi. "Ini tugas saya bu", katanya. "Sudah berapa hari yang lalu?", batinku. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran baginya. Untuk melakukan setiap apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.
Menyindir lewat perbuatan itu lebih baik dan akan lebih "ngena" didiri orang yang kita sindir. Hm... Semoga, esok dan seterusnya tak kutemukan lagi butiran debu dipagi hari saat aku sampai diruangan ini.
#Kebersihan sebagian dari Iman
Bila kebersihan tak tercipta disekitarmu, mungkin ada yang bermasalah dengan imanmu.
Office
12.7.12
Selasa,
Ternyata masih sama. Ruanganku sama seperti saat aku tinggalkan kemarin, pun disekelilingnya. Berdebu yang semakin menambah debu. Terang saja debu itu semakin bertambah, secara sejak sabtu tidak dibersihkan. Astaga... apa-apaan ini? Masih mencoba mendiamkan suasana, aku kembali merapikan meja kerjaklu sendiri. Tapi tidak untuk yang lain. Kubiarkan, akan kulihat esok hari seperti apa lagi ruangan ini.
Rabu,
Hari ini, aku datang lebih awal. Sebenarnya hendak mengerjakan laporan. Memindahkan pembukuan dari awal juli sampai tanggal sepuluh juli ke software akuntansi yang kemarin baru saja dibeli. Namun saat menjejakkan kaki di lantai dua, masih sama saja kenyataan yang aku temukan seperti hari-hari sebelumnya. Bahkan debu-debu itu semakin berpesta pora. Semut pun ikut merayakannya dimana-mana. Cukup sudah pikirku. Menunggu orang lain untuk bergerak itu melelahkan, meskipun hal itu adalah kewajibannya. Lebih baik aku yang kerjakan. Kumulai dari ruanganku sendiri, membersihkan mejanya dari kertas dan debu-debu, menyapu setiap sudut ruangan, setiap sudut anak tangga yang penuh debu. Semoga dengan begini, yang mempunyai kewajiban menyadari sesuatu yang harus dikerjakannya. Sebab aku tak bisa terlalu lama menunggu bersama debu-debu yang kian hari kian beribu.
Selesai menyapu, saatnya untuk mengepel, aku butuh ember. Saat meminta ember, barulah kemudian yang mempunyai "kewajiban" turun dari lantai tiga beserta ember yang aku minta. Sedikit "segan" memberi, menghalangi. "Ini tugas saya bu", katanya. "Sudah berapa hari yang lalu?", batinku. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran baginya. Untuk melakukan setiap apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.
Menyindir lewat perbuatan itu lebih baik dan akan lebih "ngena" didiri orang yang kita sindir. Hm... Semoga, esok dan seterusnya tak kutemukan lagi butiran debu dipagi hari saat aku sampai diruangan ini.
#Kebersihan sebagian dari Iman
Bila kebersihan tak tercipta disekitarmu, mungkin ada yang bermasalah dengan imanmu.
Office
12.7.12
28 Jun 2012
Hujan di Langit Senja #1
"Sudah . . . sudah . . . jangan menangis"
"Dasar bod*h, siapa yang menangis?!"
"Itu . . . air matamu menetes terus"
"Ini air hujan!"
"Dasar senja! Pintar sekali kau beralibi."
"Tidak."
"Huh, ini pakai sapu tanganku"
"Itu basah, takkan bisa mengeringkannya"
"Kau kenapa lagi?"
"Menunggu hujan reda."
"Bukannya sejak tadi payung teduh ini melindungimu, senja"
"Tidak."
"Bagaimana buat hujanmu mereda?"
. . . . . Hening. . . . . dan hujan itu kian deras mengalir . . . .
"Senja, tenanglah, ada aku membersamaimu. Jika ada yang membuat hujanmu turun begitu derasnya, izinkan aku meredakannya untukmu, atau setidaknya melindungimu dibawah payung teduh ini"
"Rain. . . . "
"Ya."
"Terimakasih"
Sumber gambar : Google Image
"Dasar bod*h, siapa yang menangis?!"
"Itu . . . air matamu menetes terus"
"Ini air hujan!"
"Dasar senja! Pintar sekali kau beralibi."
"Tidak."
"Huh, ini pakai sapu tanganku"
"Itu basah, takkan bisa mengeringkannya"
"Kau kenapa lagi?"
"Menunggu hujan reda."
"Bukannya sejak tadi payung teduh ini melindungimu, senja"
"Tidak."
"Bagaimana buat hujanmu mereda?"
. . . . . Hening. . . . . dan hujan itu kian deras mengalir . . . .
"Senja, tenanglah, ada aku membersamaimu. Jika ada yang membuat hujanmu turun begitu derasnya, izinkan aku meredakannya untukmu, atau setidaknya melindungimu dibawah payung teduh ini"
"Rain. . . . "
"Ya."
"Terimakasih"
Sumber gambar : Google Image
9 Jun 2012
Jika Aku Menjadi....
Judul diatas bukanlah bagian dari salah satu acara reality show yang diputar disalah satu stasiun televisi swasta di negeri ini, melainkan sebuah pertanyaan atau pun pernyataan tentang apa cita-cita atau harapan aku yang pernah aku tuliskan dibuku catatan Langit Senja Asy Syifa milikku. ^^ (*Buku diary aja pake dinamain sepanjang inii oleh saya :p).
Saat kemarin sedang buka-buka lagi catatan lama, catatan jaman kuliah dulu, terlihatlah olehku sebuah tulisan yang mengingatkanku akan sebuah cita-cita lama yang ingin ku tuntaskan. Apakah itu??? Yaq.. tulisan itu adalah.....>>>>> Cekidot<<<<<
Nah... Sudah lihat gambarnya kan ^^, sengaja aku foto sebagai dokumentasi pribadiku. sekalian megingatkan bahwa dahulu aku pernah punya cita-cita untuk menjadi seorang penulis. Lalu, sudah terwujudkah? Hm... samapai saat ini tentu saja sudah terwujud, tapi untuk bagian yang penulis aja. heheh... penulis blog^^, kalau untuk sampai punya buku sendiri mah belum, masih harus banyak belajar lagi. Boleh dikatakan kalau saya ini penulis lepas, yang bebas, hehhe.... Menulis apa aja yang mau saya tulis. Yang gak dikejar deadline, yang penting mah nulis.
Masalah dipublikasi ke media cetak dan sebagainya mah, saya masih belum PeDe. Banteran paling jago dalam dunia tulis menulis milik saya sendiri cuma sampai kepada beberapa puisi saya yang dimuat disalah satu Majalah Islam Nasional. hehe... ~Alhamdulillah, itu peluang pertama sebenarnya untuk bisa terus bergerak lebih maju. Asal ada kemauan saja. Pasti ada jalan :) #MAN JADDA WA JADA#
Tapi belum saya lakukan ^^
Tapi belum saya lakukan ^^
Untuk sementara mah, rajin tulis menulis aja dulu, itung-itung mangasah ketajaman pena saya. Agar kata-kata yang ditumpahkan sang tinta lebih bermakna dan lebih asik untuk dibaca. Sekalian mau cari pengalaman sebanyak-banyaknya, belajar darinya dan memetik hikmah yang terkandung didalamnya. karena dengan begitu, tulisan akan menjadi lebih menyentuh dan lebih terasa taste-nya. Berbagi pengalaman dalam kebaikan, menebar manfaat lewat tulisan. Kan bisa jadi Amal jariyah juga ^^
Semoga... :)
Kota Madani,
9.6.12
Langit Biru Langit (Foto)
Foto Langit Biru ini diambil dari depan rumah, |#Mengarah kearah kos2an yg ada didepan rumah. heheh...
(Time: 11 April 2012, 10:11:56)
Dengan menggunakan kamera HP Sony Ericson W700i ^^ (Catet: "tanpa editan")
Foto Langit Biru ini diambil dari depan rumah, |#Mengarah kearah kos2an yg ada didepan rumah. heheh...
(Time: 11 April 2012, 10:11:56)
Dengan menggunakan kamera HP Sony Ericson W700i ^^ (Catet: "tanpa editan")
Langganan:
Postingan (Atom)
Dua beda
Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta. Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana. Me...
-
aku belum melakukan iniiii >>> Lapor pajak tahunan, buat Neraca 2012, ngoreksi hutang piutang, Ngoreksi nilai buku aktiva, pengarsi...
-
Setangguh Elang Yang mengepakkan sayapnya saat terbang. Lalu hilang Dibalik rimbunan dedaunan 09 January 2011
-
“Kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka sebuah kejadian pasti terjadi. Tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu menggagalkannya....