20 Sep 2012

Mari bicara tentang Alam (Bag. 1)

Rabb Yang Maha menciptakan telah menyajikan kita dengan pandangan yang sungguh "Subhanallaah" indahnya, Betapa kita akan sangat kagum ketika melihatnya. Tiada yang mampu sesiapapun yang menandingi ciptaan-Nya tersebut. Bahkan diantara kita manusia, sangkin kagumnya dengan karya-karya Allaah tersebut, lantas kita pun menggunakannya menjadi jati diri kita. Dan tak terkecuali saya :) Hehe . . .

Senja,
Entah sejak kapan kata "Senja" itu melekat pada diri saya. Bermula dari blog ini sepertinya atau karena saya dilahirkan pada saat senja, 24 tahun yang lalu. hehe.
Hem . . . jika dirunut kebelakang, saya memang pengagum senja. Sejak kecil saya menjadi pemerhati senja. Dan hal itu baru saya sadari semenjak saya kuliah malah. Semenjak menyadari hal ini, saya pun selalu mengabadikan tiap-tiap senja yang saya saksikan dengan kamera Hp yang selalu saya bawa kemana-mana. (Smoga suatu saat bisa punya kamera DSLR^^)
Banyak filosopi yang terangkum oleh kata "Senja". Bagi saya dan semua orang penikmat senja lainnya, Senja itu "Istimewa". Ya, tentu saja dia istimewa. Keistimewaannya membawakan kedamaian bagi yang menatap keteduhan jingganya. Bagaimana menurutmu? :)

Bintang
Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya paling antusias kalau sudah membicarakan tentang bintang. "Gubuk Peceng dan Layang-layang", itu rasi bintang yang paling saya hapal. Dan sewaktu itu pun, guru saya tidak terlalu sulit untuk menjelaskan bentuknya. Sama seperti senja, saya terbiasa menatap bintang sejak saya masih kecil. Sinarnya berkilauan, bertabur dilangit hitam, anak kecil mana yang tidak terpesona melihatnya? Bagi saya menatap bintang itu menenangkan. Dahulu, ketika dimarahi ayah kalau saya berbuat salah, saya langsung lari kebelakang, hanya untuk melihat bintang. Memperbaiki mood yang saat itu sedang tak enak. Dan kilauannya memang cukup menenangkan. Perhatian saya tersedot menatap sinarnya.

Rembulan
Untuk rembulan, saya sangat suka pada Bulan Purnama atau Bulan Sabit. Pantulan cahaya matahari membuntuk siluet indah pada lingkaran rembulan. Namun menatap rembulan tak semudah menatap bebintang. Sebab rembulan selalunya bersembunyi dibalik awan, atau bahkan ketika cuaca hujan bahkan tak bisa sama sekali menatapnya dengan penuh kehangatan. Bagiku, teduhnya rembulan menyampaikan pesan kesederhanaan.

Embun
Sebening embun dipagi hari tentu saja membuat daun-daun setiap tanaman menjadi begitu hijau dan adem untuk dipandang. Bagaimana tidak? tetesan-tetesan embun justru membuat setiap tanaman menjadi begitu lebih indah. Embun ibarat perhiasan yang berkilauan diantara genggaman daun. Teringat ketika dahulu masih duduk dibangku sekolah dasar, saat guru saya memperkenalkan ciptaan Allaah tentang embun. Pagi-pagi sekali saya sudah disibukkan untuk keluar rumah hanya untuk melihat tetesan-tetesan embun diatas daun. Menyejukkan bukan? Tapi sayangnya saya belum pernah berhasil mengambil "Foto" Embun dengan kamera Hp saya. Butuh kamera DSLR nih untuk mendapatkannya :D (*maunyaa...)
Yak . . . Sama seperti senja, kecintaan saya pada embun akhir-akhir ini saya jadikan sebuah nama di blog saya ini "Qotrunnada" yang artinya tetesan embun. Filosopinya, ibarat tetesan embun dipagi hari, Menyejukkan sekaligus lambang keoptimisan juga keikhlasan. Seperti hari-hari yang dijalani, akan lenyap bagai embun yang menguap dalam genggaman daun. Tapi kehadirannya esok hari slalu saja dinanti :)

Pelangi
Mejikuhibiniu. Itulah bias warna dari spektrum cahaya. Kenal pelangi yah sejak kecil. Anak kecil mana coba yang gak tau lagu "Pelangi"? Inget banget ketika dahulu lagi dirumah nenek bareng kakak, kita ngeliat pelangi. Selagi ngeliat Pelangi, kita nyanyiin bareng-bareng itu lagu. Sampai akhirnya pelangi itu hilang sendiri. Pelangi melengkung paling indah yang pernah lu liat itu ketika masih SD, sekitar tahun 1999. Sewaktu itu ngeliatnya bareng-bareng teman-teman di madrasah sekitar pukul jam 3 sore. Kita melihatnya dari depan kelas kita yang di lantai 2. Nah, sekarang jadi sering berburu pelangi. Hanya untuk mendapatkan foto terbaik :) (*Secara saya hobby sama dunia fotography, meski masih amatiran ^^). Untuk saat ini bagi saya negeri Pelangi itu adanya di Batam. Karena sudah berulang kali saya menyaksikan pelangi disana. Nah, pelangi tercantik yang pernah saya lihat itu sewaktu saya berada di Bayah, Banten. Waktu itu masih pagi banget, dan kita lagi jalan-jalan ke Pantai.


Sekian dulu uraian sederhana ini. Sebenarnya masih ada beberapa yang lainnya lagi. Tapi akan saya paparkan lain waktu.
Bicara tentang alam memang tiada akan pernah habisnya bukan?! Sebab karya Allaah ini adalah Inspirasi yang tak berbatas :)
"Maka nikmat Rabb kamu yg manakah yang kamu dustakan"? - Q.S Ar Rahmaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...