Kamu...
Adalah cakrawala yang menembus dimensi diamku
Adalah sukma yang menelisik masuk lewat nadi derapku
Adalah pijar yang menerangi sisi pekat gelapku
Adalah awan lembut yang meneduhkan gegap langkahku.
Kamu...
Yang diamdiam menyimpan rasa menahun
Yang diamdiam membaca kekata jemariku
Yang diamdiam mengamati, lalu memohon pada Dia Sang penggenggam hati.
Berliku, hingga bermuara di dermaga tambatan hati.
Apa jadinya aku tanpa sabarmu?
Apa jadinya aku tanpa rasa mengalahmu?
Bersamamu aku mampu, tanpa perlu menjadi orang lain di sisimu.
Semoga selamanya, hingga ke Jannah Sang pencipta.
Uhibbuka fillaah, wa hubban lillaah 💜
Langganan:
Postingan (Atom)
Dua beda
Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta. Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana. Me...
-
aku belum melakukan iniiii >>> Lapor pajak tahunan, buat Neraca 2012, ngoreksi hutang piutang, Ngoreksi nilai buku aktiva, pengarsi...
-
Setangguh Elang Yang mengepakkan sayapnya saat terbang. Lalu hilang Dibalik rimbunan dedaunan 09 January 2011
-
“Kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka sebuah kejadian pasti terjadi. Tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu menggagalkannya....