Jam mu tertuju angka sepuluh
Lelaki muda itu yang duduk didepanku
Memandang lusuh keluar jalanan berdebu.
Sesekali matanya sayu, memeluk sepoy-sepoy sang bayu
Diatas angkutan tua itu.
Ia tersenyum. . .
Ke arahku, ke jendela, ke jalanan berdebu
Kesemua orang yang ia temu.
Bahkan pada tiga ekor semut
Yang berjalan melenggok diatas jari madu
Ia tersenyum lagi ke arahku,
Ke jendela, ke jalanan berdebu,
Ke semua orang yang ia temu.
Masih tersenyum,
Sampai semuanya pun sadar
Bagaimana caranya tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^