22 Okt 2008

PuaLam


-PuaLaM-

Luapan kelam merembuk redam

Hadirkan kisah masa semalam

Pun saat jiwa inginkan candu kalam

Di bisik riak tengah malam

Sakau… meradang dendam

Tergores bayang rupa tak bertuan

Terlilit getir yang terus mengancam

bayang-bayang kelam

dibalik tabir cahaya didepan

Menunggu …

Terukir kalam-NYA dalam Qalbu pualam

Medan, 12 Oktober 2008

PiJaR



Entah…

Entah bagaimana cara dia memasukinya.

Jalan sempit, pengap, tanpa cahaya.

Ditangannya terkait sebuah pijar

Pijar…yang membuat langkahnya menyusuri lorong sunyi

tanpa suara…

Yang ada hanya nyanyian sunyi kehampaan,

Tetesan-tetesan embun yang menguap.

Tidak satu pun tahu ujungnya

Ujung jalan sempit itu

Berkali ia, kami, juga mereka

pernah kesana.

Ada yang kembali lagi

Dan ada yang terhenti ditengah jalan,

Pijarnya tak cukup tuk bertahan.

Kemudian hilang tak bersuara.

Sedang dia..masih berjalan

Entah..entah berapa lama sudah.

Satu hari, satu minggu, satu windu…

Berbekal pijar..

Dia berkeluh, kapan kan sampai?

Sedang asa…hampir hilang semampai

Berbekal pijar ia berjalan..

Satu hari, satu minggu, satu windu..

Lupa pada waktu.

Medan, 14 Oktober 2008



DaWai ResaH

Hingga akhir masa
Dalam alunan puing yang basah
Mencoba luka terbuka pasrah
Desah..tanpa dawai
Deras hujan menyapa langkah
…………*
Medan, 16 Oktober 2008
*to be continued

CadaR




Sabtu, 23 agustus 2008
Diperjalanan pulang dari kampus, aku sempat berpikir tentang cadar. Coz masih ngerasa ga’ habis pikir sama orang-orang yang berpandangan aneh tentang “Cadar”. Ada yang ngerasa takut lah, serem lah, de el el deh……
Allooowww everybody…???? Plizzz bgt.. hari gini gitu loh…apa yang salah dengan cadar???
Toh mereka yang bercadar bukan monster yang siap menerkam kita kan???
Bahkan dengan cadar, banyak banget manfaat yang bisa kita dapati sebagai seorang muslimah.
Coz..selain melindungi wajah kita dari mata-mata liar kaum adam (uuppss…!!!! Dilarang protes ya akh…), cadar juga berfungsi menjaga kesehatan kulit kita.
Bagi muslimah yang tidak bercadar; lihat deh kulit wajah kamu, perhatikan baik2 dengan teliti, wajah kamu pasti belang kan??? (hehe..emangnya harimau???) antara yang ditutup degan jilbab dan yang ga’ (tanpa cadar, red). Bagi yang punya masalah dengan jerawat, liat deh disekeliling wajah kamu. Bagian yang tertutup dengan jilbab cenderung lebih bersih (tanpa jerawat) dari pada wajah yang tidak ditutupi (sekitar hidung, pipi,dagu, dan sebagian kening). Apalagi didukung dengan “Global Warming”, dimana matahari tidak lagi bersahabat dengan kulit kita karena menipisnya ozon yang selama ini dengan setia menyelimuti bumi kita. Sinar UV secara langsung itulah yang bisa merusak kulit kita. Bahkan parahnya, bisa menyebabkan kanker loh…(ini parahnya loh….bukan bermaksud mendramatisir keadaan).
Aku setuju banget 1 juta % dengan ustadz Salim A Fillah pada bukunya yang berjudul “Agar Bidadari Cemburu Padamu” yang isinya bertuliskan
“…. Saya tidak bisa menerima, demi ALLAH, jika ada yang begitu terganggu dan berkomentar macam-macam melihat akhwat bercadar, tapi tak pernah merasa terganggu dan diam saja melihat aurat terbuka disana-sini. Mengapa tidak mengomentari mereka yang belum berjilbab secara benar saja?”
( hal:79 )
Nah loh…??!!
Ehm…. Yah meskipun aku juga belum bercadar or ga memakai cadar, tapi insya ALLAH aku ga’ pernah antipati sama mereka-mereka yang bercadar…
Malahan seneng banget ngeliat mereka.. salluuuutt deh!!!
Buat teman-teman yang ga setuju n masih ngerasa aneh dengan mereka yang bercadar…It’s OK!! Simpan aja argumen2 kamu tentang mereka dalam diri kamu sendiri. Ga’ perlu maksa orang lain untuk setuju dengan pola pikirmu. Toh juga ga ada manfaat apapun sama sekali buat kamu…
Setuju…???
YoQ kita berbenah diri dulu…..
Go….Musliamah… Go..
Be BetteR!!
^_^

ProLOG SegumPaL DAging

Seseorang datanng tertatih-tatih membawa segumpal daging yang masi segar penuh darah.
“Mau kah kau daging yang masih segar ini?”
“Tidak. Untuk apa buatku?”
“Tapi daging ini masih segar dan sangat baik buatmu..”
“Itu menurutmu. Dan ku rasa..itu tidak baik buatku.
“Kalau begitu, simpan saja sebagai bekalmu. Mungkin saja ditengah perjalanan kau akan membutuhkannya.”
“Pergilah..aku tidak butuh. Simpan saja dagingmu itu. Atau berikan saja kepada orang lain yang menginginkannya.
Tanpa diketahui sang musafir. Orang tersebut menyelipkan daging segarnya kedalam bekal yang dibawa oleh musafir tersebut. Dan hal yang sama selalu terjadi ditempat-tempat yang pernah ia kunjungi dalam perjalanannya itu.
-------
“Dia…. Dia pencurinya!! “
“Ya benar! Dialah yang telah mencurinya”
“Mencuri apa?? Apa yang telah akua curi dari kalian semua?
aku hanya seorang musafir biasa, yang selalu mempersiapkan bekal dalam perjalananku. Lantas untuk apa aku mencuri sesuatu milik kalian? Tidak ada gunanya bagiku.”
“Daging segar milik kami!! Itulah yang kau curi dari kami!!
“Baiklah kalau begitu, bisakah kalian buktikan padaku?
“Buktinya, daging segar milik kami semua, hilang! Dan kami kehilangan atasnya saat kau keluar dari daerah kami.”
“Itu saja belum cukup bagiku. Tuan hakim yang adil, Bisakah kau menunjukkan saksi kepadaku yang menguatkan pernyataan mereka?”
“Ya..ada dua orang saksi atas masalahmu ini. Hai anak kecil, aku persilahkan kalian untuk bersaksi.”
“Terimakasih tuan Hakim, sebelumnya aku ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku Noer Any dan sahabatku ini Syahnubar’i.
kami akan bersaksi, sebenarnya musafir itu bukanlah seorang pencuri. Melainkan merekalah yang telah menyelipkan daging segar itu tanpa sepengetahuan musafir itu didalam perjalanannya. Selama dalam perjalanannya, aku dan sahabatku ini selalu menyertai kemana musafir ini melangkah. Dan musafir ini tak pernah tahu bahwa ada daging segar yang diselipkan mereka dalam perjalanannya. Karena begitu banyak daging segar yang ia bawa dari keluarganya, sahabatnya, saudaranya dan juga dari Zat yang jiwa kami ada dalam genggaman-NYA. Itulah daging segar yang ia bawa.
“Kalau begitu, kalian telah beerdusta dengan menuduh musafir ini sebagai pencuri.
Wahai musafir..aku serahkan urusan ini padamu. Akan kau apakan para pendusta ini?”
“Yaa tuan Hakim yang adil, sudah saatnya aku harus mengembalikan milik mereka yang pernah mereka selipkan dalam perbekalanku. Aku hanya akan mengembalikan daging segar milik mereka, setelah iyu aku akan pergi untuk melanjutkan perjalanan ku.”
“Bagaimana mungkin?? Bukankah begitu banyak daging segar dalam perbekalanmu?
“Ya. Tuan hakim. Tapi daging yang mereka miliki bukanlah berwarna merah, melainkan berwarna hitam. Jadi sangat mudah bagi saya untuk mengetahuinya.”
“Ya kamu benar. Kemunafikan merekalah yang membuat daging itu berubah menjadi hitam.
“Baiklah tuan Hakim, kalu begitu saya harus segera melanjutkan perjalanan saya. Karna diakhir perjalanan, saya harus menyerahkan daging segar yang saya miliki ini dengan orang yang bersedia menukarkan daging segarnya kepada saya.”

Medan, Oktober 2008

PROTECTIVE





Ibarat pasir… semakin digenggam maka pasirnya akan semakin lepas dari genggaman tanngan kita. Begitu juga dengan diri kita atas apa-apa yang kita miliki.
Jika kita terlalu protective pada diri sendiri atau apa-apa yang kita miliki, maka keadaan yang terjadi adalah kebalikan dari semua yang kita harapkan.
Nah..truzz kenapa protective itu ada pada diri kita??
Sifat ini ada karena kita terlalu menuruti hawa nafsu kita. Kita terlalu mementingkan EGO kita yang seringnya berpikir “Masa Bodoh” dengan orang lain, ga’ mau ambil pusing terhadap kondisi orang lain dan yang terpenting bagi kita adalah bahwa orang lain harus ngertiin kita. Bukan kita yang ngertiin orang lain. (wuiih..asli EGOIS!!! )
Nih ada beberapa ciri diri yang over Protective…
EGO….iisss !!!
Ni yang paling utama. Coz maunya menang sendiri. Pokoke yang lain harus ngalah teruuss,.. maunya dibantu tapi ga’ mau dibantu, maunya didengerin tapi ga’ mau dengerin orang lain.
Menganggap sesuatu Cuma milik diri sendiri. Ga’ ada yang boleh mengganggu gugat
Misalnya dalam berteman, kamu marah or ngerasa ga suka jika sohib kamu dekat dengan temanmu yang lain. Kamu kan merasajengkel, kesal, dll. Karna menurutmu, sohib kamu itu Cuma untuk kamu aja. Yang lain ga’ boleh dekat2. kecuali dalam radius 10meter..( ;)hehehe..ini siy berlebihan namanya)
Harus nuruti apa maunya diri ( banyakan nuntut..)
Misalnya, seorang temanmu menghilangkan barang kepunyaanmua yang dipinjamya kemarin. Lantas kamu minta ganti dengan barang yang sama persis. Mulai dari bentuknya, warnanya, dll deh, bahkan kalau bisa belinya harus ditempat yang sama. (gubraxzz…!!!#?@$%&*##!!)
Terlalu milih-milih
Lalu bagaimana menghilangkannya???
Protective yang berlebihan itu ada karna kurangnya ilmu kita. Terutama ILMU IKHLAS. Ke-EGOis-an kita sering menutup mata dan menutup telinga HATI kita..( yang sebenarnya dari situlah ikhlas itu berada ).
keIKHLASan hati kita dalam menerima kondisi apapun itulah yang diperlukan. IKHLAS menerima apa yang telah ditetapkan ALLAH atas apa yang terjadi pada diri maupun sesuatu disekitar kita. IKHLAS menerima oranng lain apa adanya, bukan “ada apanya”.
Dan hal yang terpenting adalah kita harus yakin bahwa semua hal yang aaada dan terjadi pada diri kita adalah sesuatu yang telah ditetapkan/ digariskan ALLAH pada kita.
Karna Langkah, Rezeki, Jodoh, Maut…semuanya udah dirancang dengan begitu Super Akurat oleh ALLAH yang MAHAMENENTUKAN.
Jangan pernah merasa BANGGA dengan sifat2 buruk yang kita miliki.
Jika kamu berkilah, Tapi kan semuanya butuh proses???
Benar. Segala sesuatunya memang butuh proses. Tapi, proses itu sendiri bergantung pada mau atau tidak mau diri kita, lebih tepatnya NIAT kita.
Coz Raasulullah bersabda;
“ Sesungguhnya segala perbuatan itu disertai niat. Dan seseorang itu diganjar sesuai dengan niatnya.” ( HR. Bukhari Muslim ).
Niat bukanlah sebuah bacaan atau mantra. Tetapi suatu perbuatan yang didalamnya terdapat kesadaran penuh yang mengalir.
Itulah niat!!!

Dalam persahabatan misalnya, sikap protective ini bukan membuat hubungan kamu semakin harmonis. Tapi malah sebaliknya.. sahabat2mu justru kan menjauh darimu. Karna ga’ betah di ikat dengan aturan-aturanmu yang memaksakan kehendak.
Tidak hanya terbatas pada persahabatan aja sih.. hal-hal lain juga akan berdampak seperti itu juga loh..
So…, apa kamu masih ingin bertahan dengan ke-Protective-an kamu??
Jangan ngaku “RASULULLAH QUDWATUNA” ( Rasulullah teladan kami)
Jika ternyata kamu masih memiliki sifat ini.
Coz Rasulullah sendiri ga’ pernah sama sekali meneladaninya kan???
Setelah Niat tadi…
Kuncinya Cuma 1; ISTIQOMAH
Ikhlas
Sabar, Syukur
Tawakkal, Tawadhu, Taqwa
Ikhtiar
Qona’ah
Optimmis
Muhasabah
Amanah
Hilm ( santun )

YuQz jadi muslim/ muslimah yang lebih baik lagi^_^
Medan, 20/9-18/10 2008

17 Okt 2008

bad...bad...bad...

kecewa....

sebuah putusan akhir...

dari sebuah harapan..

wajar kalau kecewa sekarang mampir

namanya juga manusia..

intinya cuma satu..

JANGAN BERHARAP SAMA MANUSIA!!!!

cukup bagiku ALLAH...

yang lain......

entahlah,,..

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...