Tampilkan postingan dengan label Akhwat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akhwat. Tampilkan semua postingan

29 Apr 2013

Menikahlah, Maka Engkau Akan...

A. Terjaga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

“Apabila seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya.
Maka bertakwalah pada Allah pada separuh bagian lainnya” (HR. al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, ash-Shahihah:625 al-Albani)

Al-Ghazali rahimahullah berkata, “Umumnya yang merusak agama seseorang ada dua hal yaitu kemaluan dan perut. Menikah berarti telah menjaga diri dari salah satunya.." (Mirqatul Mafatih)

B. Kaya

Allah menegaskan dalam firmanNya,

وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, serta orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.

Jika mereka miskin Allah akan mencukupkan mereka dengan karuniaNya.

Dan Allah Maha luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui” (QS. An Nuur: 32)

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Carilah kaya (kecukupan) dengan menikah” (Tafsir Ibnu Katsir)

C. Bahagia.

Cinta sejati sepasang insan adalah saat terikat tali pernikahan di atas bimbingan Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ

“Tidaklah kami mengetahui bagi dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan” (HR. Ibnu Majah:1847, Ash Shahihah:624 al-Albani)

Semarakan dunia dengan pernikahan dalam naungan mengharap ridha Allah 'azza wa jalla.

sumber: fanpage muslimah.or.id @sahabatilmu

26 Mar 2013

Antara Dua Wanita (Berkelana Dalam Pilihan 2nd)

Bahwa ada pilihan-pilihan dalam menyusun cita dan langkah di jalan cinta para pejuang, biarlah kali ini dua orang wanita mengajari kita. Wanita pertama bernama Habibah binti Sahl, istri Tsabit ibn Qais. Suatu masa ia datang kepada Rasulallah saw. Ia berkata, ”... Aku tidak mengingkari kebagusan akhlaq dan agamanya, Ya Rasulallah. Tetapi aku takut menjadi kufur jika tak bercerai darinya. Aku takut jika terus menerus bermaksiat padanya karena ketidaktaatan pada suami, dan aku tahu itu menyalahi perintah Allah...”
Rasulallah bersabda, ”Maukah engkau mengembalikan kebun-kebunnya?” Habibah menjawab, ”Ya...!” Maka Rasulallah bersabda kepada Tsabit, ”Ambil kembali kebun itu, dan thalaq-lah istrimu satu kali!” 
Habibah begitu mengerti akan potensi dirinya. Ia tahu resiko yang kemungkinan besar terjadi sebagai konsekuensi dari bertemunya realita kondisi yang ia hadapi dengan watak, sifat dan karakter dirinya. Maka ia bicara tentang sebuah hak yang memang semestinya ia peroleh. 
Ia tidak tercela. Bagaimanapun ada harapan-harapan tersendiri bagi seorang wanita untuk mendapatkan suami yang begini dan begitu. Siapapun tidak berhak mengatakan Habibah berselera rendah karena menolak Tsabit ibn Qais semata karena alasan fisik. Dan sebenarnya alasannya lebih pada dirinya sendiri yang khawatir kufur kepada Allah atas kondisi suaminya. Ada hal yang lebih besar yang ia takutkan, yakni kufur pada nikmat Allah, dan durhaka pada suami. Habibah memilih untuk bertaqwa pada Allah dengan meminta cerai dari seorang suami yang sulit diterima oleh perasaannya. 
Selalu ada ruang dan ruang itu berisi pilihan-pilihan. Tetapi, bicara tentang kemuliaan, tentu lebih dari sekedar bicara tentang hak.
Inilah kisah tentang wanita kedua. Dengarlah, dalam riwayat Imam An Nasa’i, ’Aisyah bercerita dalam perasaan yang senada. ”Ada seorang gadis remaja dinikahkan dengan seorang laki-laki. Ia kemudian berkata padaku, ”Sesungguhnya ayah telah menikahkanku dengan putera saudaranya agar martabatnya dapat terangkat melalui diriku. Tetapi aku tidak menyukainya...!”
’Aisyah lalu mengajaknya bertemu dengan Rasulallah. Kemudian Rasulallah mengutus seseorang untuk memanggil ayahnya agar hadir ke rumah beliau. Ketika sang ayah hadir, Rasulallah menyerahkan kembali urusan hal pernikahan kepada sang gadis. Dan gadis itu berkata’ ”Ya Rasulallah, sebenarnya aku telah ridha akan apa yang dilakukan ayah kepadaku. Hanya saja, aku berkeinginan untuk memberitahukan kepada para wanita, bahwa mereka memiliki hak dalam masalah ini.” 
Ada hak dalam menolak pernikahan yang digagas orang tua. Tapi ada kemuliaan dalam mentaati orang tua dan berbakti pada mereka. Wanita agung ini memilih yang kedua. Bukanya tanpa resiko. Karena dalam pernikahan ini ianya harus membangun cinta, mengatur perasaannya dari titik tidak suka. Menarik. Karena gadis ini mengungkap satu pelajaran besar tentang hak wanita untuk menentukan pilihan. Ia memperjuangkan hak saudari-saudarinya agar mendapat ketegasan pengakuan dari Allah dan RasulNya. Dan jauh lebih menarik, karena ia mengungkap kemuliaan sebuah kata ridha kepada orang tua, dan keagungan kata shabar atas ujian.
Begitulah. Selalu ada ruang diantara rangsangan dan tanggapan. Dan ruang itu berisi pilihan-pilihan. Maka itulah gunanya misteri takdir. Agar kita memilih diantara bermacam tawaran.
Sumber: Web In RZ

1 Mar 2013

Kapan Wanita Mulai Shalat Dzuhur di hari Jumat?

Mumpung ini hari jum'at, saya ingin nge-share artikel menarik tentang bilamana wanita melaksanakan sholat zuhur dihari jum'at. Semoga bermanfaat . . . :)
 

Pertanyaan:
Sebaiknya sebagai perempuan apabila setelah adzan zuhur di hari Jumat apakah bisa langsung shalat zuhur ataukah harus menunggu selesainya shalat Jumat baru melaksanakan shalat zuhur.
Terima kasih.
Dari: Hamba Allah


Sebaiknya sebagai perempuan apabila setelah adzan zuhur di hari Jumat apakah bisa langsung shalat zuhur ataukah harus menunggu selesainya shalat Jumat baru melaksanakan shalat zuhur.
Terima kasih.
Dari: Hamba Allah

Jawaban:
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du,
Shalat termasuk ibadah yang telah ditetapkan waktunya.
Allah berfirman,

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

“Sesungguhnya shalat adalah kewajiban bagi kaum mukminin yang telah ditetapkan waktunya.” (QS. An-Nisa: 103).

Ibnu Mas’ud mengatakan: “Sesungguhnya shalat memiliki waktu khusus, sebagaimana haji juga memiliki waktu khusus.” (Tafsir Ibn Katsir, 2:403)

Waktu zuhur dimulai sejak zawal (matahari tergelicir ke arah Barat) sampai bayangan benda sama dengan tinggi bendanya. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وقت الظهر إِذا زالت الشمس، وكان ظلّ الرجل كطوله، ما لم يحضُر العصر

Waktu zuhur, sejak matahari tergelincir sampai bayangan orang sama dengan tingginya, sebelum masuk waktu asar.” (HR. Muslim no. 612).

Dari keterangan di atas, para wanita dan orang yang tidak wajib jumatan, seperti orang sakit atau musafir, mereka bisa memulai shalat zuhur setelah masuk waktu zuhur, meskipun bisa jadi jumatan belum selesai. Terlebih, di beberapa daerah semacam Jogjakarta, jumatan disepakati untuk dimulai tepat jam 12.00. padahal terkadang zuhur dimulai sebelum jam 12.00.
Untuk mengetahui kapan masuk waktu zuhur, Anda bisa menggunakan acuan bayangan benda. Jika bayangan sudah bergeser ke Timur meskipun sedikit, yang itu artinya matahari telah bergeser ke Barat maka sudah masuk waktu zuhur. Atau jika cara ini tidak memungkinkan untuk dilakukan, Anda bisa mengacu pada jadwal shalat yang diterbitkan departemen Agama.
Allahu a’lam.

8 Feb 2013

Misteri Wanita

"mau makan apa?" | terserah | "ayam?" | minyakan | "ikan?" | nggak, amis | "terus makan apa?" | terserah! | #misteriWANITA

bagus pake kuning apa hijau? | "kuning bagus" | kayaknya hijau lebih cocok deh | "boleh juga" | kamu serius nggak sih?! | #misteriWANITA

bajunya bagus! | "mau beli? ayo!" | tapi mahal | "demi istri, ok" | banyak perlu lain? | "ya udah nggak usah" | ok, mau deh | #misteriWANITA

makan malem dimana? | "diluar" | nggak mau masakanku? | "ya dah dirumah" | terpaksa ya? | "nggak" | ya dah, makan diluar aja #misteriWANITA

"kok makananmu nyisa?" | udah kenyang, bungkus aja | "yakin?" | banget! | *setelahnya beli cemilan 10 kg #misteriWANITA

#misteriWANITA |pergi belanja dengan list daftar 25 barang yang mau dibeli | pulang dengan 27 barang yang samasekali nggak ada di list :D

#misteriWANITA | cenderung suka punya barang termahal | tapi kalap kalo ada wanita lain yang beli barang sama yg lebih murah dari dia :D

#misteriWANITA | seneng nangis, sedih nangis, nggak apa-apa juga nangis | jadi istri nangis jangan ditanya, dipeluk aja

Copas : +Felix Siauw

23 Des 2012

Akhwat dan Boyben Korea

Maaf, mungkin itu memang hobi kalian, sekedar lucu-lucuan atau sekedar keisengan biasa. Tapi entah kenapa, saya merasa risih melihat akhwat yang selalu memposting artis-artis BoyBand Korea disetiap akun jejaring sosialnya, beritanya begitu menggugahkan hati kalian semua untuk membaca dan mempostingnya. Lalu saya terpikir, bukankah akan lebih keren jika kita menjadikan Shiroh sahabat Rasul sebagai buah bibir kita? Kita bercerita bagaimana "Salman Al Farisi" yang akhirnya memperoleh cahaya Islam setelah pencariannya dalam menuju kebenaran, atau Abu Dzar Al Ghifari yang begitu zuhudnya terhadap dunia ini, atau tentang pejuang-pejuang wanita islam yang begitu tangguhnya, Khadijah, Aisyah, dan atau apapun tentang sejarah/ keislaman.
Miris bukan?

Sayangnya pembicaraan yang seperti saya harapkan itu sangat tidak menarik perhatian, mungkin. :(
Entahlah, toh pembicaraan yang sia-sia tetap saja tiada gunanya. Bukankah kelak semua akan dimintai pertanggung jawaban kita atas laku kita di dunia?!?! (*Retorik bukan?! :)



~Lulu kok sinis? sibuk ngurusi orang?
Sekali lagi maaf, saya cuma prihatin. Prihatin sama kebiasaan kita yang kita anggap biasa-biasa saja. Padahal jelas hal tersebut dapat merusak ibadah kita. Kita memposting foto-foto para boyben yang jelas2 laki-laki, yang jelas-jelas bukan mahrom kita. hemm . . . mungkin diantara kita ada yang berargumen, "Kan lagian gak mungkin, dia kan orang korea sana, gak mungkin juga jadi naksir beneran, apalagi sampe mau dijadiin suami segala."
Hoho . . . benar argumen itu, tidak salah kok. Tapi itulah tipu muslihat Syaithon dalam memperdaya kita manusia. "iya. . . tapi kan, gak gitu juga kali lu... bla bla bla", << mungkin ada yg komen seperti ini.
Yowes, masih ngeyel, merasa bener. Terserah aja :)
Banyak hal yang lebih bermanfaat kawan!
Hidup cuma sekali, hiduplah berarti.

~Ngerasa kesindir? mau buat pembelaan? ~Istighfar. Gak perlu marah. Saya juga gak sepenuhnya benar, hanya ingin sekedar mengingatkan.

Wallaahu'alam


*Tulisan ini lahir ketika saya berada dipuncak kerisihan saya. Setelah beberapa waktu belakangan ini tanpa sengaja terlihat, hingga akhirnya jadi mengamati para akhwat2 yang sering bicarain itu boyben di akun jejaring sosial. Well . . . Daripada daripada, mending saya jadikan tulisan. Semoga ada manfaatnya :)

15 Okt 2012

#UdahPutusinAja (3)

1. pacaran itu penjajakan pra-nikah? | yang bener penjajakan pra-putus | karena kebanyakan pacaran berakhir putus ketimbang nikah

2. mending cuma putus aja, penjajakannya itu loh yg nggak nahan | begitulah kalo penjajakan nggak ada mahram, kebablasan

3. ya memang nggak pake mahram pas pacaran, malah kalo bisa backstreet, biar nggak ketahuan bapaknya | indikasi nggak serius

4. kenapa pacar selalu males datangi wali? | takut ditanya tentang niatannya serius | karena memang pacaran baginya cuma "have fun"

5. yang parah wanita nih | udah tau dijadiin objek have fun, penjajakan tanpa keseriusan | eee... masih diladenin

6. udah tau bahwa sebagaian besar pacaran berakhir putus | masih ngempanin kehormatan diri | alamak

7. yang udah jadi suami aja belum jamin dia bakal terus sama kamu | lha ini, malah jadi korban dunia-akhirat sama yang belum pasti? aduuuh

8. dia itu baik, karena ada maunya aja | kalo dia bener2 baik, nggak akan pacarin kamu | dia akan jaga kehormatanmu, jaga masa depanmu

9. pikir deh, kalo dia memang "sayang kamu", memang "serius dan nggak main-main" | lalu apa yang menghalanginya untuk ucap akad?

10. nggak ada serius kalo nggak ada hitam diatas putih | nggak ada serius kalo belum akad nikah

11. ibarat bisnis, yg sering banyak janji itu biasanya yg nipu, iya nggak? | yang bisnis serius, tanda tangan kontrak dulu, baaru ngomong

12. cari nafkah belum bisa, duit masih nadah emak, urus diri belum | ngomong cinta dan tanggung jawab? | come on.. yg begini dipercaya?

13. hidup bukan sinema korea, seolah cinta segalanya | hidup ada akhirat mbak, ada halal haramnya

14. bangga digandeng sesaat, nanggung malu seumur-umur | seneng sebentar, beban moral sepanjang usia | ckckck..

15. #UdahPutusinAja | perbaiki diri deh | hijab sempurnakan, kaji Islam, baca Al-Qur'an benerin | persiapan jadi ibunya anak-anak :D

(Ustadz Felix Xiau)

Catetan: Adalagi nih yg parah juga, "Yang Terselubung". Yaa . . . ngakunya gak pacaran, tapi. . . . . . .(*tau sendirilah, gak perlu saya sebutkan.)
 
*semoga saya dan orang2 terdekat saya selalu berada dalam lindungan Allaah, dan dijauhkan dari mushlihat syaithon. Aamiin. . .

14 Agu 2012

Bila Akhwat Jatuh Cinta?

Akhwat Jatuh Cinta??

Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...
Bukankah cinta adalah fitrah manusia???
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???
Mereka juga punya hati dan rasa...

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya???
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...

Namun sebaliknya...
Ketika Akhwat Jatuh Cinta...

Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap...

Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...

Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuahr asa yang tak semestinya…

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu…
Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai…
Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah…
Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…
Ketika Akhwat Jatuh Cinta…

Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…

Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…

Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…

Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah,
kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…

Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…
Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan...
Alangkah kasihannya jika akhwat jatuh cinta…
Karena yang ada adalah penderitaan…

Tapi ukhti…
Bersabarlah…
Jadikan ini ujian dari Rabbmu…

Matikan rasa itu secepatnya…
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…
Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...

Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…

Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…

Ukhti… Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…

Karena bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…

Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…

Ukhti… Bersabarlah… Biarkan Allah yang mengaturnya...
Maka yakinlah... Semuanya akan baik-baik saja…

Semua Akan Indah Pada Waktunya..


buat ukhti fillah, doa manis ini pedoman kalian;
Ya Allah…kurniakanlah kami pasangan yang soleh…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang sentiasa memperbaiki dirinya…
yang sentiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang akan membawa kami menuju Jannah Mu Ya Rabb…


kabulkan ya Allah…
kerana hati kami teramat lemah…

oh Allah,
kami mohon ampun
atas dosa selama ini

dosa-dosa kami..
andai tak menjalankan perintahMu
andai tak pedulikan NamaMu
andai tenggelam melupakan diriMu

oh Allah,
sempatkanlah kami untuk bertaubat
untuk hidup di jalanMu
untuk penuhi keewajipanku
sebelum tutup usia ini..
sebelum kami kembali kepadaMu..

Aamiin ya rabb :)

8 Agu 2012

BACALAH INI SEBELUM ANDA MEMPERMAINKAN WANITA ...

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... "Cemburu merupakan sebagian dari iman. Mempermainkan (wanita) merupakan sebagian dari nifak" (HR. Ad Dailami).

Wanita, makhluk paling ajaib yang diciptakan dari tulang rusuk pria ini merupakan ujian terbesar bagi kaum pria.

Wanita, bisa menjadi nikmat yang mampu mengantar pria pada surga dunia dan surga akhirat, pun wanita bisa menjadi bala yang menjerumuskan pria ke neraka dunia dan neraka akhirat.

Kebaikan wanita bisa menegakkan negara, namun keburukannya dapat menghancurkan negara. Daya dan gaya tarik apapun tak ada yang mampu menandingi daya dan gaya tarik wanita.

Itulah salah satu sebab mengapa Allah mengiming–imingi hamba–hambaNya dengan surga yang didalamnya dihadirkan wanita–wanita cantik. Sebab jika sudah berurusan dengan wanita, apapun bisa dilakukan pria, bahkan berkorban nyawa sekalipun.

Tapi dibalik kesuper poweran wanita itu ada sebuah kelemahan [yang sering dimanfaatkan pria], wanita ternyata gampang dibohongi (iya kan?).

Pria, makhluk yang [merasa] punya banyak cinta, sebagiannya selalu tertantang untuk menaklukkan banyak wanita. Pria sanggup memacari banyak wanita sekaligus dalam satu waktu. Dan itu menjadi kebanggaan bagi dirinya.

Hmm, memang pria mana sih yang tidak bangga bila bisa menaklukkan banyak wanita dalam satu waktu pula. Dia akan disebut sebagai pria hebat, lelaki jagoan dan tentu saja banyak yang merasa iri. Semakin banggalah dia dengan prestasi yang membuatnya menjadi titik mata tersebut.

Tapi ternyata kebanggaan itu, puji–pujian itu dan iri hati itu salah tempatnya. Betapa tidak, kePLAYBOYan ternyata amat sangat erat hubungannya dengan keMUNAFIKan.

Keplayboyan merupakan sinergi dari 35% dusta, 30% ingkar janji, 33% khianat dan 2% ketampanan (maaf kalau persentasinya salah, soalnya nggak pengalaman, maklum nggak punya yang 2%, hehehe).

Tanda orang munafik itu ada tiga yaitu, apabila berbicara dusta, apabila berjanji ingkar dan apabila dipercaya khianat (HR. Syaikhan dari Abu Hurairah r.a).

Biasanya seorang playboy dalam melakukan hubungan segi banyaknya selalu dan sering melakukan kebohongan demi kebohongan.

Dari identitas pribadi yang disamarkan, perasaan yang sebenarnya dan berbagai hal yang terkait dengan upaya melanggengkan hubungannya dengan korban.

Pandai membuat janji–janji manis yang bukan untuk diwujudkan tapi hanya sekedar janji gombal untuk mendapat apa yang diinginkan.

Mahir pula mencari alasan–alasan masuk akal untuk membatalkan janji jika ternyata harus bentrok dengan aksi–aksi lainnya. Soal pengkhianatan, tidak usah dijelaskan lagi karena sudah begitu jelas.

Sementara kemunafikan itu sendiri termasuk kebatilan tingkat tinggi dan sangat berbahaya bagi hidup dan kehidupan umat manusia.

Kemunafikan bahkan lebih berbahaya dari kekafiran karena kekafiran akan tampak nyata tapi kemunafikan terselubung oleh kebaikan dan keimanan. Maka patutlah Allah memberi hukuman yang sangat dahsyat untuk para munafikin ini.

"Sungguh, orang–orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka" (QS. An Nissa 4 : 145).

"Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman : "Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu". (Kepada mereka) dikatakan : "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diantara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya ada azab" (QS. Al-Hadid 57 : 13).

"Orang-orang munafik itu memanggil orang-orang mukmin, "Bukankah kami dahulu bersama kamu?" Mereka menjawab, "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan kamu hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah" (QS. Al-Hadid 57 : 14).

"Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. Tempat kamu di neraka. Itulah tempat berlindungmu, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali" (QS. Al-Hadid 57 : 15).

Yang masih niat atau yang sedang jadi playboy silakan dipikir sebelum melanjutkan niatnya atau keasyikan menjalani status playboy-nya.

Jika khawatir jatuh menjadi munafik sejati segeralah membelokkan langkah ke jalan kebaikan karena untuk menjadi munafik sejati hanya butuh satu tambahan syarat saja dari tiga syarat yang telah ada.

"Ada empat hal yang jika berada pada diri seseorang maka ia menjadi munafik sesungguhnya dan jika seseorang memiliki kebiasaan salah satu daripadanya, maka berarti ia memiliki satu kebiasaan (ciri) nifak sampai ia meninggalkannya; bila dipercaya ia khianat, jika berbicara ia bohong, jika berjanji ia ingkari dan bila bertengkar ia berkata kotor" (Muttafaqun alaihi).

Jadilah pria terhormat yang menyayangi wanita dan lupakan slogan "mumpung masih laku". Karena sebenarnya itu hanya menipu diri sendiri.

INGATTTTT!!!
ALLAH SELALU MENGAWASI KITA!!!

"Copas"
"Bercerminlah dengan khusyu', maka kamu akan melihat diri kamu sendiri"

25 Jul 2012

#Aurat dan Puasa

Muslimah senantiasa berada dalam kebaikan ramadhan selama ia mengawali berbuka puasa, bukan berbuka aurat :)

kami lihat, banyak yg menanti adzan berbuka, berbuka pula aurat, berbonceng motor pdhl blm akad | "kpd siapakah mereka berpuasa?"


tahankan lapar kuatkan dahaga, niat berharap pahala Allah | buka aurat jalankan juga, lalu apa yang tertinggal pada shaum selain lelah? 


kejar tarawih hingga malam menjelang, saat selesai tangan bergandeng | puasa hasilkan pahala tak berbilang, dihapus dengan tindakan curang 


puasa harusnya lunakkan hati akan nasihat, mudahkan akal akan kebenaran | namun bila pikiran terus buruk lagi jahat, apa guna ramadhan?


puasa namun tak tahankan dosa, ramadhan namun teruskan pacaran, tarawih taat namun juga buka aurat | "karena siapa engkau beribadah?" 


lapar dan haus, makanan dan minuman yang kita tinggalkan, tiada Allah perlukan | justru Allah inginkan ketaatan, itu yg diperhitungkan


bila sanggup kita jalani puasa dan shalat karena Allah, lantas apa yang bedakan dgn perintah tutup aurat dan jaga kesucian karena Allah? 


atau selama ini kita masih memilih-pilah karena kita menganggap diri kita lebih tahu daripada Allah? | merasa lebih pintar? 


pantas saja tiada engkau rasakan nikmat berbuka saat ramadhan kecuali basahnya kerongkongan dan penuhnya lambung | sayang sungguh sayang 


ada kenikmatan yang dapat buatmu meneteskan airmata saat berbuka puasa | ialah kenikmatan pengorbanan karena totalitas taat 


muda bukan artinya murahan, cinta bukan artinya pacaran | yang betul merasa dirinya indah tak perlu dilegitimasi dengan buka aurat


kami mengingatkan bukan benci, namun karena satu hati | bukan karena kami tak suka, melainkan hanya ingin berbagi surga



Ust. Felix Siauw on G+

17 Jul 2012

Seseorang Yang mencintaimu (Untuk Yang belum Nikah)

Seseorang yang mencintaimu, tidak akan mengganggu kehormatanmu, ia akan menjaganya, sampai tiba waktunya...

Seseorang yang mencintaimu, tidak akan berani menatap wajahmu lama2, namun justru ia akan menunduk malu, karna ia merasa berdosa kepada Allaah atas pandangan matanya yang tak terjaga

Seseorang yang mencintaimu, dibalik diamnya ia akan selalu mendoakan kebaikan untukmu tanpa diketahui olehmu ataupun yang lainnya.

Seseorang yang mencintaimu, mungkin saat ini ia tengah mempersiapkan dirinya untuk menjemputmu dari genggaman Rabbuna
mungkin saat ini ia tengah mencari tau tentang dirimu dan memperhatikan sosokmu dari kejauhan dimana kau tak mengetahui hal itu...
"‎(Untuk akhwat.....) Selagi laki laki itu masih manusia, engkau wahai para wanita yang setia dengan kesuciannya. Hendaklah tetap waspada. Sebagus apapun ia kelihatannya, jangan pernah percaya. Sampai ia menyatakan Qabiltu nikahana wa tajwizaha.

 

15 Jun 2012

Cinta (tak) Harus memiliki

Ngutip lagi dari Web tetangga sebelah. heheh... sekalian dibaca, sekalian di share ^__^
Semoga bermanfaat
(*Estafet amal jariyah, semoga pahalanya mengalir terus.. Aamiin :)

dakwatuna.com – Cinta. Hanya satu kata, tersusun dari lima huruf yang berbeda. Sangat sederhana. Kata yang sama sekali bukan kata sulit untuk dituliskan, pun untuk diucapkan. Namun kata sederhana ini menjadi jutaan tema dalam kehidupan. Tema dalam kisah bahagia, kisah sedih yang tak ada habis-habisnya, kisah lucu yang menyegarkan, kisah kegalauan remaja zaman sekarang, kisah sukses penuh semangat, dan kisah-kisah lainnya.

Kali ini aku ingin berbagi tentang cinta antar manusia. Teringat akan sebuah kalimat, “cinta tak harus memiliki”. Kalimat yang cukup populer dan sering dijadikan alasan atau sekadar kalimat penghibur bagi mereka yang sedang dilanda kisah cinta episode kesedihan. Kalimat populer ini jelas ditujukan untuk kisah cinta antar manusia. Cinta pada seseorang yang diharapkan dapat menjadi pasangan hidup, namun tak berujung pada pernikahan. Kasihan. Ah, mereka bukan orang-orang yang perlu untuk dikasihani. Karena rasa kasihan hanya akan menambah kesedihan bagi yang mengalami. Malang. Sejatinya orang-orang yang mengalami episode ini bukanlah orang yang malang. Jika disikapi secara baik, hal ini justru dapat melatih yang bersangkutan untuk menjadi lebih sabar, lebih dewasa, lebih bijaksana, dan selalu yakin serta bersyukur akan pemberian-pemberian dari Allah. Karena yakinlah, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik yang kita butuhkan, bukan yang terbaik (menurut kita) seperti yang kita inginkan.

Cinta tak harus memiliki. Sedikit terasa mengganjal dalam hati mencermati kalimat ini. Konon kabarnya, fitrah manusia untuk mencintai. Ya, baiklah kalau begitu. Tapi yang mengganjal di sini adalah seseorang mencintai seorang manusia lainnya sebelum dinyatakan sah dan halal. Apakah salah? Entahlah. Suka pada seseorang sebelum menikah, sepertinya tak ada masalah. Tak ada masalah jika hanya sebatas rasa kagum, simpati, suka karena terdapat teladan yang baik dalam diri seseorang. Tapi apakah harus mencintainya? Mengharapkan seseorang tersebut untuk menjadi pasangan hidup, sepertinya itu juga bukan suatu kesalahan. Sangat wajar jika seseorang mengharapkan pasangannya adalah orang yang baik, shalih/shalihah, mengagumkan, dan terdapat suri teladan yang baik dalam dirinya. Wajar, sangat wajar dan manusiawi. Tapi apakah harus mencintainya? Dan apakah harus “dia”?

Kawan, aku bukanlah orang yang penuh kebaikan sehingga aku pantas untuk menggurui dan menasihatimu. Maaf, sekali lagi, maaf. Tugas kita sesama muslim adalah saling mengingatkan pada saudaranya. Dan kali ini, sejatinya aku ingin mengingatkan diriku sendiri, dan ingin berbagi padamu. Mohon ingatkan aku jika ada yang salah, kawan.

Wajar-wajar saja jika kita suka pada seseorang, mengaguminya, itu hal yang manusiawi. Tapi mencintainya, wajarkah? Teringat seorang teman mengatakan kalimat yang juga cukup populer tentang cinta. “Cintai apa yang dimiliki, bukan miliki apa yang dicintai.” Begitu pula kurasa dengan kekasih, pasangan hidup, seorang manusia yang menjadi pendamping dunia akhirat. Sayang sekali jika kita mencintai seseorang yang belum tentu akan menjadi pasangan hidup kita nantinya. Iya kalau jodoh kita adalah dia. Tapi jika bukan, betapa kasihan jodoh kita yang sebenarnya. Ia yang seharusnya mendapatkan cinta seutuhnya, namun sebagian hati telah tertawan pada hati yang lain. Ia yang seharusnya kita cintai, tapi nyatanya hanya mendapatkan sisa-sisa cinta dari sekeping hati kita yang rapuh ini.

“Jodoh itu tak akan tertukar”, begitu celoteh temanku yang lain. Yakinlah bahwa seseorang yang berjodoh dengan kita nantinya adalah yang terbaik. Jadi tak perlu menyibukkan diri untuk mencintai hati yang belum tentu akan mencintai seperti kita mencintainya. Kalaupun ia juga cinta, belum tentu kan berjodoh. Tak sampai hati rasanya bila menyakiti pasangan yang sebenarnya nanti. Dialah yang seharusnya dicintai dengan sepenuhnya. Bukan dengan sisa-sisa cinta, apalagi hanya sebagai pelarian semata. Ada baiknya jika sekarang kita mempersiapkan diri dan menjaga hati untuknya. Tak ingin hati ini ternoda oleh cinta yang salah alamat.

Cintaku hanya akan kuberikan setelah akad nikah. Ijab qobul yang begitu sakral terucap, menggetarkan hati begitu dahsyat sehingga cinta itu kan tumbuh secara alami. Aku hanya ingin mencintainya setelah ia halal bagiku. Sepenuhnya, tanpa terbagi.

Kembali pada dua kalimat cinta yang cukup populer tadi. “cinta tak harus memiliki” dan “cintai apa yang dimiliki, bukan miliki apa yang dicintai”. Dua kalimat ini terasa bertolak belakang dari satu sudut pandang tertentu. Kalimat pertama menyiratkan makna bahwa cintailah apa saja, siapa saja. Tapi ingat, mencintainya bukan berarti harus memilikinya.

Sedangkan kalimat kedua, cukup lugas. Memberikan pandangan dan pilihan yang sedikit berbeda. Ada perbedaan antara mencintai apa yang dimiliki dengan memiliki apa yang dicintai. Dalam konteks pasangan hidup, Mencintai apa yang dimiliki, ini berarti cinta itu tumbuh setelah seseorang sah dan halal bagi kita. Sedangkan memiliki apa yang dicintai, ini berarti cinta itu telah bersemi indah sebelum seseorang tersebut sah dan halal baginya. Jika kita ingin “memiliki apa yang kita cintai”, maka kalimat “cinta tak harus memiliki” berlaku di sini. Namun tak kan berlaku jika kita “mencintai apa yang kita miliki”. Yang berlaku adalah “cinta harus memiliki”. Karena kita sudah memiliki terlebih dulu sebelum mencintainya. Dan hal ini menyiratkan sebuah isyarat rasa syukur yang begitu besar atas apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kita. Kalaupun ternyata pasangan kita nantinya tak sesuai harapan, itu artinya Allah ingin kita belajar untuk bersabar. Dan ingatlah, Allah itu bersama orang-orang yang sabar. Di sisi lain, Allah akan menambah nikmatnya bagi yang selalu bersyukur.
Sungguh dahsyat rasanya jika kita mencintai apa yang kita miliki. Hidup dalam bingkai cinta yang tulus berhiaskan kesyukuran dan kesabaran. Kebahagiaan bukanlah hal yang sulit diwujudkan. Kedamaian dan ketenangan pun akan terus mengiringi dalam setiap degup jantung. Bukankah ini begitu indah, kawan?
Satu hal yang perlu diingat, kawan. Cinta pada manusia bukanlah yang abadi. Jadikan cinta itu sebagai media mengalirnya cinta menuju muara cinta yang paling agung. Cinta pada Allah. Cinta inilah yang hakiki. Mencintai pasangan merupakan salah satu perwujudan cinta pada Rabb yang menguasai jiwa ini. Sebesar apapun cinta itu, tetap tujuan akhirnya adalah cinta pada Sang penguasa cinta. Dialah yang memiliki cinta terluas, cinta tak berbatas. Dialah yang berhak untuk dicintai sepenuhnya. Karena setiap detail kehidupan kita tak bisa lepas dari cinta-Nya.

Kawan, andai dirimu kebingungan melabuhkan cinta karena belum ada seseorang yang halal bagimu, tak perlu merasa galau. Kegelisahan hanya membuat kita terus merasa risau. Ada Allah yang kita miliki dan yang memiliki kita sepenuhnya. Cintailah dengan cinta terbaik yang kita punya. Yakinlah Dia tak akan menyia-nyiakan cinta kita yang seadanya ini. Jika yang kita dapatkan tak sesuai keinginan, bukan Allah tak mencintai kita. Tapi Allah ingin kita belajar menjadi orang yang sabar sehingga kita bisa terus merasa dekat dengan-Nya. Karena Allah bersama orang-orang yang sabar. Namun jangan lupa untuk bersyukur ketika yang kita dapatkan sesuai keinginan. Karena rasa syukur itulah yang menjadikan nikmat Allah terus bertambah. Tidak pernah rugi, bukan? Ibarat berdagang, perdagangan yang selalu menguntungkan hanyalah perdagangan dengan Allah, Rabb penguasa semesta.


Di tengah hirup pikuk area tambang
Bersama mendungnya awan

12 Jun 2012

Ikhwah-Akhwat (jangan) GALAU

Nemu ini di fbnya temen, keren, berbobot n ngena banget ^_^
Sempat mau buat tema serupa, tapi belum bisa mengemasnya dengan rapi. Mumpung telah lebih dulu ada yang membuat seperti ini, maka saya sajikan dulu pesan2 yg tersirat maupun tersurat didalamnya... Lets Cekidot >>>

1. sering dijumpai di-SocMed,ikhwan² dan akhwat² lajang mengupdate status tentang pernikahan. ya,pernikahan.
2. ah,tema pernikahan memang cukup sensitif dan menarik bagi para ikhwan maupun akhwat yang masih lajang.
3. status² mereka di-SocMed memang tidak langsung mengatakan “hai semuanya,saya udah pengen banget nikah lho …”
4. namun mereka mengemasnya sedemikian rupa sehingga tak langsung mengarah pada maksud tadi (ingin segera menikah).
5. ikhwan akhwat galau sebutannya. bahasa yg sedang ngetrend. mungkin zaman dulu bahasanya lebih halus → ikhwan akhwat gelisah.
6. atau jika masih ABeGe,biasa dikenal dengan sebutan ababil. tapi agar maknanya umum,maka saya sebut saja ikhwan akhwat
7. di satu sisi,saya merasa sangat kasihan pada mereka. jujur,sayapun sempat mengalami masa² ‘kritis’ itu → ingin segera menikah.
8. misalkan sudah sarjana. sudah mapan. sudah cukup umur. siapa yang tidak gelisah memikirkan pernikahan?
9. memang semua itu tidak menjadi tolak ukur untuk menikah. yang terpenting adalah kedewasaan,kesiapan ruhiyah & mental kita.
10. di satu sisi lainnya,saya miris. bukankah status² mereka juga dibaca oleh orang lain? apakah tidak malu mengumbar keinginan suci?
11. se-olah² mereka berkata “hai ikhwan lajang,liat deh status aku. aku mau nikah,tapi belum ada yang lamar aku.”
12. yang ikhwan:”hai akhwat lajang,aku udah siap nikah lho. tapi belum ada yang cocok dihati. ada yang mau sama saya?”
13. seperti itulah yang tersirat dalam pikiran saya terhadap status² mereka yang sangat intens diposting berulang kali.
14. ada yang tak sependapat dengan saya? tidak masalah ... ini hanya pendapat saja.
15. setiap manusia normal,pasti ingin menikah. siapa yang tidak ingin menjadi yang terpilih diantara banyak gadis??
16. siapa pula yang tidak ingin menjadi pemenang mendapatkan gadis impian diantara sekian banyak pesaing?
17. namun untuk mengumbarnya dan meng-ulang² status itu di-SocMed sehingga banyak orang tau kita ingin segera menikah,apa gunanya?
18. saya pikir,itu membuat orang lain iba pada kita. jika itu membuahkan do’a,alhamdulillah ...
19. namun bagaimana jika itu malah membuat turunnya izzah kita dimata orang lain?
20. biasanya akan ada komentar menggoda:”sama saya aja mau ga?”. atau yang sekedar PDKT dengan menulis komentar ‘aneh’.
21. “kayanya ukhti udh siap nikah. saya jg udh tau kriteria calon pendamping yang ukhti mau. ortu juga udah setuju kan ukhti nikah?
22. targetnya taun ini kan,ukhti? saya liat di FB ukhti." astaghfirulloh ... sampai tau sedetail itu ...
23. biasanya jika ada akhwat yang mengumbar status galau,yang komenpun ikhwan yang tak kalah galau. pun sebaliknya.
24. ikhwan galau hanya mengumbar wacana menikah saja. sedangkan kesiapan ruhiyah,mental,dll masih jauh dari cukup.
25. biarlah Alloh saja yang tau betapa gelisahnya kita dimasa pencarian dan penantian ...
26. sangat sulit menerka sesuatu yang abstrak dan luar biasa itu. simpanlah,jagalah,dan usahalah ...
27. alangkah baiknya jika men-sholih/ahkan diri sendiri dibandingkan pusing memikirkan cara agar dia suka kepada kita.
28. pemilik tulang rusuk tak kan salah mengambil tulang rusuknya yang hilang. tetaplah berikhtiar.
29. duhai kau tulang rusuk. jgn bersedih. tetaplah setia menanti. sebab penantian panjangmu kan terbayar dgn hadirnya ia di sisi.
30. ketahuilah wahai kaum hawa,masa pencarian bagi kaum adam tidaklah lebih mudah dari masa penantian kalian …


copas from tweet @aldy203

8 Jun 2012

Mungkin ini maknanya...

"Cintamu pada sesuatu membuatmu Buta dan Tuli." begitulah bunyi hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi. Saat pertama membaca hadits ini disalah satu buku motivasi remaja, aku sedikit bingung apa makna yang terkandung dalam hadits tersebut. Buliran pertanyaan-pertanyaan mulai mengalir dalam otakku. Kenapa cinta justru membuat seseorang menjadi buta atau tuli? bukankah seharusnya menjadi sebaliknya? Ini cinta yang seperti apa maksudnya?

Otakku terus berfikir, sembari melewati hari dalam kompleksnya kehidupan, dimana didalamnya ada serentetan peristiwa-peristiwa yang akhirnya membuat diri ini mengerti, bahkan hingga membuat aku bisa belajar darinya.

Beberapa waktu belakangan ini sedikit kaget melihat fenomena-fenomena yang terjadi di akun jejaring sosial. Mengenai status hubungan seseorang dengan seseorang lainnya. Terlebih, sangat kecewa pada mereka yang dahulunya pada saat berada dilingkungan ADK sangat menjaga kehormatan dan pandangannya. Namun, setelah keluar dari amanah sebagai ADK, mereka pun mulai futur dam kefuturannya (Naudzubillah.... Semoga kita selalu di lindungi-Nya). 
Mereka...... yang biasanya memanggil dengan sebutan "akhi... ukhty...", Ah... sudahlah!! Mereka hanya SAMPAH!

"Cintamu pada sesuatu membuatmu buta dan tuli". Kau menjadi BUTA, karna tak lagi mampu melihat mana yang haq dan mana yang Bathil. Menjadi TULI karena nasehat-nasehat yang hadir tak lagi sampai kehatimu. Hanya numpang lalu lewat pendengaranmu. Menutup mata untuk semua kebaikan yang terlihat, karna bagimu itu adalah serangan yang nyata yang mendarat didirimu. Menutup telinga untuk semua suara-suara yang menyapa, mengingatkanmu, memberi nasehat kepadamu.
Mungkin ini maknanya....

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”

Jujur aku bingung, hendak membahasakannya dengan bahasa mana, ketika melihat foto seorang ikhwah yang duduk diantara dua wanita, melihat seorang yg lain lagi yang menjadikan statusnya "berpacaran", "bertunangan" dengan seorang teman di FBnya. lalu apalagi...??
Hendak menjelaskan suatu kemaksiatan kah wahai kalian duhai saudaraku??
Astaghfirullah...

Bukan berarti aku berkata begini karena merasa paling suci, bukan. Aku pun pernah mengalami masa-masa yang membuat aku jauh dari-Nya. Dan karena itu, aku berusaha kembali lagi pada-Nya.

Duhai Rabb Yang Maha membolakbalikan hati....
Genggam hati ini agar tetap mampu untuk Istiqomah dijalan-Mu. Tetap dalam hidayah dan penjagaan-Mu. Jangan biarkan kami futur dalam kefuturan yang merajai.
Duhai Rabb Sang penggenggam jiwa-jiwa kami....
Tegurlah kami dengan cara-Mu, dengan ke-Maha Rahmaan-anMu,
Duhai Rabb Yang Maha Pengampun
Ampunilah diri yang penuh dengan noda ini...
Jadikan kami sebagai hamba-hamba yang selalu dapat meraih Maghfiroh-Mu.
Aamiin...

Iman
Sabar
Taqwa
Ikhlas
Qona'ah
Optimis
Muhasabah
Amanah
Hilm (santun)

"Fastabikul Khoirot"
~Hari ini harus lebih baik dari hari kemarim~

18 Mei 2012

Renungan buat ~Aktivis "Fesbukers"


Pagi ini, menemukan artikel manarik dari group di FB. hemm.... Artikel ini lebih kepada bentuk pesan atau tausyiah dari seorang Ustadz kondang di Medan kepada seluruh aktivis dakwah, terkhusus aktivis kampus.

@Ustazh A. Latif Khan
Untuk kalian para aktivis kampus,...

Marilah kita duduk sejenak,... Karena kudengar banyak kalian yang mengeluh tentang adanya virus yang sangat mematikan,... Secara halus menjangkiti kalian,...
Semula aku mengira,... Bahwa itu bukan virus,... Melainkan sesuatu yang secara wajar harus kalian lalui,.. Dalam perjalanan usia kalian,....

Namun belakangan aku berpikir,... Sepertinya ini benar adalah virus,.... Saat aku memposting sebuah status tentang cinta beberapa waktu yang lalu,...
Aku menemukan bahwa status itu di share beberapa kali,..dan saat menelusuri kemana sharing itu mengalir,.. Aku membaca dialog dua orang ( semoga aku salah),... Antara aktivis lk dan aktivis pr kampus,...
Begitu telanjangnya dalam pandanganku mereka sharing perasaan hati mereka,.. Seakan sebuah prosesi gladi resik pernikahan,....yang di akhiri dengan kata alhamdulillah,...

Lama sebenarnya aku terhenyak,....
Kalian menyebutnya dengan "virus merah jambu",.....
Aku selalu menjawab tegas bahwa perasaan itu tidak salah,... Namun agama datang untuk meluruskan perasaan itu,.... Mengarahkannya,.., mengendalikannya,... Sehingga saat perasaan itu harus mengalir dalam kata...atau perilaku,... Agama telah memberikan saluran yang benar,...
Ketentuan ini berlaku umum,... Bagi siapapun,...

Perasaan sedemikian itu dapat datang kepada siapa saja,...
Namun jika ia datang pada aktivis dakwah kampus,.... Tentu akan berbeda image nya,..
Konon lagi jika,...itu datang hinggap pada sesama aktivis,...
Baiklah,.... Aku tetap mengatakan bahwa perasaan itu tidak salah,...
Namun jika ia mengalir dalam kata atau perilaku,.... Konon lagi masuk di ruang publik,..???

Sosok aktivis saja sudah merupakan pesona,....namun bagaimana jika pesona itu rusak,...
Sosoknya seharusnya menjadi cahaya,... Namun bagaimana jika cahaya itu menjadi gelap,...

Wahai kalian,...
Islam telah menetapkan dua alur besar untuk kalian,...
Nikah,.........atau puasa,...

Apa yang harus kalian khawatirkan dari pernikahan,...? Masih kuliah,... Belum bekerja,....???
Khawatir. Orang tua tidak setuju???? And so on?.......

Lantas,... Apakah kalian lebih nyaman bermain di hamparan yang penuh dengan bercak maksiat,.... Dan beratapkan pembenaran bahwa ini sudah zamannya,... Mencintai kan fitrah,...?

Benar... Banyak cara mencari pembenaran,... Chatt via FB or,...

Saat kalian tegas mengatakan bahwa kalian adalah aktivis,... Dan Tuhan pun telah menjamin kalian jika memilih cara ibadah (menikah), apa yang mengkhawatirkan kalian?....
Duhai,... Jika pun kalian tak mampu melaksanakan ibadah yang agung itu (nikah)..., maka masih ada ibadah lain,... Yang dianjurkan,.... Puasa,...tentunya ia bermakna pengendalian,...
Dari ujung rambut sampai ujung kaki,... Dari hati,.. Akal sampai pada nafsu,... Puasa lah karena Allah,...
Dan ketahuilah bahwa cinta,.. Adalah makhluq Nya,... Tentu Ia lebih tahu akan makhluq Nya,...

Sementara di sini,... Di jalan Dakwah ini,.... Kalian adalah harapan yang tak boleh hilang dan gugur,....
Kalian adalah realita dari doa para pendahulu kalian,... Sekaligus,... Harapan bagi penerus kalian,... Maka jangan lah termakan oleh jeratan halus syaitan yang tak menyukai kelurusan kalian,...
Wallahu a'lam
 
Nah... Jika kita pernah termasuk dalam bagian yang disebutkan oleh ustadz tersebut, semoga kita sudah termasuk kedalam  bagian orang-orang yang bertaubat kepada-Nya.
Dewasa ini, akun akun jejaring sosial memang sudah semakin merebak. Banyak manfaat yang diberikannya, namun tak sedikit pula mudharatnya. Salah satunya seperti yang telah disebutkan diatas tadi. Miris memang, disatu sisi ada yang mengoar-ngoarkannya sebagai media dakwah, tapi ternyata disisi lain, justru hal tersebut menjadi tempay maksiat yang “tersembunyi”.
Sahabat..., ketika sebuah pesan atau nasihat menghampiri, lihatlah kedalam diri kita, apakah kita termasuk kedalam bagian yang merugi ataukah yang beruntung, apakah kita termasuk kedalam bagian yang memberi manfaat ataukah yang malah memberi mudharat. Setiap pesan atau nasihat adalah pengingat bagi kita manusia yang selalunya khilaf atau terlupa.

“Saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan dalam kesabaran”

Wallahu’alam..

Semoga kita senantiasa menjadi manusia yang tersadar akan penglihatan Allaah, serta pengawasan-Nya terhadap kita. Karna kelak, segala yang kita perbuat didunia akan dimintai pertanggungjawabannya.

Itulah iman...
Ia akan selalu berfluktuasi. Kadang diatas,kadang juga dibawah.
Dan seorang hamba kan diuji dititik terlemahnya sbg hamba Allah.
Dialah Allah yg Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Subhanakallahuma inni kuntu minazholimin..
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu, sesungguhnya hanya Engkau yang Maha Pemberi Karunia (QS. Ali Imran: 8)

Astaghfirullaah....

in Office, 18.5.12

*Gambar diambil dari Google image

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...