Tulisan ini terinspirasi dari tulisan sahabatku Lastri, yang sepertinya mulai terpengaruh sama ocehan-ocehan berhargaku tentang tulisan. Great!!! Tahun ini kutemukan lagi orang yang kelak kan menemaniku menulis, setelah sebelumnya berhasil menyalurkan virus-virus motivasi dari Penulis berbakat yang belum juga punya satu buku ini. Hehe. . . seneng deh dipuji dan disanjung-sanjung gitu. Serasa terbang mencapai bintang. Tapi Hushhh . . . bukan terlena loh ya. Pujian itu akan menjadi positif jika kita mampu menempatkannya dengan benar. Apalagi si Introvert, bagi mereka pujian itu akan membangun kinerja, memberi vitamin semangat yang dobel. Terlebih pujian (baca: semangat) itu datangnya dari orang terdekat yang benar-benar berarti dalam hidup. Orang yang selalu mengamati tulisan-tulisanku, meski tulisan yang tidak ada unsur ilmunya sekalipun. Hehe . . .
Mungkin sempat ada yang pernah tersirat dan komen seperti ini "Tulisan-tulisan Galau, Gak jelas, dsb" pada tulisan yang pernah saya tuliskan. Nah, jika dinilai dari sisi negatif, tentu saja komen itu yang akan muncul, tapi coba deh nilai dari sisi yang lebih positif. Tulisan-tulisan Galau dan Gak jelas itu justru sebenarnya adalah inspirasi. Bagi saya menulis apapun itu, meski mungkin orang lain tidak melihat manfaat apapun dari tulisan tersebut-- tulisan saya tetap bermanfaat bagi diri saya sendiri. Kenapa? Karna saya terus menulis, terus mengasah ketajaman kata per kata yang saya rangkaikan. Dan hal itu tentu saja efeknya buat saya pribadi. Nah . . . orang lain bisa menirukan hal itu. Ada yang bilang, "Banyak-banyaklah menulis agar menjadi penulis" --- tau itu kata-katanya siapa?-- Itu kata-kata saya sendiri. hehe . . . :D
Untuk Lastri sahabatku di Pulau seberang, rajin-rajinlah menulis. Nanti aku pun akan sering mampir pula ke rumah mayamu. Saling berbagi sedikit ilmu kita ya kan?! Buat amal jariyah :)
Oke. . . Keep Writing ^^9
Tampilkan postingan dengan label Semangat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Semangat. Tampilkan semua postingan
10 Mar 2013
28 Jan 2013
27 Des 2012
Simfony Kehidupan
Kita masih akan terus berjuang
Dengan sisasisa keyakinan yang terpancang kuat di hati
Dengan sisasisa keberanian yang kita miliki
Dengan sisasisa usia yang kita miliki
Kita masih akan terus berjuang
Dengan tekad semangat yang membara di jiwa
Dengan keteguhan sanubari di dada
Dengan kekuatan dari Sang Raja Semesta
Kita masih akan terus berjuang
Bersama menjadi pemenang
*Bulan Tiga Bulan
Dengan sisasisa keyakinan yang terpancang kuat di hati
Dengan sisasisa keberanian yang kita miliki
Dengan sisasisa usia yang kita miliki
Kita masih akan terus berjuang
Dengan tekad semangat yang membara di jiwa
Dengan keteguhan sanubari di dada
Dengan kekuatan dari Sang Raja Semesta
Kita masih akan terus berjuang
Bersama menjadi pemenang
*Bulan Tiga Bulan
25 Des 2012
Mengapa Menulis?
Mengapa menulis? ---Karna ingin menjadi penulis. BUKAN. Itu lain cerita.
Kau tau?! Menulis itu menyenangkan :) Bagiku menulis adalah kegiatan yang paling menyenangkan diantara kegiatanku yang lain. Bahkan bisa mengabaikan makan kalau sudah menjadi begitu autis menulis sesuatu, apapun itu. Seperti yang pernah kuungkapkan sebelumnya, menulis bagiku adalah seperti pelarian ketika kata tak mampu tersampaikan secara verbal. Melampiaskan kata lewat tulisan juga bisa membuat kemahiran menulis kian terasah. Secara natural, membiarkannya mengalir begitu saja. Benar-benar dibaca dan dipahami bahkan setelah tulisan itu sendiri selesai.
Mengapa menulis? --- Ali Radhiallahu'anhu pernah mengatakan "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya", Sebab kita manusia itu fitrahnya selalu khilaf/ lupa, tak terkecuali saya :)
Tulisan-tulisan saya di blog ini pun masih selalu saya buka (red: baca), jangankan diwaktu luang, diwaktu sempitpun saya upayakan untuk membacanya ulang.
Karna benarlah apa yang dikatakan oleh Imam 'Ali yang diatas, dengan menuliskannya lalu kita membaca kembali apa yang pernah kita tuliskan, itu menjadi pengingat bagi diri sendiri.
Ketika saya kehilangan motivasi, saya kembali membuka tulisan-tulisan saya yang dulu. Ada di Tag "Motivasi, Motivasyifa, Inspirasi, Hope, SOH, Semangat, dsb". ^^
Tentu saja yang memberikan motivasi terbesar bagi kita adalah diri kita sendiri. Itu juga yang selalu saya sampaikan kepada sahabat-sahabat saya. Karna peran orang lain hanyalah sebagai pendorong.
Saya pernah mengatakan kepada sahabat saya, "Sebanyak apapun saya memberikan motivasi pada kamu, tapi kalau dari diri kamunya gak berubah (red: tidak memotivasi diri sendiri) maka motivasi yang saya berikan, bahkan sampai mulut saya berbusa sekalipun, tidak akan ada apa-apanya, tidak akan merubah apapun untuk kamu dan hidupmu.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” [QS Ar Ra'd:11]
Mengapa Menulis? --- Menulis itu bagian dari jiwa saya. Saya bukan termasuk orang yang "Vocal" dalam bicara, saya bukan ahli debat (karna saya menghindari perdebatan), saya juga bukan pembicara yang baik. Karena itulah segala apa yang ada dalam gagasan dan pemikiran saya, saya tuangkan kedalam bentuk tulisan. Saya sendiri mulai menulis itu sejak dibangku SMP. Awalnya hanya tulisan-tulisan biasa, curhat tentang perasaan saya, meskipun tidak selalu. Ketika SMP pulalah untuk pertama kali saya membuat puisi. Tapi, awal mula saya menulis itu justru sebenarnya saat dibangku SD. Saat SD, saya terbiasa surat menyurat. Entah itu dengan teman-teman, guru (tentu saja saat momen tertentu), juga untuk Bapak saya yang saat itu merantau ke Negeri Jiran untuk mencari sesuap nasi. Untuk membiayai kehidupan kami keluarganya :')
Dahulu, saya terinspirasi dari kakak saya yang pertama. Tulisan-tulisannya bagus-bagus. Apalagi kalau dia buat puisi. Lantas saya pun menjadi sebegitu tertariknya untuk ikutan menulis juga. Sebagai penulis pemula, tentu saja tulisan saya masih acak adut. Bahasa tulisan saya masih "anak bawang", gak ada sastranya sama sekali. Tapi, hal itu tidak menyurutkan saya untuk menulis. Saya terus saja menulis dan menulis. Saya juga mulai rajin membaca puisi-puisi dari berbagai media. Saat saya SMA, saya rajin membaca puisi yang ada di majalah Islam Sabili. Sudah jadi bacaan rutin saya kalau puisi di majalah itu, tapi tidak untuk yang bagian Politiknya yaa ^^ (Karna politik, bukan dunia saya).
Saya juga menargetkan berapa puisi yang saya tuliskan perbulannya. Intinya terus mengasah tulisan, masalah bagus enggaknya tulisan saya, itu urusan belakangan. Bukankah jika terus diasah, maka pisau yang tumpul sekalipun bisa menjadi tajam?! :) *Retorik kurasa. Bahkan parang/ pedang yang berkarat sekalipun mampu membelah kayu jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Ingat . . ."MAN JADDA WA JADA"!! ^^9
Jika dahulu saya begitu kesulitan untuk menulis, lihatlah sekarang, jemari saya begitu lihai melompat-lompat dari kata yang satu ke kata yang lainnya hingga membentuk sebuah cerita. Namun, tentu saja semua itu dilalui lewat berbagai tahap. Karna "Pohon tumbuh tidak tergesa-gesa", semuanya berproses. Dan sampai sekarangpun saya masih menjalani proses itu. Terus mengasah dan mengasah.
Mengapa menulis? --- Saya bukan si Kutu Buku yang begitu autisnya melahap bacaan-bacaan apapun. Saya ini si "Pemilih", saya memilih buku apa saja yang ingin saya baca. Karna saya tau dengan baik siapa diri saya, maka saya pun memilih apa apa yang saya baca. Demi kebaikan pemikiran saya tentunya. Hehehe . . .
Sebab saya lebih cenderung banyak mendengar, banyak mendengarkan cerita orang-orang disekitar saya. Mereka lah yang memberikan inspirasi yang begitu besarnya terhadap saya. Saya lebih cenderung untuk menuliskan apa yang saya lihat, dengar dan juga rasakan. Karna dengan begitu, saya mampu menulis dengan natural, mengalir begitu saja dengan tanpa paksaan atau tekanan. Karna menulis itu menyenangkan, menyenangkan bisa berbagi lewat tulisan, menyenangkan karna sadar bahwa tulisan ini hadir karna diri sendiri bukan karna "faktor lain", sebab diri kitalah yang memgang kendali atas apa-apa yang kita ingini.
Mengapa menulis? --- Hem . . . Agar blog ini terisi semakin penuh sesak, lalu pengunjung blog ini terus membaca tulisan-tulisan aneh saya, lalu mengambil manfaat yang ada didalamnya :)
Mengapa menulis? --- Udah ah nanyanya, yang penting ambil yang baik dan buang yang gak baik ^_^
dan teruslah menulis, Karna menulis itu menyenangkan
11 Des 2012
Selamat Pagi Semangat (^o^)/"
Pagi-pagi dapat rezeki :) Alhamdulillaah . . .
Pesannya Ust. Yusuf Mansur kudu terus dilakonin nih, biar Rezekinya makin semakin semakin lancar kayak air terjun. Hehehe . . .
4 Jun 2012
Ngeteh n Ngesusu ala eLdanDi
Ini cerita tentang dua anak manusia
yang sedang dilanda asmara kebersamaan. Heseehhh.... Bukan asmara yang
ehem..ehem..... loh ya, melainkan asmara dalam dekapan ukhuwah (Nyulik judul
bukunya bang Salim A Fillah cuy). Sebut saja L dan D. Dibalik juga boleh, D dan
L. Heheh.. mana-mana aja cocoklah. Malem-malem yang merem-merem ditemani
gerhana bulan di Langit hitam, L mencoba mengerjakan laporan keuangan. Mau lirik-lirik
kerjaannya si D. Soalnya yang buat itu laporan si D, si L mah gak tau apa-apa
dia. Namun, apalah daya tangan tak sampai, ada saja halangan dan rintangan yang
membuatnya selalu tak jadi menyentuh laporan Laba Rugi tersebut. Mulai dari
ngasih makan ponakan sampai buat surat lamaran anak orang. #Eh? Mau ngelamar
siapa? (*Ehm... Kasih tau gak yaaa.....)
Disuatu menit dan detik, berkumpullah
mereka didunianya masing-masing, saling bertukar cerita, respon ini itu dan
seru-seruan, akun jejaring pun di setting sedemikian rupa, agar tiada
pengganggu. L hanya onlen ke D. Alohaaa...... duMayy alias dunia Mayaa. Beraksi
lah mereka dibalik layar. L ngantuk, minta solusi cemana supaya gak ngantuk. D
kelihatannya lagi pusing karna banyak pikiran. Sekali dua kali mereka membahas
tentang laporan keuangan. L ngantuk berat, dan memutuskan untuk ngeteh (membuat
teh). Katanya sih biar gak ngantuk. Padahal ada kopi cappucinno gitu di atas
meja belajarnya, tapi yah berhubung L gak doyan kopi, jadilah kopi itu hanya
jadi hiasan meja saja. Wekl :p
Dan diwaktu yang bersamaan, D pun
membuat seduhan lebih berkelas. Yaitu segelas susu. Agak-agak elit lah
ketimbang si L yang Cuma ngeteh doang. Nah si D mah ngesusu (*bahasa dari mana
pulak ini ya?) sembari bercengkrama dengan mesranya, L pun tiba2 curhat. Bukan curhat
sih tepatnya, tapi mengelkuarkan pernyataan yang ada dipikirannya selama ini. Hehehe...
jadi makin mesralah itu pembicaraan, yang Insya Allaah berbobot bagi ukhuwah
yang selama ini terjalin. Hesehhh... Saling memuji, dan menjatuhkan diri
sendiri. Padahal keduanya sama-sama hebat dibidangnya masing-masing. Ayoo..
kita lanjutkan perjuangan (*ngeteh dan ngesusu #itu juga kalo masih ada teh dan
susunya :p)
Hem... tentunya saya tidak akan
menceritakan isi perbincangan mesra mereka, saya hanya mantauin saja ceritanya
nih. Lalu... L dan D pun sejenak terdiam. Padahal sebelumnya abis ketawa
ketiwi. Kenapa kah saudari-saudari? Apakah yang terjadi antara L yang ditemani
sinar gerhana Rembulan dan D yang berkedudukan di padang bulan??? Yak.. kembali
ngantuk sepertinya si L. Sambil ngerjain jurnal tak pentingnya ini, tapi
penting buat kenang-kenangannya. Hehhe...
Mumpung lagi banyak mood buat nulis,
jadi rajinlah si L ini mosting di Blognya. Sambil dengerin senandung perputaran
roda-roda kipas angin, tetesan air kran dari kamar mandi, juga suara jangkrik
yang mengerik. Untung saja tidak ada suara-suara halus lainnya. Heee =D
Yang paling menyenangkan sekaligus
menenangkan bagi L adalah berkumpul bersama orang-orang yang mencintai dan
dicintainya –karna Allaah J di tanah
kelahirannya. Me-Dan Kotaku ^^8
Selalu memberi semangat dan
keoptimisan, Inspirasi dan juga Motivasi yang luar biasa. Membuat diri bangkit
dari keterpurukan, pun melupakan kesalahan dengan memperbaikinya dengan
perlahan.
Satu hal dari L, ia hanya ingin orang
lain menerima dirinya apa adanya, menerima segala baik dan buruknya serta
resiko berteman dengannya. Mendekati dengan persuasif, menasehati dengan bijak,
bukan dengan memojokkan, menghukum “bersalah” dengan tatap penuh selidik. L
hanya tak ingin mengecewakan siapapun dalam hidupnya, apalagi kepada D. D lah
orang yang selama ini –disadari atau tidak- menjadi inspirasinya L, menjadi
motivasinya L untuk melakukan yang terbaik. L akan menangis hebat dan menjadi
tidak karuan jika orang2 terdekatnya kecewa terhadap sikapnya atau kesalahan
yang pernah ia lakukan.
Teman, percayalah.... bahwa gak ada
orang yang sempurna didunia ini. Jangan menilai orang dari tampilan luarnya. Kenalilah
dahulu orang tersebut lebih jauh, baru kemudian nilailah ia.
(*Tiba2 jadi sok serius gini. Xixixixi....
Hem... baiklah, langsung ditutup saja
tulisannya. Yang penting, kamu motivasiku –aku motivasimu. Kamu inspirasiku –aku
inspirasimu. Hehehe...
Masing-masing kita punya kehebatan
dibidangnya masing-masing. (*ribet bahasanya
Kau aku, kita –Satu. –di “Dalam Dekapan
Ukhuwah”
Specially for My dear “Dhee”
-From : Kakak, teman, sahabat, guru....
apapun kau anggap aku. Hehhe
4.6.12
(2~empat | 2~Delapan)
SE(ma)NGAT Pagii..!!!
Pagi.....!!!! =D
Sudahkah kamu
bersemangat hari ini ??? ;)
Saya belum. Ooppsss....
kenapa? Hm... pagi ini terasa masih ngantuk. Hooaamnnh... mungkin efek obat
kali yah, -___-‘ inilah yang menyebabkan saya paling males minum obat. Soale
obatnya bikin ngantuk. Pengen merem terus matanya, mengerjap-ngerjap, berair,
menguap.
"Ngopi?"
#Tidak lagi.
"Kenapa"
#Aku mulai tak tertarik
lagi padanya.
"Bukankah kemarin ada
yang buat kopi dan kau"
#Ya.. aku hanya menghirup
aromanya. Hmm.... cukup aromanya saja. Menenangkan.
"Hah? Menenangkan kau
bilang"
#Ya. Menurutmu?
"Sama."
*senyum #apa kubilang.
Baunya emang menyenangkan bukan.
"Tentu". *senyum
"Masih ngantuk? Mana
semangatmu?"
#Aku? Ini hanya efek
obat. Semangatku katamu? Tentu saja ada padamu.
"Aku?"
#Ya.
"Kenapa?"
#Kau semangatku dan aku
semangatmu.
"Kita bersemangat?"
#Tentu.. *senyum
*bercermin
Langganan:
Postingan (Atom)
Dua beda
Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta. Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana. Me...
-
aku belum melakukan iniiii >>> Lapor pajak tahunan, buat Neraca 2012, ngoreksi hutang piutang, Ngoreksi nilai buku aktiva, pengarsi...
-
Setangguh Elang Yang mengepakkan sayapnya saat terbang. Lalu hilang Dibalik rimbunan dedaunan 09 January 2011
-
“Kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka sebuah kejadian pasti terjadi. Tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu menggagalkannya....