22 Okt 2008

PiJaR



Entah…

Entah bagaimana cara dia memasukinya.

Jalan sempit, pengap, tanpa cahaya.

Ditangannya terkait sebuah pijar

Pijar…yang membuat langkahnya menyusuri lorong sunyi

tanpa suara…

Yang ada hanya nyanyian sunyi kehampaan,

Tetesan-tetesan embun yang menguap.

Tidak satu pun tahu ujungnya

Ujung jalan sempit itu

Berkali ia, kami, juga mereka

pernah kesana.

Ada yang kembali lagi

Dan ada yang terhenti ditengah jalan,

Pijarnya tak cukup tuk bertahan.

Kemudian hilang tak bersuara.

Sedang dia..masih berjalan

Entah..entah berapa lama sudah.

Satu hari, satu minggu, satu windu…

Berbekal pijar..

Dia berkeluh, kapan kan sampai?

Sedang asa…hampir hilang semampai

Berbekal pijar ia berjalan..

Satu hari, satu minggu, satu windu..

Lupa pada waktu.

Medan, 14 Oktober 2008



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...