29 Sep 2012

Sepotong Hati Yang Baru

 
"Jika kita memahami cinta adalah perasaan irrasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kita dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kita tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut.

Tidak lebih, tidak kurang."

*Tere Liye, novel "Sepotong Hati Yang Baru"

27 Sep 2012

#Hanya Sesaat


Hanya sesaat, kebersamaan kita yang paling akrab. Saat kebencianku yang paling karat begitu cepat melarat dimakan rayap-rayap waktu padamu. Aku membenci lakumu, bukan pribadimu, karna-Nya. Dan aku pun mencintaimu karna-Nya, karna ikatan pertalian darah diantara kita.

Hanya sesaat, kebersamaan kita yang paling pekat. Saat punggungmu kujadikan tempat bersandar diujung lelahku. Saat tubuhmu kurangkul kuat kala kutakut terjatuh. Dan kau tak mengeluh karena itu.

Hanya sesaat, kebersamaan kita yang paling rekat. Saat aku benar-benar menyadari bahwa aku memilikimu sebagai pelindungku. Saat aku pernah berpikiran bahwa kelak kaulah yang kan menggantikan peran ayah disisiku untuk pernikahanku kelak, jika ternyata ayah tak mampu melakukannya untukku. Dan meski sekarang akupun harus menyadari lamat-lamat, berdiri dengan kuat-kuat, karena ternyata Allaah lebih mencintaimu, Allaah lebih menginginkanmu untuk segera kembali disisi-Nya.

Hanya sesaat, kebersamaan kita yang paling kuat. Saat kugenggam jari jemari tanganmu ditengah malam sebelum pernikahanmu. Aku mengeluh, betapa sudah mengantuknya aku malam itu, dan kau belum juga pulang kerumah untuk kubersihkan badanmu, untuk ku inaikan kuku di jari jemarimu. Ku usap-usapkan tanganku ke sekujur badanmu yang penuh daki. Ku poles-poles pewarna kuku alami. Ku kipas badanmu agar tiada keringatmu membasahi taburan obat pengantin yang ku olesi keseluruh badanmu. Disaat itu kusadari, baru kali itu aku sedekat itu padamu.

Hanya sesaat, kebersamaan kita yang paling dahsyat. Saat kurangkul mesra tanganmu dengan tak ingin melepaskannya segera. Saat kuhanya ingin berdiri disampingmu diantara kanopi indah pelaminanmu. Dan tak pula ingin menegakkan kepalaku yang bersandar dibahumu.

Hanya sesaat, kebersamaan kita yang paling cepat. Saat akhirnya Dia memanggilmu kembali kepangkuan-Nya. Dan tak menyisakan sedikit waktu pun untukku melihat hembusan nafas terakhirmu. Setidaknya, Aku menyadari kepergianmu lebih dulu dari yang lainnya.

Hanya sesaat, kedukaan menyelimuti langit qalbuku yang sekarat. Dan biarkan malam ini hujanku membasahi bumi madani. Biar aku bermandi dalam tangisan. Sesekali merinduimu dalam sesak, menjadi pribadi tegar diantara ribuan pasang mata.

Hanya sesaat kebersamaan kita berulang lewat misykat. Cukup lewat mimpi kau hadirkan jasadmu. tanpa suara, tanpa canda, tapi kau tersenyum disana. Lama kau tak hadir dimimpiku. Bahkan saat awal kepergianmu tak sekalipun kau menghampiriku lewat mimpi. Beberapa waktu belakangan ini, kau hadir dengan senyum lewat mimpi. Bagiku, itu sudah cukup. Amat sangat cukup. Setidaknya aku masih bisa melihatmu, meski hanya lewat mimpi.

Maaf, malam ini aku menjadi begitu cengeng.  Tak ada punggung untuk tempat yang kujadikan sandaran lelahku. Tak ada bahu yang bisa menampung berat beban yang ada dikepalaku. Tak ada. Aku tak memilikinya, Aku tak menemukannya. Aku hanya sangat kehilanganmu, kehilangan sosok abang dalam hidupku. Aku kehilangan orang yang bisa melindungiku.

Rabb. . . . kuatkan aku dengan kekuatan-Mu. Tangguhkan aku dengan ketangguhan-Mu.
Hilangkanlah duka ini. . . Gantilah segala yang hilang dengan pengganti yang lebih baik dari-Mu.
Ajari kami arti ikhlas, Ajari kami makna memiliki. Tiada daya dan upaya kami melainkan dengan kekuatan-Mu ya Rabb. . .
Lindungi bang Aan, Jagalah ia dengan penjagaan-Mu, Rahmati dan Ridhoilah ia, terimalah segala amal ibadahnya disisi-Mu.
Aamiin. . .


*Kehilangan akan mengajarkan kita arti memiliki yang sesungguhnya. innalillahi wa innailaihi rooji'un. Segala yang datang dari Allaah maka akan kembali pula pada-Nya. Milik-Nya lah segala sesuatu yang ada didunia ini. Kita hanyalah sebagai titipan-Nya didunia ini.

~Isyarat

Tanpa ragu tentukan nada lagu
Melantun perlahan senandungkan kata qalbu
Tentang jiwa yang merindu
Pada perjumpaan simpuhku pada yang dituju
;disepertiga malam itu
Meski biru langit kini kelabu
Tanpa rembulan yang meramu
Senyumku jadi bahagiamu
Tangisku jadi selimutmu
Hebat beradu padu
Demi jiwa yang menyatu pada malam yang meluruh

Rabb. . . , peluklah jiwajiwa kami yang rapuh
Agar tiada pernah setitikpun menjauh dari cahaya-Mu
Agar tiada dusta kami mencintai-Mu
Agar tiada jenuh kami merintih belai lembut-Mu
Agar kami belajar makna hakiki
Agar kami sadari arti kata memiliki
Engkau satu kami yakini.
Allaahu Rabbi...

~Bumi Madani~
27.9.12
 

26 Sep 2012

Kabar Langit ~27 Ramadhan

"Lu . . . cepat pulang dek. Pulang sekarang ya dek. Bang Aan gak bisa ngapain-ngapain lagi. Udah gak gerak lagi."
"Kenapa kak? trus mau diapain? apa mau di ruqyah?"
"Iya dek. Carilah kawan adek yang bisa ngeruqyah."
"Oh, ya kak. Bentar lu cariin ya."
-------------------------------------------------------------
"Pak saya permisi pulang deluan, abang saya sakit parah."
"Oh, ya udah bu. Silahkan"
-------------------------------------------------------------
"Pak, punya kenalan yang bisa ngeruqyah gak? abang saya parah katanya. Udah gak bisa ngapain-ngapain lagi."
"Ada bu, bentar saya coba hubungi dulu."
-------------------------------------------------------------
-Di jalan pulang, motor laju kukendarai. Melewati celah-celah yg bisa kulalui. Namun. . . . Oh Robbi, macet!!!! Ini bulan puasa, hampir setiap perusahaan memberlalkukan pulang lebih awal. "Kenapa jam segini pun macet? bukan kah biasanya jam 5 baru macett????"
--------------------------------------------------------------
Sampai di rumah.
Kak Iin keluar menuju pintu depan, dengan wajah sendu berurai air mata. Aku parkirkan kereta di teras rumah. Masuk ke dalam rumah dengan tergesa. 
"Mana bang Aan??"
"Itu dek.", Seru istrinya
"Sebentar lu wudhu' dulu." (Berwudhu' hendak membacakan Kalam Allaah didekat abang)
Dengan cemas sambil membasuh tubuh dengan wudhu'. Selepas wudhu', aku pun bergegas masuk ke kamar dimana abang terbaring diatas lantai. Ku ambil Qur'an dari dalam tasku. Belum sempat Quran itu kubuka untuk kubaca, langsung kuletakkan diatas meja. Tubuh abang lain, pikirku. Seperti tidak bernyawa. Dan . . . Dimana nafasnya? Tak kulihat gelombang naik turun desah nafas dari perutnya.
Lalu kuperiksa nadinya, berulang kali. nadiku pun kuperiksa sebagai bahan perbandingannya. Nadiku berdenyut. Sedang nadinya, kosong! Rabbi. . . . dimana denyut nadi itu?? kukirimkan sms ke sahabatku nurul, Nurul mencoba menenangkan. Coba periksa nadi lehernya lu, yang itu lebih akurat. Tidak au lakukan. Ku tempelkan rapat-rapat telingaku ke dada abang. Mencoba merasakan detak jantungnya. Kulepaskan-kutempelkan-kulepaskan-kutempelkan lagi, orang disekelilingku ku minta untuk diam, karna aku sedang konsentrasi dengan pendengaranku yang menempel didada abang. Tidak, detak jantungnya pun tidak kutemukan, satu degub pun tak terdengar, meski yang terlemah sekalipun.
"Innalillaahi. . . . . . iinnalillaahi wa inna ilaihi rooji'un", kataku pelan. "Bang Aan udah gak ada", katalku tegar.

Mama dan adikku menangis histeris. Adikku Bayu memeluk mama. Mama Shock mendengar kalimat yang terucap dari bibirku. Om/ pamanku pun menangis, memanggil-manggil abangku. Sepupuku Deni menampar-nampar abangku, menyuruh agar ia segera bangun. Tapi itu tak mungkin. Abang sudah tidak bernyawa lagi. Menangis. . . kamarku ini diselimuti dengan hujan. Mendung yang sudah kurasakan sejak beberapa waktu yang lalu.

Masih antara sadar dan gak sadar, seisi rumah belum sepenuhnya mempercayai kalimatku. "Untuk lebih pasti, kita bawa ke rumah sakit. Minta diperiksa sama dokter. Semuanya setuju. Aku berulangkali menghubungi sahabatku Angga untuk memastikan Ambulance. Tapi, ternyata ambulance-nya semua sedang beroperasi. Tak berapa lama, abang ipar pulang membawa serta  mobil kantornya. Abang diangkut dengan mobil menuju Rumah Sakit Pirngadi Medan. Awalnya aku ingin ikut, tapi niat kuurungkan setelah papa memintaku untuk di rumah saja.

Kuputuskan untuk merapikan ruang depan. Memeindahkan barang-barang yang ada ke kamar belakang. Aku meminta adikku untuk membantuku. Feeling ini tak pernah bohong. Dan benarlah, beberapa menit kemudian om/pamanku datang membawa kabar duka dari langit, langit memang kala mendung hari itu, "Abangmu udah gak ada." Dan . . . pecahlah tangis yang kutahan sejak tadi.


"Kullu nafsin Dzaa iqotul maut". . . 
Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati.
Qur'an

Malam Jum'at, 27 Ramadhan
Bang Aan meninggal diwaktu dan dihari yang baik,
Meninggal pun dalam keadaan yang baik pula,
Lewat penerimaan atas sakit yang dideritanya
Lewat keikhlasan atas apa yang menimpanya.
Ya Rabb. . .
Jadikan kami Ridho atas segala yang menjadi ketetapan-Mu
Jadikan kami ikhlas atas apa yang pernah Engkau titipkan pada kami.


#Sebuah Penerimaan

Sebuah penerimaan yang indah adalah menerima sesuatu dengan apa adanya, tanpa syarat apapun. Menyadari akan segala bentuk kekurangan dan kelebihan yang ada. Dengan tidak mencela kekurangan tersebut, juga tidak terlalu memuji kelebihan yang ada. Suatu penerimaan yang indah, memahami pun menyadari segala apa yang didapatkan. Dengan tidak menuntut terlalu banyak, menuntut yang kurang menjadi sesuatu yang lebih. Sebuah penerimaan yang indah, adalah menerima apa adanya dengan keikhlasan pun keridhoan pada Yang Maha Memberi.

25 Sep 2012

Celoteh Aira

"Yahh.... minggu depan aira udah di Cilalung lagi. Bun da sendiri deh gak ada temennya." (*Pasang muka sedih
"Enggak kok. Bunda kan ikut Aira ke Cilalung."
"Bunda mana bisa ikutan. :( "
"Lho. . . Kan disana ada temennya bunda, oom ituu lhoo". Seru Aira.
"Iya, tapi kan Bunda kerja. Gak bisa ikutan."
"Ya Bunda ikutan aja sama Aira. Bunda kerja di Tangerang aja"
"Yah gak bisa. Dalam hati ngomong (*Kan Aira mau ke Belanda 2 pekan lebih T_T)"
Dan Aira pun senyaap. . . . . hihihi

*Pasti bakalan kangen deh sama ceriwisnya Aira

Quote's

Adalah lebih baik diam jika bicara justru memperkeruh suasana. 
Adalah lebih baik mengalah jika menang berarti membuat luka.  
#DDU #NtMS 

~Salim A. Fillah

*So Awesome ^^8

~Bahasa Jiwa

Tidak semua manusia
mengerti s'gala perasaan 
yang ada di hati kita
Tidak pula dapat selalu memahami 
gejolak jiwa yang ada di dalam diri kita

Tidak semua manusia
mengerti s'gala perasaan 
yang ada di hati kita
 
Janganlah selalu mengharapkan orang lain
harus mengerti akan perasaanmu
walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri
2x

Kar'na perasaan adalah bahasa hati
yang dapat berubah di setiap waktu
 
Hari ini ia adalah 
orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu
Mungkin esok ia adalah 
orang yang paling tidak memahamimu
Janganlah memaksa 
karna saudaramu juga hanyalah 
seorang manusia biasa

Cukuplah hanya Allah 
tempat mencurahkan segala isi yang ada di hati kita 
dan menumpahkan segala perasaan yang ada di jiwa

Tidak semua manusia 
mengerti s'gala perasaan 
yang ada di hati kita 

By: Maidany Nasheed

*Tanda2 jika saya sedang tidak produktif menulis adalah dengan memposting lirik lagu. hehe.... ^^v 
Repost tulisan :)

20 Sep 2012

Mari bicara tentang Alam (Bag. 1)

Rabb Yang Maha menciptakan telah menyajikan kita dengan pandangan yang sungguh "Subhanallaah" indahnya, Betapa kita akan sangat kagum ketika melihatnya. Tiada yang mampu sesiapapun yang menandingi ciptaan-Nya tersebut. Bahkan diantara kita manusia, sangkin kagumnya dengan karya-karya Allaah tersebut, lantas kita pun menggunakannya menjadi jati diri kita. Dan tak terkecuali saya :) Hehe . . .

Senja,
Entah sejak kapan kata "Senja" itu melekat pada diri saya. Bermula dari blog ini sepertinya atau karena saya dilahirkan pada saat senja, 24 tahun yang lalu. hehe.
Hem . . . jika dirunut kebelakang, saya memang pengagum senja. Sejak kecil saya menjadi pemerhati senja. Dan hal itu baru saya sadari semenjak saya kuliah malah. Semenjak menyadari hal ini, saya pun selalu mengabadikan tiap-tiap senja yang saya saksikan dengan kamera Hp yang selalu saya bawa kemana-mana. (Smoga suatu saat bisa punya kamera DSLR^^)
Banyak filosopi yang terangkum oleh kata "Senja". Bagi saya dan semua orang penikmat senja lainnya, Senja itu "Istimewa". Ya, tentu saja dia istimewa. Keistimewaannya membawakan kedamaian bagi yang menatap keteduhan jingganya. Bagaimana menurutmu? :)

Bintang
Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya paling antusias kalau sudah membicarakan tentang bintang. "Gubuk Peceng dan Layang-layang", itu rasi bintang yang paling saya hapal. Dan sewaktu itu pun, guru saya tidak terlalu sulit untuk menjelaskan bentuknya. Sama seperti senja, saya terbiasa menatap bintang sejak saya masih kecil. Sinarnya berkilauan, bertabur dilangit hitam, anak kecil mana yang tidak terpesona melihatnya? Bagi saya menatap bintang itu menenangkan. Dahulu, ketika dimarahi ayah kalau saya berbuat salah, saya langsung lari kebelakang, hanya untuk melihat bintang. Memperbaiki mood yang saat itu sedang tak enak. Dan kilauannya memang cukup menenangkan. Perhatian saya tersedot menatap sinarnya.

Rembulan
Untuk rembulan, saya sangat suka pada Bulan Purnama atau Bulan Sabit. Pantulan cahaya matahari membuntuk siluet indah pada lingkaran rembulan. Namun menatap rembulan tak semudah menatap bebintang. Sebab rembulan selalunya bersembunyi dibalik awan, atau bahkan ketika cuaca hujan bahkan tak bisa sama sekali menatapnya dengan penuh kehangatan. Bagiku, teduhnya rembulan menyampaikan pesan kesederhanaan.

Embun
Sebening embun dipagi hari tentu saja membuat daun-daun setiap tanaman menjadi begitu hijau dan adem untuk dipandang. Bagaimana tidak? tetesan-tetesan embun justru membuat setiap tanaman menjadi begitu lebih indah. Embun ibarat perhiasan yang berkilauan diantara genggaman daun. Teringat ketika dahulu masih duduk dibangku sekolah dasar, saat guru saya memperkenalkan ciptaan Allaah tentang embun. Pagi-pagi sekali saya sudah disibukkan untuk keluar rumah hanya untuk melihat tetesan-tetesan embun diatas daun. Menyejukkan bukan? Tapi sayangnya saya belum pernah berhasil mengambil "Foto" Embun dengan kamera Hp saya. Butuh kamera DSLR nih untuk mendapatkannya :D (*maunyaa...)
Yak . . . Sama seperti senja, kecintaan saya pada embun akhir-akhir ini saya jadikan sebuah nama di blog saya ini "Qotrunnada" yang artinya tetesan embun. Filosopinya, ibarat tetesan embun dipagi hari, Menyejukkan sekaligus lambang keoptimisan juga keikhlasan. Seperti hari-hari yang dijalani, akan lenyap bagai embun yang menguap dalam genggaman daun. Tapi kehadirannya esok hari slalu saja dinanti :)

Pelangi
Mejikuhibiniu. Itulah bias warna dari spektrum cahaya. Kenal pelangi yah sejak kecil. Anak kecil mana coba yang gak tau lagu "Pelangi"? Inget banget ketika dahulu lagi dirumah nenek bareng kakak, kita ngeliat pelangi. Selagi ngeliat Pelangi, kita nyanyiin bareng-bareng itu lagu. Sampai akhirnya pelangi itu hilang sendiri. Pelangi melengkung paling indah yang pernah lu liat itu ketika masih SD, sekitar tahun 1999. Sewaktu itu ngeliatnya bareng-bareng teman-teman di madrasah sekitar pukul jam 3 sore. Kita melihatnya dari depan kelas kita yang di lantai 2. Nah, sekarang jadi sering berburu pelangi. Hanya untuk mendapatkan foto terbaik :) (*Secara saya hobby sama dunia fotography, meski masih amatiran ^^). Untuk saat ini bagi saya negeri Pelangi itu adanya di Batam. Karena sudah berulang kali saya menyaksikan pelangi disana. Nah, pelangi tercantik yang pernah saya lihat itu sewaktu saya berada di Bayah, Banten. Waktu itu masih pagi banget, dan kita lagi jalan-jalan ke Pantai.


Sekian dulu uraian sederhana ini. Sebenarnya masih ada beberapa yang lainnya lagi. Tapi akan saya paparkan lain waktu.
Bicara tentang alam memang tiada akan pernah habisnya bukan?! Sebab karya Allaah ini adalah Inspirasi yang tak berbatas :)
"Maka nikmat Rabb kamu yg manakah yang kamu dustakan"? - Q.S Ar Rahmaan

16 Sep 2012

Galau Nikah

Pagi yang cerah diselimuti dengan awan mendung terarah. Dan entah kenapa tiba-tiba pagi ini ingin membahas tentang "Galau Nikah", Galau karena gak nikah-nikah. Yang pasti bukan saya yang galau lhoo ya :D.

Beberapa waktu belakangan ini saya serasa dikelilingi oleh orang-orang galau karena belum nikah-nikah juga. Ada yang karena belum nemu sama sang pujaan hati, ada yang masih ngegantung, ada juga yang nungguin kekasihnya yang udah sejak lama dijanjikan tapi gak terealisasi juga. Ckckckc . . . . ada-ada aja deh kelakuan orang jaman sekarang.

Pernah ada yang nanya sama saya, "Kamu kok biasa aja lu?". Simple saja, "Yakin" cuma itu jawabannya. Kita kudu yakin akan ketentuan Allaah buat kita. Yakin bahwa Allaah udah mengatur semuanya. Yakin bahwa Allaah akan memberikan yang terbaik buat kita. Urusan keyakinan ini sendiri ujung-ujungnya nyambung ke "Tauhid". Nah . . . Kalau "Yakin" kita aja masih belum terkoneksi juga ke Allaah, berarti ada yang salah dengan "Tauhid" kita, yaitu Tauhid ilallaah, keyakinan kita akan qada dan qadarnya Allaah.

Semua dalam kehidupan kita sudah tercatat di Lawul mahfudz. Dan janji Allaah pasti benar. Maka, berharaplah dengan keimanan. Agar tiada kekecewaan melanda ihsan. "Harapan tanpa iman hanyalah kekecewaan", katanya Bang Salim A. Fillah penulis best Seller "Agar Bidadari cemburu Padamu". Bagaimana maksudnya Harapan Tanpa Iman tersebut? Mudah saja, Jika kau berharap pada sesuatu, dan ketika sesuatu itu tak sesuai bayanganmu, lalu kau kecewa, itu artinya kau beraharap bukan kepada-Nya, tapi kepadanya. Karena, ketika kita benar-benar hanya berharap pada Allaah maka ketika semua yang berjalan tak sesuai dengan kehendak kita maka kita bisa menerimanya dengan berlapang dada. Bersabar atas ketentuan-Nya, karena kita menyadari bahwa Allaah sedang mempersiapkan hal lain yang lebih baik untuk kita. Karena Allaah tak pernah butuh persetujuan kita atas ketetapan yang akan diberikan-Nya kepada kita.

Berharap sama manusia? Silahkan! Dan selamat mendapatkan kata "Kecewa". Kenapa? Bcoz No Body's Perfect, Gak ada manusia yang sempurna didunia ini. Kita begitu besarnya menggantungkan harapan kita kepada manusia, sedang ia belum tentu bisa memberikan apa yang kita mau dan inginkan. Dan Allaah lah yang MahaMenentukan. Sehebat apapun kita membuat suatu rencana, namun jika Allaah tidak berkehendak, pasti rencana itu tidak akan terjadi. Begitupun sebaliknya, Sejauh apapun kita menghindari sesuatu (Yang tak kita rencanakan) namun Allaah menghendaki itu terjadi, maka ia akan terjadi. Allaah berkata "Kun Fayakun", dan terjadilah ia.

Kalau ditanya, apakah saya pernah khawatir? Tentu. karna saya manusia biasa. Namun kekhwatiran saya dulu adalah ketika saya tidak terpikir untuk menikah. Disaat orang lain justru sedang digalaukan dengan "Belum nikah-nikah juga", saya justru berada dalam kondisi yang tak terpikir untuk menikah. Hehe. . . awalnya saya cuek. Tapi lambat laun saya jadi resah juga, khawatirnya hal tersebut malah akan berlanjut terus menerus. Sedang menikah itu adalah salah satu sunnah Rasul yang harus kita jalani. Kalau sampai usia lanjut saya gak terpikir untuk menikah, kan bahaya. Bisa habis generasi kita umat islam. (Hihi . . . agak lebay gitu)

Diluar sana, banyak para akhwat-akhwat yang belum nikah, sementara usia mereka sudah sangat lanjut. Sudah sangat terdesak untuk menikah. Sudah wajiblah. Nah disisi lain ada sebagian orang yang justru membuat "Jugdement" yang tidak enak didengar ke akhwat2 yang belum nikah-nikah tersebut. Kalau menurut saya sih, mereka mereka yang mengaum ini adalah "Ikhwan dibarisan sakit hati karena pernah ditolak" hehehe . . . (Pisss wan :D). Kata-kata yang sering terdengar biasanya seperti ini, "Akhwatnya kebanyakan milih sih, atau Akhwatnya sok idealis, atau Akhwatnya banyak maunya, Sok perfect, dan lain-lainnya. Sahabat, ketahuilah bahwa setiap orang itu pasti punya alasan ketika dia melakukan sesuatu. Dan inilah yang banyak tidak disadari oleh kita. Allaah sudah merencanakan setiap kejadian yang ada. Jika ada sampai sekarang seorang akhwat yang belum nikah-nikah juga, maka kita jangan terlalu cepat untuk men-judge mereka. Karna ada hal-hal yang tidak pernah kita tau sebagai orang luar. Dan. . . cerita "Cinta Suci Zahrana" (Smoga gak salah judul, hehe) Punyanya Kang Abik, adalah salah satu hal yang bisa kita ambil pelajaran darinya. Cerita yang dipaparkan merupakan salah satu dari sekian banyak alasan kenapa sampai saat ini banyak akhwat yang belum nikah-nikah juga. This is Real, realita yang ada pada jaman sekarang emang seperti itu.
(*Ini bahasan kok jadi serius gini ya, ckckck

Simpulannya, Just Positive Feeling n Positive Thingking aja sob. "Allaah sesuai persangkaan hamba-Nya". Berprasangka dan berpikirlah yang baik, agar mendapat yang baik pula. Hidup kita bukan untuk bergalau-galau ria. Kita dilahirkan dalam keadaan islam, maka bersyukurlah. Kalau ngakunya islam, katakan tidak pada Galau. Karena kita adalah ummatnya Muhammad, kita ummat terbaik daripada ummat sebelumnya. Kalau urusan hati aja gak kelar-kelar kita menanganinya, dan masih saja kita bergalau-galau ria karenanya, bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah ummat???
(*dan saya mulai sok idealis :p)

Takkan lari gunung dikejar, sob. Begitu pepatahnya. Kalu jodoh gak akan kemana, kamu akan menikah diwaktu yang sudah ditentukan Allaah, dengan orang yang telah dipilihkan Allaah untukmu. Dan satu hal lagi yang harus kita sadari, Bahwa Tulang Rusuk tidak akan tertukar. Semua akan berjalan sebagaimana mestinya. Sesuai dengan kehendak-Nya.

Baiklah, sekian dulu sharing saya pagi ini ^^, tulisan kali ini saya tutup dengan kata-kata hikmah. Semoga memberi pencerahan kepada kita semua.

"Ketika kehendakmu tak sejalan dengan kehendak-Nya, biarkan kehendak-Nya yang berjalan atas hidupmu, karena kehendak-Nya adalah kebaikan untukmu. Ketika inginmu tak sesuai dengan ingin-Nya, biarkan ingin-Nya menjadi skenario terbaik bagi hidupmu. karna Allaah Mahatahu segala hal tentang dirimu. Biarkan tangisan mengobati kekecewaanmu, Bukan kecewa pada Rabb-mu. Tapi kekecewaan pada dirimu sendiri karna tak mampu berdiri diatas ingin-Nya. hidup harus tetap dijalani, sesakit apapun itu. Siap ataupun tidak. Karena Rabb-mu tidak pernah butuh persetujuanmu atas kehendak-Nya. Karena Allaah tau apa yang tidak kita ketahui."
Keep Fighting ^^9

(Repost) P.U.I.S.I

Ada jiwa yang selalunya mengitari
Masuk dari celah jendela
Yang dibiarkan terbuka pasrah
Lembut memasukinya.
Membawa kesejukan angin dari luar sana
Ada tatap yang harinya diselimuti
Jauh bayangan dari pijakan hati
Lalu menoleh kearah yang tak dimengerti
Melangkah pergi dari lorong sunyi
Hilang dibawah mentari
Yang tak mampu mengusik balutan lirih
harian waktu pasti musnah tanpa pusaka di qalbu
Atau biarkannya tetap menari diatas ragu
Sampai tiba waktu yang separuh.

Medan, 8-12-2007

*Nemu puisi ini di buku memo kecil punya saya dulu. Ada beberapa puisi lainnya lagi sebenarnya. Dan sepertinya puisi yang ini juga udah pernah di publish di postingan2 dahulu. Hehe . . . mumpung sedang tidak bisa berpuisi, jadinya puisi2 lama di posting kembali. Kali aja bisa menginspirasi lagi. Karna gak inget puisi ini judulnya apa, jadilah saya hanya membuat judul seperti diatas. Soalnya seringnya buat puisi itu tanpa judul. Kebiasaan deh -___-'

14 Sep 2012

~Terkadang . . .

Terkadang dalam hidup ini, ada hal yang tak perlu kau tau. Dan biarkan ia menjadi misteri dalam hidupmu.
Terkadang pun dalam hidup ini, ada hal yang tak bisa kau mengerti. Dan biarkan waktu mengiringmu kepada proses dimana hingga akhirnya kau pun mengerti dengan pemahaman yang benar. Bukan lewat dugaan semata, tapi lewat realita yang lebih nyata. Yang memberikan kejelasan serta penjelasan lewat alur kata yang indah. Hingga tiada sesiapa yang merasa dirugikan olehnya.
Terkadang dalam hidup ini, mengalah adalah suatu keharusan. Agar kita tetap terus mampu bertahan menghadapi segala coba dan ujian Rabb yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dalam tiap-tiap kehidupan.

Ishbir, . . . . Innallaaha ma'ashobirin.

13 Sep 2012

Hari Biasa ^^

Beneran deh, kalau hari ini tuh hanya hari biasa. Gak ada yang istimewa. Hanya hari yang bagiannya menjadikan seorang "lulu" bertambah usianya diikuti berkurang jatah umurnya hidup didunia ini. Lalu apa yang special? Gak, gak ada kok. :)
Ucapan doa, harapan mengalir dari pagi sampai malam dari karib kerabat. Saya Aamiinkan yah teman-teman. Saya sendiri bukan penganut yang harus me"Wah" kan milad dan men-specialkannya. Biasa aja. Hehe . . . . buat yang ngucapi, saya anggap itu sebuah doa dan kepedulian mereka pada saya. Ada yang ngirim sms dari tanggal 12 malem2 jam 9 (yang ini temen sekantor dulu pas di Batam), ada yg pas jam 12an malam (lagi2 orang Batam) dengan doa-doa dan harapan semua orang. hehe . . . . Anyway, thx buat sms, telp, ucapan, man teman semua. Buat yang malu2 ngomong juga thanx yaa, hahah . . . .Masa sih iya ada yang mau ngucapin plus ngedoain lu pake kode-kode segala, pake tulisan arab yang gak ada artinya tapi akhirnya lu ngerti maksudnya. Ckckck . . .

Eh eh, yang special itu ucapan dari rovan. ckckkc . . . Paling seneng sama bahasa ini bocah
"More u growth as human being, more u should being a person. Happy milad kak lulu, ohayo gozaimasu. . . may Allah bless everything u do."
Busyyeett dah kakaknya dikasih bahasa inggris. hihi.... nyampur bahasa Jepang, nyampur lagi bahasa Arab, Indonesia. (si uda mah emang paling komplit. GImana gak dibilang Special, wong komplit gini, Nasi goreng special itu kan biasanya yg komplit2.) hihihi . . .

Yang lebih special, saya dapat ucapan juga dari Rumah Zakat. heheh... secara dulu udah pernah terdaftar jadi donatur disana, jadilah kalau Milad dapat ucapan. Hihihi....

Hari biasa . . . gak ada yang istimewa, Yang membuatnya menjadi istimewa adalah ketika tiba-tiba dihati itu orang-orang menjadi begitu pedulinya padamu. Terlebih orang-orang yang kau kasihi. Keluarga, Sahabat, dan teman dunia maya, bahkan pun alam dengan keceriaannya :)

#DearFriend

Perbedaan antara gelap dan terang itu jelas sekali, Hitam dan putih. Kau akan tau mana yang tulus dan mana yg tidak. Sama halnya seperti sahabat. Sahabat adalah, mereka yang ada disaat duka pun sukamu. Tak peduli seperti apapun keadaanmu.

Tak terlalu sulit untuk mengetahui kesejatian dalam persahabatan, cukup kau lihat, adakah dia disisi saat rapuh melanda harimu, menguatkanmu dengan pelukan, dengan sentuhan tangan yang menghapus air mata di pipi, dia yang menelponmu ketika pun tubuhmu terpisah jarak antara keduanya, dan dia yang selalu menguatkanmu dengan kata-katanya meski kau tak butuh itu.

Mencari sahabat dikala senang itu mudah, bahkan sangat mudah. Disaat bahagiamu justru mereka akan dengan berlomba mengejarmu, mencarimu, ingin berada didekatmu. Yang biasanya tak memperdulikanmu, mereka tiba-tiba saja mendadak menjadi peduli padamu, merasa sangat mengetahui tentang dirimu, ikut tertawa bersama tawamu. Tapi lihatlah ketika duka menyelimutimu, mereka seolah-olah tiada pernah mengenalmu, tidak peduli sedikitpun padamu. Kau rapuh, dan mereka akan mencari kesenangan-kesenangan lain diluar sana. Mereka akan mencari orang-orang yang nasibnya lebih baik dari dirimu.

Yang namanya sahabat sejati, mereka akan selalu ada di hati. Mereka tidak pernah pergi, meski raganya tiada lagi disisi. Akan selalu menguatkanmu, dan membuatmu jadi lebih kuat. Akan membahagiakan bahagiamu, dan selalu mengiringi tawa dan canda dengan ketulusannya. Tanpa paksaan, tanpa tekanan. :)

Dear Friend's
*Yang terbaik, akan selalu tetap menjadi yang terbaik :)
Uhibbuki fillah wa hubban lillaah

12 Sep 2012

Rinduku Memar dihantam Batu

Jika embun yang menguap laksana kerinduan yang kuharap terbang hingga ia lelap, maka biarkan embun itu jatuh meski tak kuinginkan diwaktu yang tak tepat. Namun Rabb... kuharap rindu ini lenyap, selenyap kehadirannya dalam kehidupan kami. Secepat kepergiaannya dari perjalanan hari-hari kami.
Maafkan aku Rabb, jika nyatanya rinduku menjadi begitu mabuk dipenghujung sisa usiaku. Dan aku menjadi begitu cengeng dintara senja yang masih kelabu seperti senja yang lalu.

Aku kuat di depan ibu, di depan ayahku, di depan saudara-saudaraku. Namun aku tak cukup kuat di depan bayanganku sendiri.
Dan rinduku mengantarkan lelehan airmata yang tak kusadarkan saat jatuhnya. Aku rindu, rindu... hanya itu yang aku tau. Sedang batinku berbisik sendu, Adakah abang yang akan mengantarkan kue tart esok hari saat senja tiba? Adakah boneka kelinci berwarna merah jambu yang kan kuperoleh lagi? Atau sekotak coklat dan teh rasa srawberry? ----- Tidak. Tidak ada jawabannya. Sedang aku terus mengulang-ulang tanya dimana takkan pernah lagi kutemukan jawabannya disini.
Rabbi.... aku rinduuu, rinduuu, kenapa air mata ini tak mau berhenti. Sedang pusara abang masih basah disana oleh air hujan, sedang kebersamaan terlalu singklat kurasakan.

Tidak, tidak akan ada yang mengerti. Sedang rasaku kian memar dihantam batu kerinduan. 
Dan disini, hujan masih tak henti membasahi asaku yang kosong.

11 Sep 2012

~Sebelas

#Eh? Udah tanggal 11 aja :D
ada apa yaaa???
Yak, Sebenernya gak ada apa-apa dengan tanggal ini. Tapi lewat angka ganjil ini saya jadi menghitung hari. Menghitung hari dimana jika angka sebelas ini ditambah dengan angka beberapa hari lagi maka akan membentuk suatu angka genap yang melingkari hidup saya. Nah lho? ribet amat yak bahasanya... ckckck.

Dua Empat-
Udah cocok deh kayaknya kalau lagunya Ebiet Beat A didendangkan,
Lets cekidot

24 tahun…………yaa robanna
hamba di dunia……yaa robanna
hamba banyak dosa…yaa robanna
hamba mohon ampun 

melupakan satu kewajiban kita
didunia yang telah tertulisakan
dalam agama dalam keluarga
banyak tergiur oleh fantasy dunia 

rajin mencapai cita
ada yang jadi artis yang jadi pejabat
tapi kenapa kita suka lupa
terhadap kewajiban kita semua

yang jadi artis banyak
yang tidak hafal hadist
yang jadi pejabat banyak
yang ninggalain sholat 

ga jadi malu tetap begitu
padahal itu semua hanyalah
tipu muslihat biar kita dilaknat
banyak ninggalin sholat, puasa
apalagi dzikir cuma sekelebat 

Allah subahanahuwataa’la
memerintahkan kepada kita
semua makhluknya didunia
berusaha mencukupi kebutuhan
manafkahi keluarga dari zaman
nabi adam mencari siti hawa
dan rasulullah bergerak
dibidang niaga namun sebenarnya
kita jangan lupa terhadap
kewajiban kita semua 

jangan lupa sholat
jangan lupa zakat
jangan lupa dzikir 

sekarang mari kita evaluasi diri
apa kekurangan kita didunia
kita perbaiki ya……. buat bekal
nanti dialam kekal 


Parahnya, udah semakin tua malah banyak yang dimauin. =,=
Kemarin udah minta dibeliin buku aja sama Heni, mintanya Buku Khadijah. Trus specialnya minta Android atau BB sama Allaah :p (Ini permintaan teranehkuu) >> A1 B2 XiXiXiXiXi
Trus minta gamis sama kak Sofy, tapi sama kak sofy mau dikasih Jilbab. haha,,,,
Oke.... emang jadi Aneh akhir2 ini.
Namun, tidak akan ada kue tart yang dibelikan oleh abang :(
Terakhir kali abang membelikan kue tart ketika Papa milad bulan Juli kemarin. Sebelumnya ketika mama milad. Abang membelikan Blackforest untuk mama. Dan sekarang tidak mungkin lagi....
And Well, saya punya doa dan harapan special pastinya. Tidak untuk dituliskan di dinding maya, tapi langsung saya sampaikan pada Allaah Yang Maha mengabulkan doa :)

~Semusi Pengharapan
11.9.12

September Imaji

Semua seolah berjalan begitu lamanya
Tanpa ada aba-aba
Pun suara seolah menggurita
Senyap dalam kesunyian
Sapa dalam kesendirian
Tawa dalam kekosongan
Kita bercerita diantara jurang tanpa dasar.
Lewat isyarat yang mungkin telah penat.

~Sebelas. Sembilan. DuaBelas


*Akhirnya kembali berpuisi, meski sajak ini patah dalam imajinasi

8 Sep 2012

Creative BAH Adzka Grafika On Meeting

Sabtu, 8 September 2012. hari ini cukup menyejarah. Secara ada acara formal bin kekeluargaan yang diadakan dari kantor tempatku bekerja. Baiklah menurutku ini adalah meeting terkeren sepanjang sejarah aku bekerja. (Hihihi... noraakk (‾˛‾")ƪ(˘-˘) *Jitak sekali :p
Lewat pemandu unggulan kita Pak Uyak sebagai moderator acara, dan juga penjelasan berbagai macam slide oleh 3 pembicara, yaitu para dewan komisaris. Acara pun berjalan begitu mulus tanpa tersendat-sendat (kan bukan sudako pulaknya :p). Saya pun mulai menuliskan beberapa poin penting yang sempat saya catat langsung di blog pribadi saya ini.

 

VISI
Menjadi Perusahaan terdepan dalam manfaat dam kesejahteraan

MISI
Memberikan pelayanan unggul
Mengadakan mesin produksi yang mendukung
Meningkatkan Kualitas SDM
Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Kerja
Mengadakan tempat yang Representatif 

NILAI DASAR PERUSAHAAN
Pelayanan Prima
Ramah, Sopan, dan bersahabat
Peduli, Pro aktif dan cepat tanggap

Inovasi:
Berinisiatif melakukan penyempurnaan
Berorientasi menciptakan nilai tambah

Keteladanan:
Menjadi contoh dalam berprilaku baik dan benar
Memotivasi penerapan nuilai2 budaya kerja

Prosfesionalisme:
Kompeten dan bertanggung jawab
Bekerja cerdas dan tuntas

Integritas:
Konsisten dan Disiplin
Jujur dan dedikasi

Kerjasama:
Tulus dan terbuka
Saling percaya danMenghargai


Sahabat, itulah sekedar catatan singkat saya terkait Meeting CV. Creative BAH hari ini, tepatnya di Hotel Madani Medan. Rapat dihadiri oleh Dewan komisaris, Direktur Utama, dan juga seluruh kru karyawan Creative BAH Adzka Grafika.
Eh, ada yang mengejutkan saya \(´▽`)/....
Amanah baruuu amanah baruuu.... bermunculan, naik ke permukaan. Amanah jadi nambah eeuuy  (¬˛¬͡)  secara struktural posisi saya jadi Manager SDM/ Umum/ Keuangan. Rangkaap BAH (ʃ˘̩̩̩_˘̩̩̩ƪ) jelas aja kerjaan jadi nambah banyak. Tapi tenang tenang.... saya akan tetap SEMANGAAATTT (҂'̀⌣'́)9

Oiya,
Saya mau promo dikit lah ya...
Buat saudara2 saya, Kenapa harus cetak/ printing dan segala macemnya di Creative BAH Adzka Grafika??? Hayooo kenapa coba??
Begini kakak, abang, tante, Om, Opung, Inang, Tulang, Adek pokoknya semua-mualah yang gak bisa satu persatu aku sebutkan .... Percetakan Creative BAH bukan hanya sekedar percetakan yang mana hanya memenuhi kebutuhan antara pelanggan dan kami sebagai pihak penyedia jasa layanan. Disamping ituuu.... kami pun tetap memberikan sumbangsih kami terhadap masyarakat. Semacam bentuk kepedulian sosial lah terhadap kondisi sekitar. Nah.... Semakin banyak klien-klien semua cetak di Percetakan kami, maka semakin besar pula sumbangsih kami untuk menyalurkan bantuan2 sosial kepada sekitar kita. Jadinya semacam simbiosis Dobble Mutualisme lah. Anda merasakan manfaatnya, kami mendapat manfaatnya, dan pihak ketiga pun kecipratan juga manfaat yang kami dapat.

    
Suasana Meeting - Coffee Break
Pak Dana, Pak Uyak, Pak Andi, Pak Amru



Pak Moe,  Selaku Direktur Utama CBAG
Dengan Filosophi Gelas #Eh?
 


4 Sep 2012

~Ge

Aku mengenalmu lewat tulisan, lewat irama kata dalam nada-nda tanpa suara. Mengenalmu adalah suatu keberuntungan. Mengenalmu adalah suatu keniscayaan takdir Allaah yang tak bisa kuelakkan. Mengenalmu, mengantarkanku untuk mengenal yang lainnya, hingga kami bersahabat begitu dekat.

Jika menurutmu perpisahan yang terjadi adalah keinginanku, maka kau salah berpikir begitu. Inilah takdir dari Dia Yang Mahamenentukan. Takkan aku sesalkan tiap kejadian karena setiap peristiwa dalam kehidupan mengajarkanku akan arti perjalanan kehidupan itu sendiri. Kau tentu tau, bahwa harapan tanpa iman hanyalah kekecewaan.

Dan keikhlasan kan mengajarkan kita arti maaf yang sesungguhnya. Bukan hanya dalam kata, tapi meyakini dalam hati. Tak perlu kata mengucapkan "Aku memaafkanmu", tapi iringilah, ajarkanlah hatimu untuk mengungkapkan itu. Keikhlasan itu memang tidak mudah, pun ia juga bukan hal yang sulit.

Dan tiap-tiap orang pasti punya alasan ketika melakukan sesuatu, meski tanpa penjelasan yang membuatmu mengerti akan "hal" itu.

Ge ~GudLuck
Ge ~GudBye

*Sapaku beberapa hari lalu hanya ingin mengabarkan bahwa aku baru saja kehilangan salah satu orang yang paling aku sayangi dalam hidupku. Yaitu abangku, namun maaf jika sapa itu justru membuatmu risih. Tiada sedikitpun maksud utk hal yang lain. Ketenaranmu sekarang pun aku baru tahu akhir-akhir ini. Selamat untukmu, atas impian yang telah kau capai. Dan kabar duka itu pun kurasa tak perlu kusampaikan padamu.

1 Sep 2012

*Kita hidup dalam ilusi, kawan...

Kita hidup dalam ilusi, kawan. Kita merasa berkuasa dengan pangkat dan jabatan tertentu, padahal tidak. Kita merasa punya anak buah yg bisa disuruh melakukan apapun, yg kita PD sekali yakin, disuruh makan baut pun mereka mau. Kita bisa memerintah, berteriak marah, memecat, merendahkan, kita merasa sekali. padahal tidak. Demi Allah, semua kekuasaan yg kita miliki hanya titipan.

Kita hidup dalam ilusi, kawan. Kita merasa kaya, dengan segala harta benda, padahal tidak. Kita merasa bisa membeli apapun, memaksa memiliki apapun. Kalau tinggal ditolak, naikan harga tawarannya. Ditolak lagi, naikkan lagi berkali2 lipat harganya, sampai tidak ada yg bisa menolaknya. Kita merasa bisa memiliki dunia dengan uang. padahal tidak. Demi Allah, semua kekayaan yg kita miliki hanya titipan.

Kita hidup dalam ilusi, kawan. Kita merasa pintar, hebat sekali dengan banyak pengetahuan. Bisa membuat orang terpesona dengan kepandaian bicara, menulis, temuan hebat, teknologi. Merasa bisa menulis buku yg merubah dunia. Merasa bisa menemukan teknologi yg membalik jalan sejarah. padahal tidak. Demi Allah, semua kepintaran yg kita miliki hanya pemberian.

Kita hidup dalam ilusi, kawan. Berapa banyak dokter yg pongah merasa dialah yg memberikan kesembuhan? Padahal sehat dan sakit adalah milik Allah. Berapa banyak guru yg sombong merasa dialah sumber ilmu pengetahuan? Padahal ilmu adalah hadiah dari Allah, sebiji atom sj dititipkan ke kita. Berapa banyak polisi, tentara, pegawai yg merasa memegang kerah leher urusan orang lain? Padahal kekuasaan yg diberikan hanya amanah yg harus dijaga. Berapa banyak pesohor, aktor, penulis, yg merasa ngetop sekali, bisa membuat trend, bisa membalik budaya, kebiasaan--seperti gaya rambut, semua orang kenal dia? Padahal ketenaran adalah debu hina titipan Allah.

Kita hidup dalam ilusi, kawan. Maka berhentilah.

Berhentilah merasa lebih berkuasa, merasa lebih pintar, merasa lebih tenar, merasa dibutuhkan, merasa apapun. Karena semua hanya titipan.... benar2 hanya titipan... kita harusnya menangis, berlinang air mata. Ayo, mari pejamkan mata sejenak, bayangkan saat mati tiba. semua diambil dari kita. Apapun itu, semua diambil begitu saja. Persis seperti anak kecil yg diambil mainan kesayangannya. Bedanya, anak kecil itu bisa berteriak marah. Tapi kita, hanya terbujur kaku, bahkan satu kata protes pun tidak bisa lagi.

Duhai Rabb, ya Rahman, benar2 semua ini hanya titipan. Tidak lain, tidak bukan. Maka, please ya Allah, ajarkanlah selalu di hati kami kesadaran: bahwa bahkan diri kami sendiri, diri kami sendiri pun bukan milik kami.

Jauhkanlah perasaan merasa lebih dibanding orang lain. Walau sekecil apapun. Jauhkanlah.

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...