6 Feb 2013

Muhasabah Cinta


Sudah kututup, sedemikian lamanya, tanpa celah atau debu yang memasukinya. Benar, benar disana ruang kedap udara. Aneh, akhir-akhir ini aku terus mimpi aneh. Mungkin itu refleksi dari pikiranku. Keinginan yang bagai anai-anai terbang ke langit ke tujuh. Kau tau, seperti memimpikan sesuatu yang tak mungkin lagi kau rengkuh. Semakin dekat hari, semakin menipis waktu yang diberikan. Sudah beramal apa sejauh ini? Sedang yang menjadi peganganku perlahan menghilang, pelan-pelan mereka pergi. Mengembalikan semua ke masa semula adalah perjuangan. Ah, aku mengulang kembali dari awal.

Selamat datang pagi, pagi ini aku melihatmu persis seperti yang ada dimimpiku. Tidak lama lagi bukan? Sedang mereka terus merayu mencari titik lemahku hingga ku benar-benar menyerah dengan segala uji yang mereka kobarkan. Hey . . . mereka salah orang! Bagiku tingkah mereka teramat konyol. Aku lebih tertarik menatap tajam laptop kerjaku daripada memperdulikan ocehan-ocehan sampah dari mereka. Bagiku, kata yang tak berguna sama halnya dengan sampah-sampah yang terbuang, yang tak bisa lagi didaur ulang.

Selamat datang senja, aneh. Hampir setiap senja, aku kembali melewatimu. Maaf, aku terlalu serius dengan pekerjaan yang menyita waktuku. Hingga aku terus berlanjut mengabaikanmu, jingga pada senja kita. Dan lagi-lagi aku tak menatap keindahan senja untuk kita nikmati bersama diatas beranda. Apa kau masih disana bersama jingganya?

Lucu ya negeri ini. Ya! Alangkah lucunya negeri ini. Seseorang  dipersalahkan atas kesalahan yang tak dibuatnya. Bahkan tak tau menau akan kesalahan itu. Hm . . . sepertinya sudah menjadi tabiat para penghuninya. Setelah itu minta maaf. dibuat lagi, minta maaf lagi? hah . . . apa?? kita sedang berdusta dengan maaf. Tak perlu lakukan jika hanya membuat hilang kepercayaan. Oh my dear . . .

Hm, aku jadi teringat mimpi beberapa waktu lalu. Melihat pelangi di malam hari. Aneh, dimana mataharinya? tidak ada bukan. Tapi dimimpi itu jelas nyata mimpinya, ada pelangi di malam hari. di bagian bumi sebelah timur. Bukankah jika malam ada rembulan yang membersamai pelangi?

Eh iya, malam ini menjadi malam muhasabah cinta. Semoga sakit ini menjadi penggugur dosa, berbuah pahala, mendekatkan kepada syukur, sabar, dan rasa cinta yang tak terkira untuk-Nya dan Rasulullah. Aamiin

*gambar diunduh dari google image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...