22 Mei 2009

"Nyanyian Sumbang Anak Negeri"

Tuan bilang. . .
tak perlu merogoh kocek kami dikantung yang beerlubang

Nyatanya. . .

kami memungut ilmu diatas puing genteng yang rubuh tadi malam

;diterjang badai

Langitnya ompong dicopot zaman

Matahari menantang, kelas lepas terang benderang

Bila hujan riuh telentang, basah buku buku melepuh riang.

Robot zaman nyaring berdendang

“. . . sekolah gratis disana sini . . .”

Disana gratis; disini miris

Disana. . .gedung gedung tinggi dikota raja raja

Disini. . . kayu kayu reot dimakan usia duduk didesa kaum jelata

Tanpa alas kaki, kami daki ilmu bumi

Menyapih sungai, membaur hutan, kami kejar mimpi mmpi

Ditengah ladang masih ku dengar tuan berdendang

“ . . .sekolah gratis disana sini . . .”

Disana gratis; disini menangis

Bangku bangku jati kami dijarah tuan kompeni,

Mana tuan peduli!

Bekal tuan BOS pun memipih ditiap terminalnya

Menanti hari memupus diladang kerontang.

Tuan masih berdendang di gerimis malam dengan suara sumbang

Entah untuk siapa.

O. . . tuan!

Wasiat ratu adil cuma jadi semboyan tirani dipojok derita ini

Tenunan korupsi masih menyihir bumi pertiwi

Melukis warna warna kelam cakrawala pendidikan negeri.

Masih. Kami berteriak dalam kepedihan yang paling kerak

Menambal pendidikan negeri biar tak retak.

Masihkah tuan mengelak?

Saat kami minta persamaan hak yang soak karna terkoyak!

;dibalik dusta dusta yang kian menyerak.

*O. . . tuan!

Kita memang tak pernah betul betul serius membenahi dunia

pendidikan negeri.

Ruang Hati, 6/7 Mei 2009


*Alhamdulillah puisi ini kemaren mendapatkan juara ke 2 pada sayembara cipta puisi dan cerpen yang diadakan oleh KOPISUSU (KOmunitas PeulIS USU) pada awal mei kemaren^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...