Kita hanya perlu bicara, beberapa lini masa
Meski kebencian menyelimuti jiwa
Meski kesakitan mencengkram sang rasa
Meski tatap tajam itu sinis memvonis amarah
Benciku tersebab luka yang kau sapa
Sakitku sebab asa yang kau remuk masa
Sampai detik diujung usiaku,
Sungguh aku tak pernah berhenti mendoa
Sungguh aku tak mampu menepis rasa yg pernah ada.
Selalu ada tempat teristimewa disini, tahta sang rasa.
Untukmu yang keseribu kalinya.
11.1.13
#Chapter
Ini mungkin nanti ada dibagian dalam novel :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dua beda
Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta. Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana. Me...
-
aku belum melakukan iniiii >>> Lapor pajak tahunan, buat Neraca 2012, ngoreksi hutang piutang, Ngoreksi nilai buku aktiva, pengarsi...
-
di 2 November, kembali menuliskan cerita, kisah, atau apalah, yang penting merangkaikan kata jadi kalimat jadi paragraf, dan ditulis di Blog...
-
Dan tak perlu kau tanya aku, tentang hari ini, tentang apa yang menjadi sorotan mata tajam ini. Adakah aku diamkan? Adakah aku urai...
tu kan si cahpter ini memang.. hahaha
BalasHapusLah mba fajar ini kenapa tah?? :))
Hapus