7 Okt 2011

Gelap Terangku (2)

25 September 2011

Terkadang aku berpikir, kenapa aku harus mengkhawatirkanmu? Siapa aku? Dan siapa kau dalam hidupku? Aku bahkan tak mengenalmu. Begitupun dirimu. Hnh....lagi –lagi aku menarik nafas panjang padahal kadar oksigen masih normal yang masuk kedalam tubuhku. Ya, aku sedang berusaha mengatur emosiku lewat pernafasan. Mengontrol segala beban yang semakin berat pada pundakku. Sekarang hampir pukul 12.00 malam, dan aku masih menunggu kabar darimu. Pesanku beberapa menit yang lalu, oh bukan, tentu saja beberapa jam yang lalu sampai saat ini belum mendapatkan respon apa-apa darimu. Kau dimana? Apa kau baik-baik saja? Apa yang sedang kau lakukan? Tak sadarkah kau kalau aku disini khawatir mencemaskanmu. Ingin rasanya aku menekan tombol angka-angka yang terangkai namamu didalam kontak Hp-ku, aku ingin menghubungimu. Tapi aku takut justru malah mengganggumu. Terlebih sekarang sudah larut. Mungkin kau sudah tidur, atau mungkin sedang dalam perjalanan atau mungkin sedang berkumpul bersama teman-temanmu, atau kemungkinan-kemungkinan yang lainnya. Tidak kah kau mengerti? Aku mencemaskanmu!! Kau ini egois sekali. Huft.....lagi-lagi aku menghela nafas panjang. Bukan karena aku kesusahan bernafas ataupun berebut oksigen dengan makhluk-makhluk lain disekitarku, tapi ini karena beban ini tak sanggup kupikul sendiri. Mungkin kau tau, mungkin kau mengerti dan mungkin kau pun pahami. Atau mungkin kau tak tahu? Mungkin kau tak mengerti? Dan mungkin kau pun tak pahami?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...