Ketika
Seketika kabar menghunus diri
Lewat lagu sendu penyejuk qalbu
Lidah kelu
Saat kata hampir bisu
Lalu ingatan membawa diri pada memori beribu waktu ttg ibu dimasa dulu
Oh Rabbi...
Inikah buah dr kesabarannya yg dipupuknya dahulu
Meski bukan melaluiku, atau dua saudara perempuanku yg lainya
Kau beri lewat jalan lain yg tak disangka2 olehku..
Bulir2 air haru jatuh
Isak memburu
Duhai Rabbi...
Senduku menderu
Bahagiaku membiru lewat senyum sendu ibu
Diusianya yg kini telah sepu
Hingga kinipun lidahku masih kelu
Tak sanggup membayangkan perjumpaannya kelak dgn rumahmu..
Yg tlah lama memanggil manggil berseru..
Rabbi...
Medan, 15 Juli 2019