Untuk postinganku selanjutnya, aku akan banyak bercerita ketimbang ngutip- kata-katanya Bang Darwis Tere Liye :) hehehe. Bercerita sekedar mengembangkan I-M-A-J-I-N-A-S-I.
Kali inii aku akan bercerita tentang "Poo si Kumbang" :)
Hey . . kau kenal Poo? Kumbang hitam dengan kilatan hijau metalik ditubuhnya. Maaf Poo, aku tidak terlalu begitu mengenalmu. Meski aku lebih dulu berkenalan denganmu dari pada si Penyu. Maaf jika aku tak selalu menyapamu. Seperti yang aku katakan tadi, aku tak begitu mengenalmu. Berkali kau bercerita tentang kehidupan kumbangmu, tapi entah mengapa aku tak begitu tertarik untuk menyimaknya. Sajakmu dan sajakku kulihat berbeda, tiada harmonisasi nada yang terjadi diantara cerita kita. Mungkin karna otak udangku yang tak mampu menjangkau setiap kekata dalam sajakmu.
Aku lebih tertarik menyentuh si kecil Sapa Penyu dari pada kau Poo.
Maaf Poo, aku tak bermaksud mendiamkanmu. Aku sering bingung, nada apa yang harus kuketuk lebih dulu bila menyapamu diawal. Do, re, mi, fa, sol, la, si, atau Poo?? (Hahahhaha. . . .)
Hey Poo, kau tau aku bukan?! :)
Meski aku begitu padamu, kau tetap kumbang hitam kecilku, dengan hijau metalik kilat di cangkangmu. (Eh? Apa kau punya cangkang? ~Kau kan bukan si Penyu -_____-! Aduh duh, apa apan ini aku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dua beda
Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta. Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana. Me...
-
aku belum melakukan iniiii >>> Lapor pajak tahunan, buat Neraca 2012, ngoreksi hutang piutang, Ngoreksi nilai buku aktiva, pengarsi...
-
Setangguh Elang Yang mengepakkan sayapnya saat terbang. Lalu hilang Dibalik rimbunan dedaunan 09 January 2011
-
“Kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka sebuah kejadian pasti terjadi. Tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu menggagalkannya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^