Baru saja kemarin kulihat ia menyapa, namun tetiba hilang tanpa kutahu dimana arah terbitnya. Ingin sejenak berceloteh dengannya, tentang malam yang selalu menyejukkan tubuh hingga merasuk ke tulang-tulangku, tentang harapan yang kucipta saat hujan menghujam di langitku.
Kau tau apa itu rindu? Ia umpama garis yang membentuk huruf, lalu huruf-huruf tersusun menjadi kekata, dan kekata bersambung menjadi kalimat, hingga kalimat itu saling mengait menjadi sebuah paragraf, mengalun lembut, bersambungan, berkaitan, berirama, bercerita dan entah dimana ujungnya. Hanya titik abadi yang dapat menghentikan alur cerita itu. Begitu juga dengan rindu.
Dan rinduku sudah sampai dimana ia? Entah!
Kuharap rindu itu tau kalau aku membutuhkan titik. Karna hingga sampai detik ini rindu itu tak pernah mampu kubunuh. Hm . . . maaf ya, ini bukan tentang "kau". Ini tentang "Rindu".
Jauh kuserak pandanganku ke atas langit. Indah bukan? Melihatnya ibarat melampiaskan segala rindu. Rindu yang hanya terpendam dalam selaksa. Seperti pagi dan senja. Dua langit yang sama memiliki jingga tak terkira indahnya. Meski sejenak, namun tetap memberimu warna kedamaian, memberimu hikmah kehidupan, tentang keoptimisan dan keikhlasan.
Senja. Ada rinduku pada senja. Selalu kubisikkan padanya tentang selaksa yang tertanam menahun ini. Dan pekat jingga di ujung senja selalu memberi kepastian tentang hadirnya malam. Malam bersama rembulan. Suatu kisah kehidupan perjalanan anak manusia, tentang pengorbanan, tentang kesungguhan, tentang perjuangan dan segala berakhir pada kata perpisahan.
Gulita malam membuat rindu mengerang kesakitan. Kuharap pagi segera datang, agar tiada merintih tubuh sebab linu menahan sesak menahun.
Dan rindu . . . Istirahatlah sejenak, aku pun teramat lelah untuk membiarkanmu dalam bisu. Esok pasti akan baik-baik saja. Istirahatlah di dalam gubuk sederhana yang selama ini kita bangun bersama.
--------------------------------
Di daun yang ikut mengalir lembut terbawa sungai ke ujung mata.
Dan aku mulai takut terbawa cinta menghirup rindu yang sesakkan dada.
Ruang Rindu
4.1.13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^