23 Feb 2013

Sukses Adalah


Sukses adalah wujud kesempurnaan hidup.
~Filosopi Kopi

Creative BAH Crew On Meeting


 Ini suasana Meeting beberapa bulan yang lalu di Hotel Maidani Medan.



Target 1 Milyar ^^V

Designer - Operator Mesin - Bos 3 - Bos 2 - Bos 1 - Ex. Manager Produksi - Staff Produksi
Admin - Finance Accounting


Akhwatnya saya *Sensored* :)

22 Feb 2013

More Than Words

Saya lagi suka sama lagu ini, hihihi . . . kayaknya dulu udah pernah posting ini lagu, tapi saya posting lagi ah . . . :D
Yok bersenandung barengan bang Weslef. :p
 
 
Saying I love you
Is not the words I want to hear from you
It's not that I want you
Not to say, but if you only knew
How easy it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do to make it real
Then you wouldn't have to say that you love me
'Cause I'd already know

What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you

More than words

Now that I've tried to talk to you and make you understand
All you have to do is close your eyes
And just reach out your hands and touch me
Hold me close don't ever let me go
More than words is all I ever needed you to show
Then you wouldn't have to say that you love me
'Cause I'd already know

What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you

More than words

Allah berada di atas Arsy

Allah berada di atas Arsy, BUKAN dmana2 ......
HATI-HATI dengan pemahaman yang mngatakan bahwa Allah ada dmana2 !!!

---

Dalil Sifat Istiwa’

Sifat istiwa’ adalah salah satu sifat Allah yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk diriNya dalam tujuh ayat Al-Quran, yaitu :
Surat Al-A’raf: 54,
Yunus: 3,
Ar-Ra’d: 2,
Al-Furqan: 59,
As-Sajdah: 4 dan
Al-Hadid: 4, semuanya dengan lafazh:

ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

Artinya:

“Kemudian Dia berada di atas ‘Arsy (singgasana).”

Dan dalam Surat Thaha 5 dengan lafazh:

الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى

Artinya:

“Yang Maha Penyayang di atas ‘Arsy (singgasana) berada.”

Rasulullah shollallahu’alaihiwasallam juga telah menetapkan sifat ini untuk Allah dalam beberapa hadits, diantaranya:

1. Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:

لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ -فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ- إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي

“Ketika Allah menciptakan makhluk (maksudnya menciptakan jenis makhluk), Dia menuliskan di kitab-Nya (Al-Lauh Al-Mahfuzh) – dan kitab itu bersama-Nya di atas ‘Arsy (singgasana) – : “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemarahan-Ku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu bahwa Nabi shollallahu’alaihiwasallam memegang tangannya (Abu Hurairah) dan berkata:

يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، إِنَّ اللهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرَضِيْنَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ، ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

“Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia berada di atas ‘Arsy (singgasana).” (HR. An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra, dishahihkan Al-Albani dalam Mukhtasharul ‘Uluw)

3. Hadits Qatadah bin An-Nu’man rodiallahu’anhu bahwa ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shollallahu’alaihiwasallam bersabda:

لَمَّا فَرَغَ اللهُ مِنْ خَلْقِهِ اسْتَوَى عَلَى عَرْشِهِ.

“Ketika Allah selesai mencipta, Dia berada di atas ‘Arsy singgasana-Nya.” (Diriwayatkan oleh Al-Khallal dalam As-Sunnah, dishahihkan oleh Ibnul Qayyim dan Adz-Dzahabi berkata: Para perawinya tsiqah)

Dari artikel 'Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy — Muslim.Or.Id'

20 Feb 2013

Filosopi Kopi

Setelah sempat lirik sana lirik sini di Gramedia, juga buka beberapa lembar halaman buku ini, akhirnya saya memutuskan untuk mendonlot tutorial E-booknya. Hihi . . . Selamat meracik Kopi Luuu . . .^_^

18 Feb 2013

Simfony Langit



Di pelataran senja yang merona, aku menari basah. Gelisahnya hujan menghardik pesonaku kala bercengkrama lewat jingganya. Melalui irama nada layang-layang aku bertitah: ini bahagiaku!
Senyum simpul terkulum tanda takzim yang tak lazim. Mengurai runut peristiwa sewindu dalam pancaran wewarna kelabu, atau mejikuhibiniu. Lukisan didinding itu kian gontai menggantung. Mungkin angin hebat menerpa kokoh ruangnya.

Perlahan waktu memberi jeda untuk mengurai masa, mengenang simfony nada yang pernah tercipta. Mungkin sesaat lagi, sedang aku masih terasing dalam diamku. Menunggu. Entah, apa kelak cukup masaku, berbagi cerita lewat butiran-butiran air mata bahagia atau mungkin lewat tawa yang berduka. Sedang potongan-potongan puzzle itu kian berkurang dari utuh. Satu persatu meluruh bersama waktu yang terus membunuh.

Aku butuh waktu. Menunggu atau terus berlabuh di dermaga bisu. Esok pasti kan menjelang, tentu saja dengan pengertian dan pemahaman yang berbeda. Jika pada akhirnya potongan-potongan puzzle itu kian meluruh, aku yakin kan ada yang datang menyusunnya kembali utuh. Bila nada-nada itu kian hilang, kelak kan ada yang memainkan nada-nada baru untukku. Meski ketukkannya tidak sama, tidak akan pernah sama. Selamanya . . .

Pergilah, sebagaimana keinginan Rabb atas jalan hidup kita.

11 Feb 2013

Hadits tentang Zuhud

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 5256)
Dari Mutharrif dari ayahnya radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam dan beliau tengah membaca, “Bermegah-megahan telah melalaikanmu.” (QS. At Takaatsur: 1). Lalu beliau bersabda:

يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِي مَالِي قَالَ وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلَّا مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ
“Anak cucu Adam berkata: ‘Hartaku, hartaku’.” Beliau meneruskan: “Hartamu wahai anak cucu Adam tidak lain adalah yang kau makan lalu kau habiskan, yang kau kenakan lalu kau usangkan atau yang kau sedekahkan lalu kau habiskan.” (HR. Muslim no. 5258)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda:

يَقُولُ الْعَبْدُ مَالِي مَالِي إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلَاثٌ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ
“Manusia berkata, ‘Hartaku, hartaku, ‘ sesungguhnya hartanya ada tiga: yang ia makan lalu ia habiskan, yang ia kenakan lalu ia usangkan atau yang ia berikan (sedekahkan) lalu ia miliki, selain itu akan lenyap dan akan ia tinggalkan untuk manusia.” (HR. Muslim no. 5259)

Anas bin Malik radhiallahu anhu menuturkan: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Mayit diantarar (ke kuburan) oleh tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya. Dia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6033 dan Muslim no. 5260)

Dari Amr bin Auf radhiallahu anhu dia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ إِلَى الْبَحْرَيْنِ يَأْتِي بِجِزْيَتِهَا وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ صَالَحَ أَهْلَ الْبَحْرَيْنِ وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ الْعَلَاءَ بْنَ الْحَضْرَمِيِّ فَقَدِمَ أَبُو عُبَيْدَةَ بِمَالٍ مِنْ الْبَحْرَيْنِ فَسَمِعَتْ الْأَنْصَارُ بِقُدُومِ أَبِي عُبَيْدَةَ فَوَافَوْا صَلَاةَ الْفَجْرِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ فَتَعَرَّضُوا لَهُ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ رَآهُمْ ثُمَّ قَالَ أَظُنُّكُمْ سَمِعْتُمْ أَنَّ أَبَا عُبَيْدَةَ قَدِمَ بِشَيْءٍ مِنْ الْبَحْرَيْنِ فَقَالُوا أَجَلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَأَبْشِرُوا وَأَمِّلُوا مَا يَسُرُّكُمْ فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
 
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah ke Bahrain membawa jizyahnya dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membuat perjanjian damai dengan penduduk Bahrain, beliau mengangkat Al Ala` bin Al Hadاrami sebagai pemimpin mereka. lalu Abu Ubaidah datang membawa harta dari Bahrain dan kaum Anshar mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah lalu mereka shalat fajar bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , seusai shalat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bergegas lalu mereka menghadang beliau, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tersenyum saat melihat mereka, setelah itu beliau bersabda: “Aku kira kalian mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah datang membawa sesuatu.” Mereka berkata: Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: “Bergembiralah dan berharaplah apa yang menggembirakan kalian, demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba mengejarnya sebagaimana mereka berlomba mengejarnya, lalu dunia membinasakan kalian seperti dia telah membinasakan mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 2924 dan Muslim no. 5261)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
“Pandanglah orang yang berada di bawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah.” (HR. Muslim no. 5264)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhu dia berkata:

أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
 
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memegang pundakku dan bersabda: ‘Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara.” Ibnu Umar juga berkata; ‘Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Bukhari no. 5937)
Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيرِ شَابًّا فِي اثْنَتَيْنِ فِي حُبِّ الدُّنْيَا وَطُولِ الْأَمَلِ
“Hati orang tua masih akan tetap muda dalam dua perkara, yaitu: Mencintai dunia dan panjang angan-angan.” (HR. Al-Bukhari no. 5941)

Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لَابْتَغَى ثَالِثًا وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Sekiranya anak Adam memiliki harta sebanyak dua bukit, niscaya ia akan mengharapkan untuk mendapatkan bukit yang ketiga, dan tidaklah perut anak Adam itu dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah menerima taubat siapa saja yang bertaubat.” (HR. Al-Bukhari no. 5956 dan Muslim no. 1737)

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa dapat menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara jenggotnya (mulut) dan di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjamin baginya surga.” (HR. Al-Bukhari no. 5993)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
حُجِبَتْ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ
“Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu).” (HR. Al-Bukhari no. 6006)

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu menuturkan: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ
“Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, neraka juga seperti itu.” (HR. Al-Bukhari no. 6007)

Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ أَوْ بَعْضُ أَزْوَاجِهِ إِنَّا لَنَكْرَهُ الْمَوْتَ قَالَ لَيْسَ ذَاكِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا حَضَرَهُ الْمَوْتُ بُشِّرَ بِرِضْوَانِ اللَّهِ وَكَرَامَتِهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ فَأَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ وَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا حُضِرَ بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ وَعُقُوبَتِهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَهَ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
 
“Barangsiapa mencintai perjumpaan dengan Allah, Allah juga mencintai perjumpaan dengannya, sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan dengan Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya.” Kontan ‘Aisyah atau sebagian isteri beliau berkomentar ‘kami juga cemas terhadap kematian! ‘ Nabi lantas bersabda: “Bukan begitu maksudnya, namun maksud yang benar, seorang mukmin jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar gembira dengan keridhaan Allah dan karamah-Nya, sehingga tak ada sesuatu apapun yang lebih ia cintai daripada apa yang dihadapannya, sehingga ia mencintai berjumpa Allah, dan Allah pun mencintai berjumpa kepadanya. Sebaliknya orang kafir jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar buruk dengan siksa Allah dan hukuman-Nya, sehingga tidak ada yang lebih ia cemaskan daripada apa yang di hadapannya, ia membenci berjumpa Allah, sehingga Allah pun membenci berjumpa dengannya.” (HR. Al-Bukhari no. 6026 dan Muslim no. 4844)


Sumber: Klik Disini

Tujuh Golongan

“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: 

1.    Pemimpin yang adil. 2.    Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya. 3.    Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid. 4.    Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah. 5.    Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’. 6.    Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. 7.    Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.” 

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

9 Feb 2013

Melodi Pelangi


Hari ini, mentari hadir bersama pelangi. 
Menghiasi mahkota langit di penghujung biru. 
Menata cakrawala kelabu jadi pusaka rindu dalam tahta qalbu. 
Mewarnai pagi lewat bias wewarna me-ji-ku-hi-bi-ni-u. 
Memberai jingga jadi wewarna lelangit. 
Membiru, berdawaikan senar rindu awan putih. 
Menari-nari lewat kekata mesra penghujung senandung hujan. 
Berlari-lari, bagai anak-anak kecil mengejar layangan. 
Bersautan, bagai siulan burung dara diantara kemegahan pesta pernikahan si jantan dan si betina berbulu putih.

Hari ini, mentari hadir bersama pelangi. 
Lewat celah daun pintu menelusup masuk bagai udara bebas tanpa batas. 
Mengurai wewangi sinar embun fajar kala mentari beranjak sepenggalahan. 
Tunaikan kewajiban, ditengah hiruk pikuk kehidupan perkotaan.
Menjelujur doa doa hingga ke langit ke tujuh.

Hari ini, mentari hadir bersama pelangi.
Lalu pergi berganti.


***

Rindu Sepersekian

Untuk yang kesepersekian, meronta diatas temali yang mengkakukan simpulnya.
Menari membawa rindu diantara pusara kecemasan dan halaunya
Tiada bertemu lawan masa diantara dinding-dinding yang bicara
Hari semakin gulita bersama kepekaan makna yang kian tenggelam
Untuk yang kesepersekian kalinya, kembali didera masa yang tiada peduli sesak merona
Membuncah ke langit mengangkasa, memberaikan pusat aral yang melintang
Damai menyesak jadi retak, kutub-kutub menabrak polar menghentak
Jatuh berserakan, lalu memunguti puing-puing berhamburan.

Hendak dikemanakan langkah jika pijakan bertabur beling dan duri tajam yang siap menghujam perlahan.?! Menghembuskan aroma luka berdarah disepersekian masa.
Kutebar rinai lewat embun dalam genggaman daun pagi tadi, lalu ia menguap oleh sengat mentari kala siang dengan gagahnya bertualang di langit biru. Hujan sesaat, kembali gagah mentari membinarkan kilaunya.

Ada kalanya rindu itu menggantung untuk yang kesepersekian masa. Diamnya adalah bencana dalam prahara yang ia tiupkan sendiri. Menutup diri, mengulang hari, mendulang mimpi. Jatuh, pecah, berhamburan, bagai awan dilangit yang saling menghantam lawan kala hujan mendera bumi.
Padam api menyisakan asap, kuhirup sesak diruang pengap. Menghentikan langkah dalam ruang sepersekian masa. Jalan jauh itu masih harus kutempuh, meski peluh kian meluruh keseluruh tubuh.

Pintu Hati

“Dan saat pintu hati itu terlalu dibuka padahal belum saatnya, maka tunas-tunas perasaanmu tak bisa kaupangkas lagi.

Semakin kautikam, dia tumbuh dua kali lipatnya. Semakin kauinjak, helai daun barunya semakin banyak.”

--separuh quote dari novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin", Tere Liye,

8 Feb 2013

Misteri Wanita

"mau makan apa?" | terserah | "ayam?" | minyakan | "ikan?" | nggak, amis | "terus makan apa?" | terserah! | #misteriWANITA

bagus pake kuning apa hijau? | "kuning bagus" | kayaknya hijau lebih cocok deh | "boleh juga" | kamu serius nggak sih?! | #misteriWANITA

bajunya bagus! | "mau beli? ayo!" | tapi mahal | "demi istri, ok" | banyak perlu lain? | "ya udah nggak usah" | ok, mau deh | #misteriWANITA

makan malem dimana? | "diluar" | nggak mau masakanku? | "ya dah dirumah" | terpaksa ya? | "nggak" | ya dah, makan diluar aja #misteriWANITA

"kok makananmu nyisa?" | udah kenyang, bungkus aja | "yakin?" | banget! | *setelahnya beli cemilan 10 kg #misteriWANITA

#misteriWANITA |pergi belanja dengan list daftar 25 barang yang mau dibeli | pulang dengan 27 barang yang samasekali nggak ada di list :D

#misteriWANITA | cenderung suka punya barang termahal | tapi kalap kalo ada wanita lain yang beli barang sama yg lebih murah dari dia :D

#misteriWANITA | seneng nangis, sedih nangis, nggak apa-apa juga nangis | jadi istri nangis jangan ditanya, dipeluk aja

Copas : +Felix Siauw

6 Feb 2013

Muhasabah Cinta


Sudah kututup, sedemikian lamanya, tanpa celah atau debu yang memasukinya. Benar, benar disana ruang kedap udara. Aneh, akhir-akhir ini aku terus mimpi aneh. Mungkin itu refleksi dari pikiranku. Keinginan yang bagai anai-anai terbang ke langit ke tujuh. Kau tau, seperti memimpikan sesuatu yang tak mungkin lagi kau rengkuh. Semakin dekat hari, semakin menipis waktu yang diberikan. Sudah beramal apa sejauh ini? Sedang yang menjadi peganganku perlahan menghilang, pelan-pelan mereka pergi. Mengembalikan semua ke masa semula adalah perjuangan. Ah, aku mengulang kembali dari awal.

Selamat datang pagi, pagi ini aku melihatmu persis seperti yang ada dimimpiku. Tidak lama lagi bukan? Sedang mereka terus merayu mencari titik lemahku hingga ku benar-benar menyerah dengan segala uji yang mereka kobarkan. Hey . . . mereka salah orang! Bagiku tingkah mereka teramat konyol. Aku lebih tertarik menatap tajam laptop kerjaku daripada memperdulikan ocehan-ocehan sampah dari mereka. Bagiku, kata yang tak berguna sama halnya dengan sampah-sampah yang terbuang, yang tak bisa lagi didaur ulang.

Selamat datang senja, aneh. Hampir setiap senja, aku kembali melewatimu. Maaf, aku terlalu serius dengan pekerjaan yang menyita waktuku. Hingga aku terus berlanjut mengabaikanmu, jingga pada senja kita. Dan lagi-lagi aku tak menatap keindahan senja untuk kita nikmati bersama diatas beranda. Apa kau masih disana bersama jingganya?

Lucu ya negeri ini. Ya! Alangkah lucunya negeri ini. Seseorang  dipersalahkan atas kesalahan yang tak dibuatnya. Bahkan tak tau menau akan kesalahan itu. Hm . . . sepertinya sudah menjadi tabiat para penghuninya. Setelah itu minta maaf. dibuat lagi, minta maaf lagi? hah . . . apa?? kita sedang berdusta dengan maaf. Tak perlu lakukan jika hanya membuat hilang kepercayaan. Oh my dear . . .

Hm, aku jadi teringat mimpi beberapa waktu lalu. Melihat pelangi di malam hari. Aneh, dimana mataharinya? tidak ada bukan. Tapi dimimpi itu jelas nyata mimpinya, ada pelangi di malam hari. di bagian bumi sebelah timur. Bukankah jika malam ada rembulan yang membersamai pelangi?

Eh iya, malam ini menjadi malam muhasabah cinta. Semoga sakit ini menjadi penggugur dosa, berbuah pahala, mendekatkan kepada syukur, sabar, dan rasa cinta yang tak terkira untuk-Nya dan Rasulullah. Aamiin

*gambar diunduh dari google image

1 Feb 2013

Supernova Quote's

“Sungai menjadi jalan pulangnya ke rumah tak berwadak, tapi ia selalu tahu di mana harus mengetuk pintu”
― Supernova: Akar

Hitam Putih AbuAbu

“Berat hati kuakui, kesusahan, kegembiraan, ketika keduanya lewat bersamaan tanpa permisi, maka sensasinya sama.”
― Dee

Filosopi Kopi Quote's

“Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.” 
― Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade. ~Dee

Bingung kan?

"Lo kesambet apa mbak?"
"Gak kesambet apa apa gwe"
"Tumben ngomentari parpol segala"
"Nah itu lah dia, Lo tau sendiri gue gak ngurusin sama yang namanya partai atau politik. Gak ngeh sama yang gituan. Cuma ya gw muak aja sama elit politik yang diatas sono. Mau nyelamatin keluarga besar pemimpin negeri ini dengan mengalihkan ISU bikin fitnah untuk partai tertentu. Dulu-dulu juga gitu, . . . kasian nanti di negeri akhirat. Bingung kan lo? gw juga bingung kenapa gw ngomongin parpol segala"
"Hm, iya tuh gwe tau. Udah ngerti lah masyarakat kita."
"Iya, di dunia bisa lah mereka membuat makar yee. Liat aja nanti diakhirat. Menangisss semuanya."
"Nggeh mbak. . ."

Semangat . . . Pelangi






Semoga cepat pulih Pelangiku ^_^
Hariku sepi tanpa warnamu.


INTUISI

Hanya lewat intuisi saya membenci pemimpin di Negeri ini.
Kelak kalian semua pun akan paham, kenapa saya membencinya.

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...