Adalah malam yang kau tiada bisa memejamkan mata dibuatnya
Hilang mentari dalam dinginnya kabut kala itu.
Kau menggigil, sedang tubuhmu terbungkus selimut tebal yang meramu.
Dalam hening, anganmu terbang lalu terjatuh bagai hempasan
Menjadi serpih bagai pasir di pantai
Menggenggamnya pun hanya kan membuat bulirbulir hilang dalam dekapan.
Waktu seakan membisu, membunuhmu dalam ruang tunggu
Sedang asamu sekarat dalam dongeng bukubuku.
Dan malam kian meringkusmu dalam gulita yang menggurita
Membawamu pada hawa yang tak semestinya
;terusik jiwa lewat nada tanpa irama
Serasa hampa, tanpa tanda kau masih terus bicara dalam kata diam
Sedang dusta-dusta meringkusmu lewat celah harmoni luka.
Adalah malam . . .
dengan kepekatannya berjanji
Lewat dusta kata ia merangkai makna
Menebar sejuta pesona mawar merah
Tertusuk duri, lalu berdarah...
Adalah malam tanpa bicara,
Derap hati bersuara menggema hampa
Sentuh Arsy' lewat doadoa dan airmata
Pulas mengadu, Lelap mengeluh
O, Rabbi . . .
Subhanallaah iini kuntu minazhzholimin...
~dibawah teduhnya Langit Malam
Bumi Madani, 9.7.12
#Menjelang Sepuluh 23.39
*Menggenapkan postingan ke 500 :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^