29 Nov 2011

Antara aku, kau dan dia



Sekarang kita berasa diatas tanah yang sama. diatas bumi kita berpijak. Rata TengahDan asaku masih sama seperti kemarin. hanya saja mungkin berbeda dirasa. Jika dulu aku begitu ingin menemuimu, namun kali ini aku hanya melihatmu dari sisi gelapku. Agar tak kau lihat aku disini. Meskipun mungkin kau melihat bayangku.
Bukan aku ingin bertemu, aku hanya ingin melihatmu. Seperti apa wujudmu yang pernah memberikan kekhawatiran terakut dalam hidupku. Ah... aku tau kau bukan siapa-siapa. Bahkan aku hampir tak lagi mengenangmu. Bukan, bukan hampir, tapi benar "Tak lagi".
Lalu dia... apa kabar dengannya? aku pernah mengatakan padanya bahwa aku ingin bertemu, aku ingin memeluknya. Tapi, ketika dia selalu saja menceritakan tentangmu, tentang mimpimu dan mimpinya, aku rasa berada didepannya bukanlah hal terbaik, setidaknya untukku! Aku mendengarkan celotehnya tentang impian yang kan ia ukir sementara aku juga pernah memimpikan hal yang sama?
Namun, asaku sudah patah! kali ini benar2 telah patah. dan aku biarkan ia patah. Takkan kuperbaiki. sama halnya ketika kau dan dia menawarkan persahabatan padaku, lalu tiba-tiba menikamku perlahan, memblokade rumah-rumah maya. kau tau rasanya? (*Retorik kurasa)
Terkadang, dalam renunganku, aku berfikir, "Kenapa harus sampai seperti ini?"-"Tidak bisakah kita bersikap sewajarnya? bersikap biasa?" Hmph...mungkin jawabnya memang tidak.
Ketika mereka bertanya, "Apa kau baik-baik saja?", sampai saat ini aku masih bisa mengangguk pasti. "Ya, aku lebih baik dari yang kalian tau!"

Kau...
Menjauhlah! jangan pernah sekalipun mencariku, mencari tau tentang kabarku, membaca tulisan-tulisanku. Bersikaplah untuk tidak peduli padaku. Sedikitpun untuk tidak peduli.
Anggap saja kita tak saling mengenal. Karna aku pun menganggapnya begitu. Antara aku, kau dan dia - kita tak (lagi) saling mengenal.

28 Nov 2011

Kamboja




Aku akan mengingatmu!
Sekeras apa kau melupakanku.
Sekuat itu juga aku akan mengingatmu.
Tak kan pernah, dan takkan mungkin untuk kulupa.
Akan kuingat masa itu.
Masa yang menjadikan aku sebagai aku.

Ciputat,
28.11.2011

16 Nov 2011

Mengingatkan Vs Menyalahkan




“Sahabat terbaik bukanlah orang yang selalu membenarkanmu. Tetapi sahabat terbaik adalah yang membuat kamu benar.” -Ali r.a.-

Menyatakan sesuatu yang benar-benar salah dapat digolongkan sebagai tindakan keliru. Mengapa menyalahkan perkara yang salah merupakan kekeliruan? Soalnya bukan terletak pada dia salah atau tidak. Dari quote tentang sahabat di atas, kita tahu bahwa salah satu bentuk perilaku yang baik adalah mengingatkan kita terhadap kesalahan kita. Letak perbedaannya, antara mengingatkan dengan menyalahkan ada pada iktikad dan cara.

Menyalahkan lebih dekat pengertiannya kepada laknat, meski tidak tepat betul. Nanti silakan lihat Al-Adzkaar karangan Imam Nawawi. Menyalahkan lebih dekat kepada tindakan menilai negatif pada pribadinya, bukan menunjukkan pada tindakan yang keliru secara spesifik. Sedangkan tindakan “membuat kamu benar” menjadikan kita dapat menyadari kesalahan kita, menerima dengan lapang dada, dan insya-Allah akan lebih siap memperbaiki sesuai dengan tingkat kesanggupan melakukan proses perubahan.

Ada kalanya kita tidak bermaksud menyalahkan, tetapi ditafsirkan sebagai sikap menyalahkan. Hal itu bisa dikarenakan orang yang kita ajak bicara sedang sensitif secara emosi. Persepsi “menyalahkan” juga bisa muncul karena sudah ada zhan (dugaan) dari orang tersebut kepada kita. Zhan membuat kita menyeleksi informasi yang kita terima sehingga sesuai dengan zhan kita. Ibaratnya, kalau memakai kacamata hijau, kertas putih pun tampak hijau, setidaknya banyak berisi bercak hijau; memakai kacamata merah semua tampak merah; dan memakai kacamata bening membuat kita melihat segala sesuatu apa adanya, merah tampak merah dan hijau tampak hijau. Karenanya, Allah berfirman


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurât (49):12)

______________________________________________________________________

My Rabb, jadikanlah aku sahabat terbaik bagi saudara-saudaraku dan berikanlah aku sahabat terbaik...

Sumber: http://muliahatimira.wordpress.com/

3 Nov 2011

Pelangi Mewarnai Hari

Kali ini pelangi hadir lagi, mewarni hari, indah sekali.
(31 Oktober 2011)
Ini bukan mimpi kan??? hem..Dobble Rainbow. Indah sekali.

***
Siang itu ia membuka pintu, masuk perlahan dengan pasti. tanpa mengetuk pintu takut pintu terkunci, karna pintu kaca itu tembus pandang dan tanpa perlu khawatir pintunya terkunci. dengan mengucapkan salam dan berjalan pelan.
"Assalamu'alaikum."
"wa'alaykumussalam", jawabku pelan sembari mendongakkan dagu- menegakkan kepala melewati batas komputer yang menghalangi penglihatan mataku, tentunya untuk melihat siapa yang datang dari seberang.
"Mau mb?", tawar seseorang sambil menyodorkan minuman teh botol saat dia masih berdiri didepan pintu. wajahnya tulus menawarkan, menyiratkan kepolosannya sebagai pejuang baru di peradaban kehidupan.
"Puasa.", jawabku dengan isyarat yang ku ukir lewat ucapanku. Dengan tak lupa aku tersenyum, pertanda bahwa aku tak bermaksud menolak pemberiannya. hanya saja ada hal yang menghalangiku untuk menerimanya.
Dengan senyum polosnya, ia tersenyum memandang dengan pandangan permakluman. Laku berlalu dengan berjalan tertatih. Hm..mungkin Grogi!
Anganku kembali menerawang, menembus angka-angka di laporan yang belum selesai ku kerjakan.
"huft...kapan ini selesai?!?!", penat sepertinya sudah menyambangi tubuh dan pikiranku. aku diam sejenak, ruang kerjaku sepi. tiada sesiapa. dan tiba-tiba saja lintasan senyuman polos itu mampir sejenak dalam pikiran yang hampir tewas karena angka-angka laporan keuangan. Diam-diam bibirku membentuk sunggingan senyuman. 'Hm... kenapa aku jadi senang?'
aku tertawa kecil, pikiranku berenang kearah langit biru berselimutkan awan kelabu. Di luar sedang hujan ternyata. Rintiknya menyejukkan, aku suka hujan.

hampir tiba waktu untuk mengakhiri segala kegiatan di meja kerja, yeah..its time to go home. Seperti biasa, persiapan sebelum pulang, kostum perang melawan debu-debu jalanan harus segera dikenakan. helm- sarung tangan- masker wajah-jaket. lengkap sudah, namun ada yang kucari-cari dan kunanti. Kemana sang pemilik senyuman polos itu, bukankah ini juga saatnya dia harus pulang? Ah sudahlah. tidak terlalu penting juga. Aku hendak pergi membeli beberapa keperluan untuk Rumah. aku tidak mau sampai kesorean.
Sekitar setengah jam perjalanan menuju rumah, seperti biasa kalau aku yang mengendarai motor, mata tak pernah bisa bertahan terlalu lama untuk fokus melihat kedepan terus-terusan. ada saja objek yang menarik perhatian mata untuk melihat ke arah lain, entah itu motor keluaran merk terbaru, atau motor butut, angkot yang ugal-ugalan, melihat langit, awan, aahh...klo untuk urusan alam, susah untuk tak memandangnya. Dan, saat mata ini tertuju pada satu titik di ujung langit biru berselimutkan awan kelabu, membentang kilauan warna-warni pelangi.
Subhanallaah... ini untuk yang kesekian kali aku melihatnya, untuk yang ke tiga kalinya diusiaku yang baru saja melewati ketukan dua tiga. Dobble Rainbow. Ya.... siapa yang bisa menafikan keindahan ciptaan-Nya. (*Retorik)
Sepanjang mengendarai motor, aku mulai tak fokus, senyumku sumringah, hatiku berwarna seindah warna pelangi yang baru saja menggelayuti mata dan hatiku.
You are so beautiful!!!
sambil melajukan motor dengan pasti, aku mencari posisi yang pas untuk memandangnya agar lebih jelas. Bukit kemuning menjadi pilihanku.
Subhanallaah,... indah, sungguh sangat indah. Pelangi akan tampak sangat indah bila ia nyata didepan mata, bahkan bidikan kamera tak cukup untuk memuaskan mata yang menikmatinya. kau harus melihatnya langsung. agar kau tau, betapa indahnya ia.
Akhirnya setelah sekian lama tak melihat pelangi setengah lingkaran membelah bumi, kali ini aku melihatnya kembali. Terakhir kali aku melihatnya saat aku kelas 6 SD,sekitar 12 atau hampir 13 tahun yang lalu.
Alhamdulillah masih diberi kesempatan lagi untuk menatap keindahan ciptaan-Nya.


"Maka Nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?" ~QS. Ar Rahmaan~

2 Nov 2011

Pagi ... (2)

di 2 November, kembali menuliskan cerita, kisah, atau apalah, yang penting merangkaikan kata jadi kalimat jadi paragraf, dan ditulis di Blog sederhana ini. Seperti biasa, belum bermanfaat buat orang lain. tapi setidaknya bermanfaat untuk diri sendiri, agar kelihaian menulis tetap terjaga dan terus terasah. Toh nanti ada saatnya dimana tulisan-tulisanku menjadi tulisan yang luar biasa.
Pagi ini tak biasa, sarapannya Ind*mie goreng, dikasih bawang+saos+telur. hehehe... tak lupa secangkir cappucinno extra granule, dengan backsound "Letto- Truth, cRy and LiE". Hm...menikmati pagi dengan cara yang berbeda. yup...sedang meresapi detik-detik terakhir di kota ini, karena sesaat lagi aku akan meninggalkannya.
"Menyendiri lagi, menyendiri lagi....disaat kau tinggalkan diriku pergi, tak pernah ada yang menghiasai hariku, disaat aku terbangun dari tidurku...." (Dadali band-back Sound tulisanku yang ini :p - sampai di ketikan yg ini)

Hem...Pagi tadi dapat berita duka dari Medan, iin, sahabat baikku, Ayahnya meninggal dunia, sedih karena aku gak berada didekatnya :(, tadi juga sempat nangis.
Membayangi, bahwa kehilangan orang yang kita sayangi itu amat menyakitkan, menyedihkan, setidaknya untuk saat itu sakit dan kepedihan yang dirasakan teramat dalam.
OooOOooowwwWw.... :'( im really so sad!!!

setahun yang lewat, saat ayah dari adik angkatku meninggal, aku juga tak berada disisinya. Sedang dia saat itu butuh bahu untuk bersandar, butuh tangan untuk menghapus air matanya dan menggenggam tangannya.

Ya Rabb.... semoga segala amalan ibadah mereka yang telah lebih dulu pergi, Engkau terima disisi-Mu. dan jadikanlah kematian tiap kami adalah kematian yang baik (Khusnul Khotimah) Aamiin........

Ketika pagi tak membersamai cahaya,
Langit mendung tak merona,
Tak sebenarnya seperti itu
Sebab qalbu lah yang mendung
Aku pun pernah merasakannya,
Birunya langit berubah kelabu
Putihnya awan terlihat menghitam
Dunia seolah gulita,
namun setidaknya itu untuk saat itu.
Mungkin karena Qalbu yang tergores luka
atau karena qalbu yang tak lagi merona.
Mungkin ini tentang kehilangan,
tentang perpisahan dari sebuah pertemuan.
Kenapa harus ada pertemuan?
Ini takdir namanya.
Jika kau tak menginginkannya
Seharusnya sebelumnya tak perlu kau ciptakan.
Yang terjadi, sudah kehendak Tuhan.
Dia... Ar Rahmaan.
Maka Nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?

1 Nov 2011

Pagi...

Pagi...
Aromamu memberikan semangat baru bagi diri,
Sebab harum pelangi masih membersamai hingga detik ini
Separuh ia membelah bumi, kemarin sore...
Saat senja mulai menjingga
di atas langit biru berselimutkan awan kelabu.
Sebab hujan masih menunggu..
Untuk kembali turun menyirami bumi yang gersang
Sejuk qalbu menikmati tiap aliran rintikannya
Damai merasuk jiwa, tenang menusuk raga
Warna pelangi itu masih mengindahkan mata
Alam bawah sadar merekamnya hingga nyata
Pelangi ini nyata,
Takkan pernah kulupa saat perjumpaan kita.
dan selalu...
Pelangi yang satukan kita,
Dalam badai yang berganti cahaya
Dalam peperangan yang berujung kedamaian.
Sahabat,...
Ini pelangi kita
Sama halnya seperti kita mulai menyenandungkan "Laskar Pelangi"
Ini masih tentang kita.
Tentang pertemuan kita,
Tentang jalan hidup kita,
Tentang arti kesejatian,
Tentang arti kebersamaan...
Kau, aku, dia menjadi kita
Tentang pagi yang membersamai cahaya
tentang kita,
Sahabat...
Ukhuwah ini harapku hingga ke Jannah-Nya.
Aamiin

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...