Nyatanya kesibukan-kesibukan itu tak pernah membunuh perasaanmu dengan benar, tak pernah sungguh-sungguh mematikannya seperti yang kau harapkan. Kau hanya memalingkan muka dari wujud yang ada didepanmu. Tak selamanya bisa seperti itu. Menghindar adalah bukan jalan terbaik. Namun kau terus melakukannya, berharap ia luruh begitu saja tanpa meninggalkan jejak dalam perjalananmu. Begitupun kau tak pernah puas dengan pencapaian kehebatanmu yang sekarang, mereka mengenalmu dengan sangat baik. Tapi, selalu ada yang tersembunyi dibalik itu semua yang tak mereka lihat.
Lalu saat waktu sejenak buatmu membisu, saat isyarat lagu lama terlantun perlahan, kau tersekat dalam bayangmu. Seakan merengek pada Tuhan, berharap kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam benakmu dulu tercapaikan. Anganmu membenak pada jutaan detik silam, "Jika masih mungkin, akan kuperbaiki". Kembali kau berandai meski kau tau itu tak bisa.
Dan masih kau tak menyadari, dibalik kerapuhanmu itu justru tersimpan kekuatan terbesarmu. Hanya saja kesombonganmu terlalu angkuh, hingga kau benar-benar terjatuh.
Dan Rabbuna Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^