Ada yang menyendiri sambil menatap langit. Baginya, menarik napas pun seolah membuat nyawanya terampas. Rindu yang menyesakkan. Pada titik tertentu seperti mengosongkan paru-paru. No Air...no air.
Rasa yang sudah begitu renta, tapi tak pernah menjadi kata-kata. Dia kini terlalu tua untuk merangkai kalimat mesra. Bagimu tak ada kata terlambat untuk mencintai, baginya tidak pernah ada waktu untuk mengatakan, "setelah Tuhan, kaulah yang mampu mematikan matahari."
6 Okt 2011
Sekali Mencintai sesudah itu mati (part 6)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dua beda
Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta. Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana. Me...
-
aku belum melakukan iniiii >>> Lapor pajak tahunan, buat Neraca 2012, ngoreksi hutang piutang, Ngoreksi nilai buku aktiva, pengarsi...
-
Siapakah yang Ukhtiy pilih? Shared via AddThis
-
Seorang pejuang yang paling diburu tentara elit istana akhirnya tertangkap hidup. Ia tertangkap setelah beberapa panah menembus kaki kiri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^