Kadang kekesalan itu hadir, ketika jelas berbuat kesalahan tiada gerak sapa untuk mengajukan kata maaf. Hanya butuh sapa kata, meski dihati, jauh dilubuk sebenarnya telah lebih dulu memberi maaf. Hanya mencari kepedulian diantara bekunya suasana bagai batu, seperti tak pernah menyatu sebelumnya.
Dan kadang diam untuk menghindar adalah kebaikan. Agar tiada celah amarah yang sejak kemarin tertahan terlampiaskan. Dan adakalanya pun diabaikan adalah sebuah kebaikan, ketika yang mencari-cari perhatian menjadi begitu ingin terus diperhatikan.
Hidup ini begitu, hidupmu, hidupku, hidup kita semua manusia. Berjalan sesuai dengan garis edarnya. Sesuai dengan apa yang menjadi kehendak-Nya. Yang telah terjadi, kita tak bisa lagi memilih. Yang akan terjadi nanti ada diantara kesempatan dan pilihan, atau jua ketentuan takdir Allaah.
Maka bersabarlah, ketika segala keinginan tak terwujud dengan segera. Allaah lebih tau apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Maka bersyukurlah, ketika memiliki segala yang telah ia beri meski kita begitu menginginkan yang lainnya.
Sebab Allaah tak pernah main-main dengan janji-Nya.
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"
[ QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : 32]
#SangPembelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^