7 Okt 2011

Gelap Terangku (3)

2 Oktober 2011

Sekarang masuk awal oktober, menurutmu apa yang harus kulakukan dengan semua rencana-rencanaku? Diam? Ataukah terus mengejar bayangmu yang kian hari kian memekat menembus dimensi imaginasiku yang semu seolah ia hadir dalam nyata. Aku pernah mengatakan, ‘Sudah separuh jalan, dan takkan aku hentikan. Perjuangan masih harus dilanjutkan. Karena ingin segera ku tuntaskan.’ Aku memikirkan kemungkinan terburuk, aku memikirkan kenyataan pahit yang mungkin akan kutemui kelak. Bukan untuk mendahului takdir, tapi aku sedang berupaya mempersiapkan diriku agar tak terpuruk ketika kenyataan terburuk menghampiriku.

Kita ini sepasang masa lalu yang terbawa arus waktu, jauh jarak yang kita tempuh membuat kita tahu, sekarang bukan lagi saatnya menunggu, sebab semakin menua usiaku usiamu, meski jarak usia kita hanya terpisah diangka satu, kita ini sepasang manusia yang terjebak kisah lalu, yang bertemu dalam romantisme salju semu. Dingin, namun tak menyatu. Aku hanya berani menyapa lewat qalbumu, lewat telepati semu yang kita ciptakan dalam imajinasi kau aku. Entah itu apa, namun ketika kau bertanya apakah aku mendengarmu, dan kujawab tidak, sebenarnya saat itu aku mendengarmu jelas, mendengar bahasamu lewat qalbu yang kau titipkan lewat telepati ciptaan imajinasi kita. Aku mendengarmu jelas, bahkan aku membalas setiap kau berkata. Hingga qalbukulah yang kemudian bertanya, kau dengarkah aku bicara? Aku berteriak. Sampaikah pesan itu? Atau justru kalimat yang kutujukan lewat telepati itu tak benar-benar sampai ke qalbumu. Tidak. Aku tidak salah alamat. Aku masih mengirimkannya pada alamat yang sama. Apa kau mengganti alamat telepatimu diam-diam tanpa sepengetahuanku? Ah, tidak. Aku tidak seharusnya menduga seperti itu. Aku tau, tidak mudah untuk menggantinya. Mungkin saja ada tembok pembatas yang menghalangi. Atau ada angin badai yang membuat pesanku terbang-terombang-ambing. Aku yakin, kau pun mendengarku disana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...