8 Jan 2013

Secangkir Teh


Seperti malam, bergelayut pada gulita langit tua. Menjelajah lewat denting masa yang meraba maya. Dunia ini fana, penuh kefanaan yang durja. Selarut malam, kurangkai mega diatas kanfas maya, mengukir dengan indahnya, kuharap begitu.
Lalu lelah, menyapa perlahan dengan tegasnya, merubah suasana suka menjadi jengah. Entah mengapa. Lagi-lagi ia hadir dengan sendirinya, dua bayangan dalam satu cermin. Kenapa bisa? Entahlah.

Secangkir teh ini menemaniku dalam kebimbangan. Antara ragu atau meragukan keraguan itu. Nyatanya kebaikan hanya mampu dilihat oleh mereka yang berhati bersih. Sedang aku? Aku begitu kotor saat ini.

Bercerminlah dengan khusyuk, maka kau akan menemukan dirimu sendiri. Suara yang entah darimana itu terus mengiang-ngiang di kepala saya. Seolah ia terus mengingatkan diri saya. Dan suasana ini tak pernah sehening saat suara itu mengiang-ngiang di telinga.

Lagi-lagi, orang-orang bertanya dengan pertanyaan "Kenapa?", sedang saat diperjelas alasannya, jawaban itu tak pernah membuat mereka puas untuk berhenti bertanya. Kita terkadang begitu pongahnya dengan pengetahuan kita yang terbatas. Ah, tak lepas juga aku, si manusia yang sok tau dengan ilmu ala kadarnya. Harusnya belajar, belajar dan terus belajar untuk mendewasakan diri, untuk mnerima takdir tanpa air mata. Tapi apa mungkin tanpa air mata? Sedang menangis begitu menenangkan, meski tidak menyenangkan.

Aku sakit, katamu. Hendak meminta sedikit simpati atau perhatian dariku? Cukuplah Allaah bagimu. Panas suhu tubuhku hanya akan membuatmu mengumpatku atau menilai miring tentangku. Tak mengapa bagiku, Asal Dia tak murka padaku, itu sudah sangat cukup membuatku tenang.

Dan berjalanlah dengan ketegasan, kepastian, keyakinan, dengan pegangan yang menguatkan langkahmu. Bukankah keyakinanmu ibarat mata pedang tajam yang baru diasah?
Ragu itu pasti hilang, kuatkan azzam pasrahkan pada-Nya. ---Faidza azzamta fatawakkal 'alallaah

2 komentar:

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...