Kita hanya akan tertawa sejenak.
Beberapa jenak.
Tersenyum bahagia.
Di balik itu seseorang menangis.
Ia terluka. Parah.
Dan kita masih terus tertawa.
Hingga kemudian, tawa itu mengundang luka.
Saat itu yang terluka tengah mengobati lukanya,
Pedih. Ia teriris kala itu.
Batinnya mengiris gerimis
Sendu matanya melemah tanda haru.
Dan kita masih tertawa.
Menggoreskan luka pada dia yang lara
Abaikannya, perasaannya.
Kita hanya terus tertawa. Seperti bahagia.
Padahal disana telah menanti kita dengan sebuah airmata.
-Batam-
121011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^