12 Mar 2013

Segi Empat Kulipat

Segi empat. Dan ruang itu bersekat-sekat. Rasa itu kian melekat kuat-kuat. Menjamah tiap butiran pasir yang memekat di dasar jurang. Tanya dalam tanda selalu menjuntai-juntai bersautan. Dan otakku mulai buntu di waktu batu. Ayah ibu baru terbilang satu waktu meninggalkanku. Apalah aku ini, baru juga mereka ke Pulau seberang. Rasa sudah mencari-cari barang yang bertahun menghilang. Baru berbilang satu waktu, tapi sudah begitu pekat merasa kehilangan. Tak ingin jauh, tak pernah ingin. Aku ingin terus membersamai. Bagaimanalah ini, separuh hatiku terbawah penuh oleh mereka. Orang yang lebih kucintai dari diriku sendiri.

Ma, Pa . . . kalian sedang apa sekarang? Demam lu sudah turun, hanya lehernya yang masih tersekat saat menelan. Sakit, jadi malas makan. Dan anakmu ini terus menghitung hari dari sekarang. Satu April, lama sekali rasanyaa . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...