Teringat beberapa tahun yang lalu, saat aku masih duduk dibangku sekolah. Nasi goreng menjadi makanan alternatif untuk disantap ketika kondisi keuangan di rumah sedang kurang sehat. Sewaktu aku masih duduk dibangku eSeMPe siiih tugasnya bantu2 nyiapin piring dan juga buat teh manis anget (tapi sama akunya teh manis panas =D) untuk makan bareng dengan keluargaku di ruang TV (hehhe..soalnya gak punya ruang makan, jadi makannya sambil nonton ^^8). Namun semenjak eSeMA, menu alternatif itu sudah mulai diolah oleh tanganku sendiri :), tentunya setelah belajar dari papa ataupun mama. Masakpun bergantian, kadang aku atau kakakku yaitu kak lala. tapi dulu seringnya sih papa yang masak nasi goreng, dan aku sebagai stafnya bantuin papa nuangin kecap n bumbu2 yang lainnya. (xixixixi,,)
Namun setelah semua hal tentang nasi goreng telah kukuasai, mulailah aku dibiarkan sendiri memasaknya. Untuk awalan cukup lumayanlah hasilnya, hanya kata papa masakkanku kurang asin pada saat itu. hmm.... abisnya aku takut keasinan sihh, jadi pada saat meletakkan garamnya rada nanggung =D (*pembelaan diri). Tapi sahabat..... semakin hari tentu saja ada perubahan yang terjadi dari masakan lu, terkhusus nasi goreng tersebut. Karna sebagai chef dirumah, papa selalu komplain kalau ada yang kurang dari masakan yang disajikan untuknya. Termasuk masakan lu. Tiap kali masak nasi goreng ataupun masakan yang lainnya pasti ada komentar dari papa. Tak sedikit papa komplain, tapi tak sedikit pula ia memuji ^^ (cuiiitt..cuiiittt).
Beberapa hari belakangan ini, aku baru saja menuntaskan pekerjaan kecil lamaku, yaitu masak nasi goreng. Seperti malam tadi, papa memintaku lagi untuk memasak nasi goreng buat makan malamnya. Hehe... Alhamdulillah rasa masakannya gak ada yang salah, tapi bukan papa namanya kalau gak komplain ^^, baru saja aku beranjak setelah menyajikan nasi goreng untuknya kemudian papa pun bertanya, "Gak pake cabe rawit ya, lu?"
Hooo....#Gubrakkzxx, dengan wajah tak bersalah (iya kan, kan emang gak bersalah :p) aku pun mengatakan, "Oalah... lupa lulu pa", xixixix....
Karna buah tak jauh dari pohonnya, maka tak bedanya dengan aku. Setiap makan, pasti makanan tersebut aku komentari, misal kurang ini itu ataupun jika makanan itu sempurna, maka aku tak henti2nya menceritakannya (belakangan sih, sahabatku Lastri yg jadi korban saat aku menceritakan betapa lezatnya Tart cake made in TAKAdeli cake, hemmm... nyamnyam).
Okeh, kembali ke Nasi goreng! Menu alternatif di rumahku :)
Jadi ceritanya, dini hari ini aku sedang bernostalgia dengan kisah lalu, kisah yang takkan terlupa olehku. Antara aku dan Nasi goreng, juga bumbu2 yang melengkapi hidupku.
Menurutku, "Kesusahan dimasa lalu dan kita bersabar atasnya akan menjadi keindahan dimasa yang sekarang" karna kita tlah melewatinya dengan sempurna, kita ridho atas apa yang berlaku pada diri. Meskipun mungkin dahulu air mata pernah menetes karenanya.
Allaah kan tidak pernah zholim terhadap hamba-Nya :)
Karna, bersama kesulitan ada kemudahan^^
Namun setelah semua hal tentang nasi goreng telah kukuasai, mulailah aku dibiarkan sendiri memasaknya. Untuk awalan cukup lumayanlah hasilnya, hanya kata papa masakkanku kurang asin pada saat itu. hmm.... abisnya aku takut keasinan sihh, jadi pada saat meletakkan garamnya rada nanggung =D (*pembelaan diri). Tapi sahabat..... semakin hari tentu saja ada perubahan yang terjadi dari masakan lu, terkhusus nasi goreng tersebut. Karna sebagai chef dirumah, papa selalu komplain kalau ada yang kurang dari masakan yang disajikan untuknya. Termasuk masakan lu. Tiap kali masak nasi goreng ataupun masakan yang lainnya pasti ada komentar dari papa. Tak sedikit papa komplain, tapi tak sedikit pula ia memuji ^^ (cuiiitt..cuiiittt).
Beberapa hari belakangan ini, aku baru saja menuntaskan pekerjaan kecil lamaku, yaitu masak nasi goreng. Seperti malam tadi, papa memintaku lagi untuk memasak nasi goreng buat makan malamnya. Hehe... Alhamdulillah rasa masakannya gak ada yang salah, tapi bukan papa namanya kalau gak komplain ^^, baru saja aku beranjak setelah menyajikan nasi goreng untuknya kemudian papa pun bertanya, "Gak pake cabe rawit ya, lu?"
Hooo....#Gubrakkzxx, dengan wajah tak bersalah (iya kan, kan emang gak bersalah :p) aku pun mengatakan, "Oalah... lupa lulu pa", xixixix....
Karna buah tak jauh dari pohonnya, maka tak bedanya dengan aku. Setiap makan, pasti makanan tersebut aku komentari, misal kurang ini itu ataupun jika makanan itu sempurna, maka aku tak henti2nya menceritakannya (belakangan sih, sahabatku Lastri yg jadi korban saat aku menceritakan betapa lezatnya Tart cake made in TAKAdeli cake, hemmm... nyamnyam).
Okeh, kembali ke Nasi goreng! Menu alternatif di rumahku :)
Jadi ceritanya, dini hari ini aku sedang bernostalgia dengan kisah lalu, kisah yang takkan terlupa olehku. Antara aku dan Nasi goreng, juga bumbu2 yang melengkapi hidupku.
Menurutku, "Kesusahan dimasa lalu dan kita bersabar atasnya akan menjadi keindahan dimasa yang sekarang" karna kita tlah melewatinya dengan sempurna, kita ridho atas apa yang berlaku pada diri. Meskipun mungkin dahulu air mata pernah menetes karenanya.
Allaah kan tidak pernah zholim terhadap hamba-Nya :)
Karna, bersama kesulitan ada kemudahan^^
“….. dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 177)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^