30 Jan 2011

Jadilah Seperti Pensil

oleh Muhammad Dewan Ansari, RJI – Padang

 

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

”Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya ? tau tentang aku ?”

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,

”Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu PENSIL yang nenek pakai.Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi

Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

 

”Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya “,Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab”itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menghadapi hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu didalam hidup ini”.

 

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil:

PERTAMA: Pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Allah, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya.

 

KEDUA: Dalam proses menulis, kadang nenek beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat sipensil menderita. Tapi setelah proses maraut selesai, sipensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik.

 

KETIGA: Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bias membuat kita untuk tetap berada pada jaln yang benar.

 

KEEMPAT: Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada didalam sebuah pensil. Oleh sebab itu , selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

 

KELIMA: Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan ….begitu juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadar semua tindakan.

 

Sumber: Web In RZ

 

29 Jan 2011

HomeSick



Mencoba ditahan dan bertahan
tapi terlalu sakit untuk menahan
tolong..jangan aku dihalang
aku hanya rindu...
rindu ini sungguh tak tertahan,
aku tak memiliki sesiapa disini untuk melepas beban,
menangis takkan cukup.
aku harus segera mengatakan.
Aku ingin Pulang... :'(

Keep Smiling Always

Ketika dada serasa menyesak..

Ketika airmata harus tertahan

Ketika dunia seakan memusuhimu

Ketika perih mendera batinmu...

Ketika kepedihan semakin membuat luka...

Tetaplah tersenyum...

Sebab senyum itu indah...

Senyum itu mengobatimu...

Dari rasa sesak menjadi rasa lapang

Dari air mata yang berganti rasa menerima

Dari rasa perih yang berganti menahan diri

Dari kepedihan yang berganti keikhklasan..

Tetaplah tersenyum...

Karna menolong itu menyenangkan..

 

*Special dedicate to Us.

Not Only You, But Also Me.

Lotus Garden,

28-01-2011

Just want To share..^_^

Sumber: Web In Rumah Zakat

Dengar Bisikku....

Keikhlasan  itu ada diantara sabar dan syukur.

Sampai kapanpun, ia akan selalu mengiringinya

28 Jan 2011

3 Bulan Tidak Mampu memandang Wajah Suami

Perkawinan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.

 

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.

Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.

 

Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.

Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.

Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.

 

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh. Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.

 

Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.

Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.

Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.

Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal.

 

Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”.

Sang istri pun bad rest di rumah sakit.

Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.

“Haah, pergi?”. Kata sang istri.

“Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.

Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.

Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.

Dan subhanallah …

Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.

Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.

 

Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.

Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

(Diterjemahkan dari kisahk yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam web in ini semoga bisa bermanfaat)

 

Oleh: Ratih Astrya Ningsih, RZ - Banjarmasin

Sumber: Web In Rumah Zakat

Nyunda Thea... :p

Ini bukan kali pertama orang salah menyebut asal daerahku. Siang ini, satu mustahik lagi menyangka bahwa aku berasal dari Jawa Barat.

“Mbaknya dari jawa barat juga ya?”, Tanya sang mustahik.

“oh, enggak pak. Saya orang Medan”

“Memang asli Medan?”

“Iya”

“Tapi kok wajahnya sunda ya?!”, retoriknya.

“^_^”, aku Cuma senyum. Hahaha... masa dikira urang sunda sih???

Hari semakin siang, si bapak tidak menyerah sepertinya untuk bertanya. Dan pertanyaan pun berlanjut..

“berarti adek orang melayu ya..?”

“Bukan pak, orangtua (ayah) jawa. Tapi lahirnya di Medan. Ibu orang padang. Lahirnya juga di Medan. Jadi dari dulu udah di Medan.”

Hohoh..sebagai warga Medan, aku bangga mempromosikan kota sendiri.^_^

Hm...tapi emang iya sih, sebenernya aku ada darah sundanya juga. Dari papa. Tapi juga gak mau ngaku2 aaahh... ntar di ajak bahasa sunda sama urang sunda, gak ngerti, malah diledekin. Ngaku2 jawa aja, diajakin bahasa jawa, trus gak bisa, nih udah diledekin. Hohoho...trus waktu ngaku orang minang, di ajak bahasa minang, trus gak ngerti, di ledekin lagi.

“Uni Lulu orang pariaman, tapi ndak iso basa minang. Cemana itu...”, ledek salah satu temen kantorku.

Weleh..weleh... udah saya bilang. Uppsss..maksudnya, udah aku bilang, awak anak Medan. Jadi bisanya Cuma bahasa Indonesia dengan logat Medan.

Bahasa lain???

Ntar deh,... dipelajari dulu.^_^

 

Lotus Garden

27-01-2011

 

 

 

Apa Kabar Multiply???

Lama tak mampir ke Multiply. Hm..kali ini giliran multiply yang di abaikan. Setelah sebelumnya blogspot ini yang di bekukan, kali ini giliran multiply pula yang didiamkan. Yah..berhubung modem dirumah belum diisi biaya perbulannya, jadilah aku vakum didunia per-multiply-an dan lainnya.hehe...

Biasanya selama 3 bulan terakhir ini sih, emang gak online kalau posting di blogspot atau multiply. Selalunya ngirim dari email rumah zakat ke alamat email blogspot atau multiply.

Hm..apa kabar multiply?

Maaf aku mendiamkanmu selama beberapa masa ini.

Entah kenapa tiba2 aku enggan menorehkan cerita diatas lembarmu.

Sederhana kurasa,

Mungkin aku bosan,

Sampai nanti..bosan itu sendiri bosan menunggu kebosananku.

Kelak...

Aku akan kembali bercerita padamu.

Seperti senja yang setia menunggu pagi.

 

Lotus Garden

27 januari 2011

 

*Tulisan ini terinspirasi dari pertanyaan iin di email, yang menanyakan tentang ke-tidakeksisanku di Blog Multiply.^_^

27 Jan 2011

Lipi dan Wipi...

“Lipi... Gimana siy cara ngobati luka?”

“Ooh...dikau ambil kapas, trus bubuhi alcohol, usapkan pada bagian yang luka, trus tekan kuat sampe darahnya gak ngalir lagi”

“bukannya malah jadi tambah sakit, Pi?”

“Tapi kan lebih cepat sembuh, Wipi...”

“Ada cara lain kah?”

“Ada.”

“Apa, pi” (*Antusias*)

“Siram pake air garam, atau pakai jeruk nipis”

“Sembuh?”

“Perih. Hahaha...”

“dasaarr Lipi....!!! awas kau ya...”

“Lagian..kau ini polos kali.”

“Perihan mana, Pi?

“Apanya?”

“Saat Garfield meninggalkanmu?”

Hufft...

“Hanya helaan nafas?”

“Ya...”

“Apa dia sudah bicara padamu?”

“Hmm..”

“lalu?”

....

“kok diam, Pi?”

“Aku takut. Takut suatu saat nanti ia akan kembali mendiamkanku”

“Aku tau caranya supaya ia tak mendiamkanmu lagi.”

“oya? Gimana? (*Antusias*)

“Jitak aja kepalanya, atau cubit sekuat-kuatnya, pasti dia teriiak tuh. Hahaha...”

“Wipi...awaasss kau ya..!!”

“Wah..Bahaya! Kaburrrr.....”

 

 

Zzzzzz.........

Nyeyaknya lah niy kucing yang lagi pada boboq..

Zzzzz.....

SEHAT, KUAT, SEMANGAATT....!!!

Menjelang februari, menjelang pergantian musim di Negeriku ini. Yup...Musim Pancaroba kan segera berdiri. Dan biasanya penyakit2 musiman pun mulai berdatangan mengunjungi tubuh kita-manusia. Mulai dari flu, batuk, hingga demam. Ayo..ayo... jaga stamina tubuh^_^. Yang biasanya terkena penyakit musiman tiap tahunannya, kudu dijaga kesehatannya dengan ekstra yah. Rutinkan olahraga, makan yang teratur dan istirahat yang cukup. Kalo kata Bang Haji Rhoma sih..”Begadang jangan begadang..kalau tiada artinya..”

Oia, jangan lupa untuk mengkonsumsi suplemen buat tubuh, misal; Madu, Habbatussauda, Vitamih, de el el. Agar system kekebalan tubuh terhadap penyakit bisa bekerja ekstra dalam menghadapi peralihan cuaca yang ekstra.

Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara kan??? Yup..salah satunya adalah “sehat sebelum sakit”, bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati.

Hm... menurut pengalaman, kita bisa mencegah penyakit musiman itu dengan mengetahui tanda2 saat penyakit itu akan mulai menghampiri. Berikut tanda2nya...

Cekidot...

1.    Kalau saat akan menelan makanan atau minuman, ditenggorokkan kita serasa sakit atau susah menelan, kepala terasa sakit dan berat, itu adalah tanda2 akan terserang demam

2.    Ketika kita sudah mulai terserang bersin2, dan hidung mampet, itu adalah tanda2 akan terserang flu

3.    Tenggorokan terasa gatal atau sakit, itu adalah tanda2 akan terserang batuk.

 

Biasanya dulu, kalau tanda2 itu sudah mulai menghampiri tubuh, My Mom menyuruhku untuk mengkonsumsi obat sesuai tanda2 yang terjadi. Tujuannya sih bukan untuk mengobati, tapi untuk mencegah agar virusnya tidak menyebar lebih banyak lagi.

Nah...ketika tanda2 tersebut sudah mulai menyerang tubuh, Yuq...kita cegah!!

Berikut poin-poinnya....^_^

1.    Buat kita yang tidak terbiasa mengkonsumsi obat2an medis -dari apotik- boleh mengkonsumsi Madu dan habbatussauda. Madu dan habbatussauda tersebut dapat dikonsumsi pada saat pagi dan malam hari. Jika biasanya minum habbatussauda hanya 2 kapsul, maka dosisnya silahkan ditambah jadi 3 kapsul sekali minum. Jadi totalnya perhari, kita minum 6 kapsul habbatussauda.

2.    Istirahat yang cukup. Ketika gejala2 yang diatas mulai menyerang, sebenarnya yang paling dibutuhkan oleh tubuh kita adalah istirahat. Karna ketika tubuh kita kurang istirahat, maka virus2 atau bakteri2 penyakit pun akan mudah menyerang tubuh (dimana saat itu system kekebalan tubuh kita mulai melemah).

3.    Biasakan minum segelas air putih saat bangun pagi. So..gitu buka mata, baca doa- langsung minum deh^_^

 

Sekian dulu ya... semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi yang Banyak^_^

 

 

*MOTO Hari Ini*

*SEHAT... KUAT...SEMANGAT...!!!*

Puisi Untuk Ibu

Ibu..

Kau yang kusapa ibu,

Tuturmu lembut menyentuh qalbuku

Sapamu sederhana, penuh makna rindu

Panggilananmu padaku memanjakan nadaku

Aku tau, betapa berartinya kau untukku

Dan aku pun sangat berarti untukmu.

Kini ibu...lihatlah aku

Gadis kecilmu yang tak lagi berada dalam pangkuanmu

Yang tak lagi menangis ketika kau pergi untuk mencari nafkah.

Kini, aku berada di atas tanah yang memisahkan kita

Berkat doamu, rezekiku kupungut dari negeri ini

Untuk kemudian kusampaikan padamu

Sebagai baktiku atas pengorbananmu disepanjang usiaku,

Aku ingin mengukir senyummu bu,...

Membuatmu bangga bahkan tertawa penuh ceria

Melihat tingkah lakuku yang sekarang,

Aku hanya ingin katakan,

Masa membuatku berubah...

Aku tlah buktikan bahwa aku bukan lagi anak manja seperti kata mereka,

Si bungsu ini tlah menginjak usia dewasanya.

Meskipun aku masih slalu ingin kau manjakan.

Bu...

Aku ingin mengajakmu ke Rumah Tuhan

Mengelilingi ka’bah, bersujud di mesjid nabawi, mengunjungi makam Nabi

Lalu kita berlari kecil diantara bukit safa dan marwa.

Doakan aku bu..

Bu...

Sudah dekat masaku untuk melepaskan sandaranku pada pelukan rahimmu

Kelak, kan ada seseorang yang menjadi sandaran untukku menangis

Seseorang yang nantinya mengambil tanggung jawab ayah dari tangannya.

Aku mohon doamu, bu...

Agar Ridho-Nya pun kuperoleh dengan penuh.

Bu...

Terimakasih untuk setiap detikmu

Untuk setiap tetes peluh yang kau korbankan untukku

Untuk setiap tetes air mata yang mengiringi kisah hidupku hidupmu.

Bu...

Aku rindu, aku ingin kau menggenggam tanganku

Memelukku, dan menyelimuti resahku.

Lalu memberiku petuah tentang hidup.

Tentang perjuangan dan rintangan

Tentang ujian dan cobaan yang kelak bakal menderaku.

Tentang cinta atau kesakitan yang disebabkan olehnya

Tentang warisan akhlaq yang ditinggalkan oleh Baginda Nabi,

Ibu..

Semoga Dia menjagamu disana

Melindungi dan slalu menyelimutimu dengan cinta-NYa.

Aamiin

Batam, 22 Januari 2011

23:33 WIB

*Ibu, jika belum pernah kau dengar ucapan terimakasihku Ketahuilah doaku ini, smoga Allah menyayangimu, seperti mana kau mengasihiku dari dulu hingga kini untuk selama-lamanya*

(Brother’s –Lagu untuk IBU)

26 Jan 2011

Hening

Lalu ia diam,

;dalam keheningan

Memecah kebisingan yang gontai

Sesaat memastikan

Sesaat meyakinkan

Hanya menunggu waktu

Yang semakin ia buru.

Lalu pecah berserakan

Dalam tumpukkan jerami tua

Di bawah langit senja.

...

Dan, layak kah?

Sedang diri pun belum berbenah.

Lotus Garden,

25-01-2011

23 Jan 2011

Rindu nasi Putih

Hari ini, siang ini, jam ini, menit ini, detik ini...aku begitu merindukan nasi putih. Terakhir kali aku menyentuhnya adalah kemarin pagi, sebelum berangkat ngantor. Pas jam  makan siang, gak mau makan. Masih kenyang. Malamnya laperr, tapi rasa kantuk lebih mendominasi diri. Jadilah sehabis telp2an dengan papa, aku langsung tumbang. Zzzz....

Pagi ini juga gak sarapan lagi, karna takut telat. Coz mau olah Raga bareng temen2 sekantor.

Rinduuu...sama nasi putih...

Lebih baik pulang nih.

Udah jamnya makan siang. Hohoho...

Permisi pulang bentar aaahhh,,,^_^

ALLAH Selalu Bersama Kita

Saat engkau lelah dan tak berdaya

Karena usaha yang gagal

Allah Tahu

Betapa gigih engkau telah berusaha….

Ketika sekian lama engkau menangis

Dan batinmu tersiksa

Allah telah menghitung tangismu…

Saat engkau telah mencoba semua

Dan tak tahu harus berbuat apa lagi

Allah memiliki jalan keluarnya…..

Ketika semua tak masuk akal

Dan engkau frustasi

Allah memiliki Jawabannya…

Saya….

Kau…

Dia…

Kita…

Mereka…

Tidaklah sendiri ada ALLAH yang selalu bersama kita….

 

Oleh: Fitriani, RZ – Makassar

Sumber: Web Internal RZ

Jika Aku berhenti menulis

-Jika Aku Berhenti Menulis-

 

Kala kertas remuk, tinta habis

Dan cahaya pun telah padam

Bunga-bunga bermekaran telah layu tertindih waktu

Jari-jari kaku, putus satu persatu

Inilah akhirku. . .

Masa yang tak lagi menjadi milikku.

Aku berhenti. Ini akhirku.

Medan, 26 January 2009

 

 

Sudah aku putuskan untuk tidak menulis lagi. Aku kelelahan, aku tak ingin lagi menulis. Aku ingin berhenti saja. Mungkin ini pilihan yang terbaik. Namun, tiap kali ingin menghentikannya, tiap kali itu pula aku semakin ingin menulis. Aku tak mampu mengendalikan sesuatu yang ada padaku yang telah menjadi kebiasaanku. M-E-N-U-L-I-S. aku hanya ingin menulis, menuliskan apa yang aku lihat, dengar dan rasakan.

Terkadang inspirasi tak selalu membersamaiku, apalagi ketika kami harus bertengkar dan ia ngambek padaku, butuh waktu yang lama untuk mengembalikannya lagi/ memulihkannya lagi. Pernah beberapa kali ia mendiamkanku. Huuh.. kalau sudah begitu, akupun juga tak mampu berbuat apa-apa. Aku tunggu saja dia yang menyapaku. Inspirasi memang selalu datang dan pergi, datang begitu saja kemudian berlalu tanpa pamit. Seringnya ia datang disaat yang tak tepat, disaat aku tak memegang peralatan tempur sama sekali. Anehnya kadang inspirasi selalu muncul disaat aku sibuk melakukan aktivitas penuh di bagian pengairan, missal cuci piring, cuci baju, bersihi kamar mandi, atau lagi masak air buat mandinya ponakanku si kecil “aira” (hehehe...^_^). Oia, satu lagi...dulu inspirasi selalu datang ketika aku berada dalam suasana ujian dimasa kuliah dulu. Aneh?!

Inspirasi pergi tanpa pamit, justru disaat aku membutuhkan inspirasi untuk tulisan-tulisanku. Kalau sudah begitu, melomponglah blogku, buku harianku, memoku, computer kerjaku. Hingga tak ada tulisan berarti yang bisa aku goreskan di media2 yang aku punya. Dan jadilah aku meng-Copy paste- artikel2 yang aku ambil dari Web, atau juga kata2 bijak yang menyentuh hati yang juga disalin dari web ataupun buku2 yang ada. Hoho...yang penting masih creative (kreatif nyate karya orang ke Blog-tentunya dengan tidak lupa meletakkan sumbernya lho yaa...)

Hm..kemaren2 pernah bilang ma kawan2, mau berhenti nulis,..ee....pada banyak yang protesss, trus bilang ke lulu, untuk gak berhenti nulis, apalagi selagi kita bisa memberikan manfaat buat banyak orang dari apa yang kita tulis ini. Hm...tapi apakah tulisan2ku ini bermanfaat???

Hoho...aku masih merasa belum seperti itu. Bagaimana dengan tulisan anda???

22 Jan 2011

Pelangi di Ujung Senja

Teruntuk Pelangi di Ujung senjaku

Mereka bilang,

Kini saatnya untuk ku abadikan warnamu dikamera langitku

Sebelum masa menjadikannya temaram.

Sebelum langit mulai menghitam

;melipat senja diperaduan malam.

21012011

Lotus Garden

21 Jan 2011

Melompat Lebih tinggi

Bersama kita dalam hutan dan hujan

Aku ada karna kau telah tercipta…

 

“Mb kenapa?”

“Gpp”

“Jadi kah wall climbingnya? Udah bisa nih, aksesnya udah lancar kalo emang mau”

“hm..gitu ya, ya deh. Tapi ntar aja, abis pulang dari Pku aja’

“Ok kalo gitu”

…..

“iiy..mb kenapa sih?”

“gpp”

“Itu kok diem aja”

“Lagi mikir”

“Masih mikirin itu kah? Udah….tembak mati aja”

“Ah..sesat itu mah. Ntar malah mb yg mati”

“hehehe..jadi aku sesat lah ni ya mb?!”

“Iya”

“yee..daripada gak selesai2 trus kepikiran?”

“Au ah gelap. Mb ngantuk”

“iih..gih zuhur dulu”

“He em”

“mb..udah didonlot belum?”

“apanya?”

“itu tadi lagunya”

“belum. Tapi nih mb semalem donlot maher zain”

“lagunya gimana?”

“dengerin aja.”

 

I cant Stop Thingking

I cant stop thingking..!!!

Ekspresi diri yang dituang lewat gambar.

Akan berhenti berpikir, mungkin ketika tubuh ini lelah dan berada diperaduan pulau kapuk.

Terlalu banyak berpikir juga gak bagus,

Jadinya sakit kepala>_<

Deeuu..beneran sakiitt.

Jadinya punya postingan gak jelas gini.

Nulis seenaknya aja,

Tanpa di edit dulu.

Pasti niy gara2 buat kesalahan peng-input-an catatan.

Hiks T_T

Dan belum nemu solusinya.

Makin kepikiran jadinya.

hiksT_T

 

hm…

Semangat..semangat…

Tuntaskan!

Berjuang!

Menangkan!

HARI INI MILIK SAYA!!!

ALLAHU AKBAR!!

 

Zzzz…

Lotus,

20-01-2011

Home

Kalau sudah seperti ini

Aku jadi rindu,

Rindu untuk pulang.

Kembali kekampung halaman.

Kembali pada Rumah yang diberandanya dirimbuni

oleh dedaunan,

Nyanyian merdu burung-burung pagi

Dan anak-anak sekolah yang berlalu lalang.

 

Lotus

20-01-2011

20 Jan 2011

Setangguh Elang

Setangguh Elang

Yang mengepakkan sayapnya saat terbang.

Lalu hilang

Dibalik rimbunan dedaunan

09 January 2011

19 Jan 2011

Bermain Layang-Layang


Bermain layang-layang
kita ke tanah lapang
Lalu kau tarik ulur benang
layang-layang terbang menerjang angin
bagai elang.
bagi elang mungkin cuma permainan
tapi itulah layang-layang
di tarik ulur sang benang
agar tetap terbang di awan
tetap terjaga ditangan yang menahan.
aku layang-layang
ditarik ulur benang biar terbang
menerjang angin
dihempas badai
namun bertahan
sebab talimu kuat menahan dalam genggaman.

Marchelia,
20-01-2011
00;05

Im still Believe


Aku masih percaya,
ini tentang hidup.
walaupun tawa tulus itu hilang.
begini masih tak begitu baik saat kujalani.
kurasakan,
aku masih tertatih mengeja maknamu
dalam buliran hari yang tak mampu lagi kutawar.
"Hold my hand"
itu yang ingin kukatakan.
tapi lafadzku beku ditengah jalan.
aku merasa terdampar
asaku jauh terlempar,
Ayah...
Aku ingin mendengar petuahmu lagi.
yang menyejukkan separuh qalbuku
saat kau mendengarkan uraian ceritaku.
kau tau, yah...
ada yang tersekat disini.
dan aku hampir tersesat.
katamu, minta pada-NYa untuk mengindahkan ikatannya.
aku ingin...
dan kau teramat tau akan hal itu.
Ayah..
Aku tak tau kalau pada akhirnya
aku pun harus melewati jalan ini.

Marchelia,
19-01-2011
23;56

Lingkaran Qalbu

Mungkinkah suatu saat kita bersama?

Duduk melingkar, melafadzkan rabithah,

Lalu aku menangis..

Dan tangan-tangan mungil kalian memeluk punggungku

Menyapu kepalaku,

Dan menyeka air mataku..

Kemudian kita bercanda,tertawa..

Hampir terpingkal-pingkal,

Lalu diingatkan untuk istighfar.

Atau ketika kita membuka dengan tilawah,

Lalu kalian bertanya kepadaku..

“Ayat keberapa, lu?”

Kita…

Lingkaran qalbu yang melebar..

Kemudian memencar,

Dipisahkan jarak seberang pulau,

Tarbiyah dzatiyah yang menjadi pertahanan

jiwa yang terpisah.

Mungkinkah suatu saat nanti-entah itu kapan-

kita bisa melingkarkan qalbu lagi

dibulan sabit merah itu?

Wallauh’alam

-Aku yang merindukan masa-masa keemasan bersama kalian-

17 Januari 2011

Little Pinguin

Tanpa sengaja aku menemukanmu,

Diantara semangatku yang terkapar

Kupungut wajahmu yang menghampar.

Kau sungguh lucu, kataku.

Temani aku pada sisiku yang kosong

Dan dengarkan tiap kalli aku bicara.

Mendekatlah hatimu paaku,

Wahai Little Pinguinku.

Batam

10-01-2011

Relung

Dalam palung ia terselubung

Terjaga selama menahun

Hanya menunggu bilamana tali itu terhubung

Dengan Rabb-nya

Yang amat membuat rindunya menggunung.

Batam,

10-01-2011

31 Maret 2011

Rangkaian angka-huruf perkata

Penuh makna

yang dihitung per masa

Dalam mencari jawaban matematika kita.

 

Batam,

10-01-2010

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...