Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 5256)
Dari Mutharrif dari ayahnya radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendatangi
Nabi shallallahu alaihi wasallam dan beliau tengah membaca, “Bermegah-megahan telah melalaikanmu.” (QS. At Takaatsur: 1). Lalu beliau bersabda:
يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِي مَالِي قَالَ وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ
آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلَّا مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ
فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ
“Anak cucu Adam berkata: ‘Hartaku, hartaku’.” Beliau meneruskan:
“Hartamu wahai anak cucu Adam tidak lain adalah yang kau makan lalu kau
habiskan, yang kau kenakan lalu kau usangkan atau yang kau sedekahkan
lalu kau habiskan.” (HR. Muslim no. 5258)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda:
يَقُولُ الْعَبْدُ مَالِي مَالِي إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ
ثَلَاثٌ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى أَوْ أَعْطَى
فَاقْتَنَى وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ
“Manusia berkata, ‘Hartaku, hartaku, ‘ sesungguhnya hartanya ada
tiga: yang ia makan lalu ia habiskan, yang ia kenakan lalu ia usangkan
atau yang ia berikan (sedekahkan) lalu ia miliki, selain itu akan lenyap
dan akan ia tinggalkan untuk manusia.” (HR. Muslim no. 5259)
Anas bin Malik radhiallahu anhu menuturkan: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى
مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ
أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Mayit diantarar (ke kuburan) oleh tiga hal, yang dua akan kembali
sedang yang satu terus menyertainya. Dia diiringi oleh keluarganya,
hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya
akan terus tetap bersamanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6033 dan Muslim no. 5260)
Dari Amr bin Auf radhiallahu anhu dia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ
أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ إِلَى الْبَحْرَيْنِ يَأْتِي
بِجِزْيَتِهَا وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
هُوَ صَالَحَ أَهْلَ الْبَحْرَيْنِ وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ الْعَلَاءَ بْنَ
الْحَضْرَمِيِّ فَقَدِمَ أَبُو عُبَيْدَةَ بِمَالٍ مِنْ الْبَحْرَيْنِ
فَسَمِعَتْ الْأَنْصَارُ بِقُدُومِ أَبِي عُبَيْدَةَ فَوَافَوْا صَلَاةَ
الْفَجْرِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
انْصَرَفَ فَتَعَرَّضُوا لَهُ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ رَآهُمْ ثُمَّ قَالَ أَظُنُّكُمْ سَمِعْتُمْ
أَنَّ أَبَا عُبَيْدَةَ قَدِمَ بِشَيْءٍ مِنْ الْبَحْرَيْنِ فَقَالُوا
أَجَلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَأَبْشِرُوا وَأَمِّلُوا مَا
يَسُرُّكُمْ فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي
أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ
عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا
وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah ke Bahrain membawa jizyahnya dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membuat
perjanjian damai dengan penduduk Bahrain, beliau mengangkat Al Ala` bin
Al Hadاrami sebagai pemimpin mereka. lalu Abu Ubaidah datang membawa
harta dari Bahrain dan kaum Anshar mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah
lalu mereka shalat fajar bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , seusai shalat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bergegas lalu mereka menghadang beliau, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tersenyum
saat melihat mereka, setelah itu beliau bersabda: “Aku kira kalian
mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah datang membawa sesuatu.” Mereka berkata:
Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: “Bergembiralah dan berharaplah
apa yang menggembirakan kalian, demi Allah bukan kemiskinan yang aku
takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian
seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian
berlomba mengejarnya sebagaimana mereka berlomba mengejarnya, lalu dunia
membinasakan kalian seperti dia telah membinasakan mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 2924 dan Muslim no. 5261)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى
مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ
اللَّهِ
“Pandanglah orang yang berada di bawah kalian, jangan memandang yang
ada di atas kalian, itu lebih akan membuat kalian tidak meremehkan
nikmat Allah.” (HR. Muslim no. 5264)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhu dia berkata:
أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ
سَبِيلٍ
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ
الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ
صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memegang pundakku
dan bersabda: ‘Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau
seorang pengembara.” Ibnu Umar juga berkata; ‘Bila kamu berada di sore
hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu
berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah
waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Bukhari no. 5937)
Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيرِ شَابًّا فِي اثْنَتَيْنِ فِي حُبِّ الدُّنْيَا وَطُولِ الْأَمَلِ
“Hati orang tua masih akan tetap muda dalam dua perkara, yaitu: Mencintai dunia dan panjang angan-angan.” (HR. Al-Bukhari no. 5941)
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لَابْتَغَى
ثَالِثًا وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ وَيَتُوبُ
اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Sekiranya anak Adam memiliki harta sebanyak dua bukit, niscaya ia
akan mengharapkan untuk mendapatkan bukit yang ketiga, dan tidaklah
perut anak Adam itu dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah menerima
taubat siapa saja yang bertaubat.” (HR. Al-Bukhari no. 5956 dan Muslim no. 1737)
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa dapat menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara
jenggotnya (mulut) dan di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan
menjamin baginya surga.” (HR. Al-Bukhari no. 5993)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
حُجِبَتْ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ
“Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan
nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu).” (HR. Al-Bukhari no. 6006)
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu menuturkan: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ
“Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, neraka juga seperti itu.” (HR. Al-Bukhari no. 6007)
Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ
كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ أَوْ
بَعْضُ أَزْوَاجِهِ إِنَّا لَنَكْرَهُ الْمَوْتَ قَالَ لَيْسَ ذَاكِ
وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا حَضَرَهُ الْمَوْتُ بُشِّرَ بِرِضْوَانِ
اللَّهِ وَكَرَامَتِهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ
فَأَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ وَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْكَافِرَ
إِذَا حُضِرَ بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ وَعُقُوبَتِهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ
أَكْرَهَ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ
اللَّهُ لِقَاءَهُ
“Barangsiapa mencintai perjumpaan dengan Allah, Allah juga mencintai
perjumpaan dengannya, sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan dengan
Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya.” Kontan ‘Aisyah atau
sebagian isteri beliau berkomentar ‘kami juga cemas terhadap kematian! ‘
Nabi lantas bersabda: “Bukan begitu maksudnya, namun maksud yang benar,
seorang mukmin jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar gembira
dengan keridhaan Allah dan karamah-Nya, sehingga tak ada sesuatu apapun
yang lebih ia cintai daripada apa yang dihadapannya, sehingga ia
mencintai berjumpa Allah, dan Allah pun mencintai berjumpa kepadanya.
Sebaliknya orang kafir jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar buruk
dengan siksa Allah dan hukuman-Nya, sehingga tidak ada yang lebih ia
cemaskan daripada apa yang di hadapannya, ia membenci berjumpa Allah,
sehingga Allah pun membenci berjumpa dengannya.” (HR. Al-Bukhari no. 6026 dan Muslim no. 4844)
Sumber: Klik Disini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dua beda
Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta. Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana. Me...
-
aku belum melakukan iniiii >>> Lapor pajak tahunan, buat Neraca 2012, ngoreksi hutang piutang, Ngoreksi nilai buku aktiva, pengarsi...
-
Siapakah yang Ukhtiy pilih? Shared via AddThis
-
Seorang pejuang yang paling diburu tentara elit istana akhirnya tertangkap hidup. Ia tertangkap setelah beberapa panah menembus kaki kiri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^