2 Jun 2012

Kamu ngajinya dimana ?? (X,Y,Z...A.b.c)


Coz Im Mysterious.
Hohoho.... beberapa waktu ini, juga sebelum ini selalu ada pertanyaan hadir ketika aku berada disuatu tempat atau komunitas. “Lulu ngaji dimana?”, dan tahukah apa jawabanku? Yak... Cuma satu “Saya ngajinya mah dimana-mana” =D
tentu saja jawaban ini tidak memuaskan bagi mereka yang membutuhkan jawaban pasti apakah aku ngajinya di pengajian X atau di pengajian Z.
Mungkin, sebab mereka masih melihat dari segi penampilan seseorang. Sehingga berpikiran kalau yang berpakaian “seperti ini” maka ngajinya di X. Atau yang berpakaian “seperti itu” maka ngajinya di Z.

Kenapa tidak memberi jawaban kongkrit saja?
Hm... kenapa ya?! Hal ini karena lu tidak ingin dibeda-bedakan atau dikotak-kotakkan dalam hal mencari ilmu-Nya yang bertebaran dimuka bumi ini. Apakah salah, jika lu berada di jamaah X lalu ikut pengajiannya A,B,C,...Y,Z juga? Tidak kan?! Bukankah para ulama pun berguru bukan hanya kepada satu guru saja? Melainkan kepada banyak guru mereka menuntut ilmu. *Senyum



Aku pernah dikira “X” karena pakaianku yang panjang x lebar melebihi dari orang2 normal berjilbab, karna warnanya yang cenderung ke gelap. Aku pernah dikira “Y” karena pakaianku yang gamis terusan hampir tiap hari, *padahal aku emang sukanya pake gamis. Hoho... malah pas awal2 jadi jilbaber dulu pakaianku nge-Pink, nge-Green, nge-Blue, Nge-Red. Matching dari jilbab-baju-kauskaki. Tapi setelah dikaji-kaji, ternyata pakaian yang seperti itu justru dapat mengundang mata untuk memandang. Karna lebih kelihatan daripada yang lainnya. Pernah dahulu dengerin ceramah, sangat tersentuh n ngena banget dengan pesan sang ustadz. Berpakaianlah untuk Allaah dan karena Allaah. Hindari warna yang mencolok, karena warna mencolok akan menjadi pusat perhatian. (*kecuali kalo orang2 yang pengen jadi pusat perhatian yaa... itu mah lain cerita)


Jadi, kamu ngajinya dimana lu?
Baiklah.. baiklah... akan saya jawab.
Saya ngaji dimana-mana =) kan nyari ilmu boleh dimana2, selama ilmu itu beradal dari Qur’an dan hadits. Lalu bagaimana dengan pemikiran? Yang pasti pemikiran saya tidak liberal. Selama ada tuntunannya dari Qur’an dan Rasul, pasti saya ikuti yang baik-baik. Bukankah syarat diterimanya suatu amalan ibadah hanya ada 2?! (*retorik), yaitu ikhlas dan ittiba’ (mencontoh Rasulullah).

Jika ada yang mengatakan bahwa aku abu-abu, maka biarlah orang berkata apa. Yang hitam kan tetap menjadi hitam, yang putih pun kan tetap putih. Islam itu luas, dan jangan kau sempitkan dengan pemikiranmu. Islam itu mudah dan mempermudah. Namun juga jangan dimudah-mudahkan. Karna islam bukanlah agama mainan. Islam adalah Rahmatan lil alamin, agama yang dirahmati-Nya.
Mari kita semua Fastabikul khairat :)

“Sesungguhnya Allah tidak melihat fisikmu, tidak pula melihat rupamu, akan tetapi Allah melihat hatimu.” (Riwayat Muslim)



*Sang Pembelajar
Medan, 2x6=12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...