Pagi ini, aku menemukan sebuah artikel motivasi yang
menginspirasi. Jumat semangat full barokah... Semoga bermanfaat bagi yang
membaca :)
Salam Sinergi
Apa kabar sahabat S3? Semoga Anda selalu dalam perlindungan-Nya.
Tahukah
Anda, masalah apa yang paling sulit untuk diselesaikan? Yes, betul
sekali, yaitu masalah yang "gak jelas" apa masalahnya.
Itu
sebabnya proses memaafkan menjadi tidak berefek optimal bagi kesehatan
jiwa kita ketika kita tak berani memperJELAS hal apa yang harus
dimaafkan terkait : rasa sakitnya, pelakunya, peristiwanya, penyebabnya,
waktu kejadiannya dan persepsi kita atas itu semua.
Oleh
sebab itu, WAKTU yang paling TEPAT untuk MEMAAFKAN adalah tatkala kita
SEDANG merasa DISAKITI. Karena pada saat kita sedang disakiti , biasanya
semua hal tentang : rasa sakitnya, pelakunya, peristiwanya,
penyebabnya, waktu kejadiannya dan persepsi kita atas itu semua ;
masihlah SANGAT JELAS.
Ibarat
orang BAB (Buang Air Berbentuk he he), maka saat paling tepat untuk BAB
adalah ketika sangat JELAS rasa sakit di perut kita (mules).
Itu
sebabnya sungguh mengherankan orang yang mengatakan "nantilah, setelah
rasa sakit hati saya reda, maka baru saya akan memaafkannya". Karena
pernyataan itu mirip dengan "nantilah, setelah mules saya reda, maka
baru saya akan BAB". Hehe... Kotoran di perut dikeluarkan dengan cara
BAB, sedangkan kotoran di hati dikeluarkan dengan cara MEMAAFKAN.
Nah,
jika Peristiwa "menjengkelkan" itu telah terjadi di waktu yang lalu,
maka perjelaslah terlebih dahulu semua hal yang terkait dengan peristiwa
itu di waktu sekarang, lalu maafkanlah.
Coba
lakukanlah simulasi ini : pegang dada Anda dengan tangan kanan Anda,
tenangkan diri Anda, tarik nafas yang dalam perlahan lalu hembuskan
dengan tenang. Kemudian hadirkan peristiwa menjengkelkan yang belum Anda
maafkan, hadirkan pelakunya, hadirkan wajah si pelaku yang membuat Anda
sebal, hadirkan waktu kejadiannya, rasakan dada Anda sangat sakit
mengingat peristiwa itu, sungguh sakit sekali rasanya, Lalu katakanlah
"Ya Allah, saya terima sepenuhnya rasa sakit ini, saya terima seutuhnya
kejadian ini, saya akui saya banyak dosa sehingga saya pantas
diperlakukan seperti ini, semoga ini bisa membersihkan jiwa saya. Saya
maafkan dia, saya maafkan peristiwanya, saya maafkan diri saya yang
kecewa dan jengkel karena peristiwa ini, saya lepaskan rasa sakit hati
ini, dan saya serahkan semuanya kepadaMu. Dan ampunilah saya ya Allah
karena saya telah begitu lama memendam rasa sakit hati ini".
Aamiin
Wallahu a'lam
Kang Zain
Menarik sungguh bahasan yang dipaparkan oleh Kang Zain
(Seorang Motivator), yaitu membahas tentang memaafkan. Metode “memaafkan” pun
begitu sederhana, sesederhana kita memasrahkan diri pada Dia Yang
MahaPengampun.
Sederhananya lagi, Maafkanlah kesalahan orang lain,
sebagaimana kita ingin orang lain memaafkan kesalahan kita.
Semoga.. kita menjadi pribadi yang memaafkan :)
Semoga.. kita menjadi pribadi yang memaafkan :)
Aamiin
Ruang Kerja,
18.5.12
*Gambar diambil dari Google Image
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^