31 Des 2008

Esok

Esok..
Takkan ku tahu seperti apa aku..
Akankah pagi menyambutku dengan pijarnya yang cerah?
sedang tubuhku terasa lelah dan mulai melemah..
Ya RABB...
ku serahkan jiwaku pada-MU
di akhir perjalanan ini

22:01:08
Medan, 25 desember 2008

HATI BETA BICARA CINTA

Sebuah surat cinta untuk putri nan jelita
Dari hati hitam seorang putra tanpa harta

Beta tulis ini surat dibulan gelap raja-raja
Dimana hati tampak beku dan lidah tampak bisu
Ketika sikap tak biasa
Tanpa prnah tutur sapa.

Beta yang kini sedang sepi coba temukan arti cinta
Cinta yang sejati bak cinta para nabi
Saat cinta karena Allah bukan cinta penuh nafsu
Beta belum tahu...

Beta diam bukan beta marah
Beta tak memandang bukan beta sakit hati
Beta belum tahu apa arti cinta

Ketika beta dibuai asmara,beta lupa segala.
Dimana langit mimpi-mimpi tak dapat beta raih
Walau beta berada satu angka
Tiada kepuasan ujung terasa

Mungkin putri berkaya bahwa beta tak lagi cinta
Tapi hati beta tetap cinta
Beta hanya belum tahu apa itu cinta

Beta yang buruk rupa mencoba-coba bermain cinta
Putri punya wajah indah jelita, beta tak punya apa-apa
Beta buruk rupa,miskin harta. Apa putri masih suka?

Banyak sejenis beta tampan muka,kaya harta
Putri masih suka.Beta tak ada apa-apa?

Apa yang ada pada diri beta,itulah beta.
Tak ingin jadi siapa-siapa,beta ingin jadi beta.
beta buruk rupa,miskin harta.

Pernah beta coba bawa hati beta pergi kelain hati
Tapi hati beta tak mau pergi.
Beta masih cinta.Tapi beta belum tahu arti cinta.

By: Arif Mizan

25 Des 2008

kEEp ur Health

kita akan merasa bahwa bahwa kesehatan itu sangat berharga,
ketika rasa sakit telah menghampiri kita.
so...mulai dari sekarang kita jaga kesehatan kita yukz....^_^

24 Des 2008

RELUNG

Masih menatap
Sebuah ruang yang pengap
Lembab..
Tak pernah ada yang mengecap.
Medan, 11 Desember 2008

JIWA

Aku bercerita
Disekitar hati yang merana
Ketika tertangkap mata
Jiwa-jiwa yang menduakan-NYA
Medan, 11 Desember 2008

PARAU

Ku tak ingin melihatmu
Meski mataku tetap tertuju
Disekitarku ada batu
Tapi tanganku kelu memaku
Ingin ku lempar dengan suaraku
Tapi lidahku bungkam membisu
Pikiranku kelabu tertutup debu
Qalbuku meronta hampir runtuh
Panas suhu tubuh
Tapi ku pasrah pada keakuanku
Medan, 11 Desember 2008

RABB...





Ya RaBB...
Penatku remuk semalam suntuk
Mahsyuk dalam jiwa yang khusyuk
Asmara ku mabuk dibujur rukuk
Rembuk Qalbuku menusuk
Mengurai benang bening yang terpuruk
Dari noda hitam yang kian membusuk.
Tapak-tapak tua mengecam ancam
Yang diandalkan pun timbul dan tenggelam
Dari asa yang kian resah
Dari harap yang mulai gelisah.
Tapak-tapak itu berlari semu
Mengejar waktu yang mulai jenuh
Bersabar diatas uji dan puji
Qalbu menata malu
Namun,
Malu menata Qalbu
Maafkan..
Tak sempat ku berbenah!
Medan, 9 Desember 2008

RINAI





hati yang resah
Berhiaskan gelisah
Jauh iman terasa dahaga
Pasrah pada ILah
Disungkuran sajadah yang basah
Medan, 7 Desember 2008

bayang siluet





Ku katakan semu itu bayangan
Bayangan dibalik wujud palsumu
Entah diseberang sana...
Tinggalah dosa memaku pasrah.
Medan, 7 Desember 2008

BIAS





Aku biarkan semu pergi..
menjauh..
Lalu kutitipkan harapan pada arus sungai yang mengalir
Hingga berakhir pada muara yang sunyi.
Keteguhan embun-embun subuh meruntuh
Menggenang diatas keladi yang hijau
Parau...bersambut galau.
Diampun memukau
Kali ini tlah lepas..
Seperti riakan kapas-kapas
Seperti goresan pasir tersapu ombak bebas
Tak berbekas, meski tertoreh dalam.
Jauh...
Masih ku tempuh
Medan, 6 Desember 2008

RESAH

Rahasia cinta pada Sang Pencipta
Dia membisikkan rasa yang menggelora
Membuatku hanyut dimabuk asmara
Resah menanti perjumpaan dengan-NYA
Yang tak tau kan seperti apa
Duhai Cinta...
Jangan biarkan aku nelangsa
Medan, 17 November 2008

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...