2 Nov 2011

Pagi ... (2)

di 2 November, kembali menuliskan cerita, kisah, atau apalah, yang penting merangkaikan kata jadi kalimat jadi paragraf, dan ditulis di Blog sederhana ini. Seperti biasa, belum bermanfaat buat orang lain. tapi setidaknya bermanfaat untuk diri sendiri, agar kelihaian menulis tetap terjaga dan terus terasah. Toh nanti ada saatnya dimana tulisan-tulisanku menjadi tulisan yang luar biasa.
Pagi ini tak biasa, sarapannya Ind*mie goreng, dikasih bawang+saos+telur. hehehe... tak lupa secangkir cappucinno extra granule, dengan backsound "Letto- Truth, cRy and LiE". Hm...menikmati pagi dengan cara yang berbeda. yup...sedang meresapi detik-detik terakhir di kota ini, karena sesaat lagi aku akan meninggalkannya.
"Menyendiri lagi, menyendiri lagi....disaat kau tinggalkan diriku pergi, tak pernah ada yang menghiasai hariku, disaat aku terbangun dari tidurku...." (Dadali band-back Sound tulisanku yang ini :p - sampai di ketikan yg ini)

Hem...Pagi tadi dapat berita duka dari Medan, iin, sahabat baikku, Ayahnya meninggal dunia, sedih karena aku gak berada didekatnya :(, tadi juga sempat nangis.
Membayangi, bahwa kehilangan orang yang kita sayangi itu amat menyakitkan, menyedihkan, setidaknya untuk saat itu sakit dan kepedihan yang dirasakan teramat dalam.
OooOOooowwwWw.... :'( im really so sad!!!

setahun yang lewat, saat ayah dari adik angkatku meninggal, aku juga tak berada disisinya. Sedang dia saat itu butuh bahu untuk bersandar, butuh tangan untuk menghapus air matanya dan menggenggam tangannya.

Ya Rabb.... semoga segala amalan ibadah mereka yang telah lebih dulu pergi, Engkau terima disisi-Mu. dan jadikanlah kematian tiap kami adalah kematian yang baik (Khusnul Khotimah) Aamiin........

Ketika pagi tak membersamai cahaya,
Langit mendung tak merona,
Tak sebenarnya seperti itu
Sebab qalbu lah yang mendung
Aku pun pernah merasakannya,
Birunya langit berubah kelabu
Putihnya awan terlihat menghitam
Dunia seolah gulita,
namun setidaknya itu untuk saat itu.
Mungkin karena Qalbu yang tergores luka
atau karena qalbu yang tak lagi merona.
Mungkin ini tentang kehilangan,
tentang perpisahan dari sebuah pertemuan.
Kenapa harus ada pertemuan?
Ini takdir namanya.
Jika kau tak menginginkannya
Seharusnya sebelumnya tak perlu kau ciptakan.
Yang terjadi, sudah kehendak Tuhan.
Dia... Ar Rahmaan.
Maka Nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...