24 Mar 2013

Puisi Sabili :)



-Surau Di Ujung Gang-

Surau...
Terkoyak peluru bengis
Membogem mentah pendusta dunia
Parau, suara laki-laki tua mengacau
Mengusik kuping-kuping pecinta dunia
Lalu berbaris layaknya tentara
tiga dan lima berjejer mesra
Mereka yang hidup separuh abad mulai berjama'ah
Si kepala dua, entah dimana!
Mereka asyik berdendang pendewa
Untuk ke syurga, katanya!
Tapi lupa pada DIA.
Surau..
Lusuh berdebu.
Pak tua sibuk mengapit sapu
Lalu menarikannya beriring dzikir menyeru.
Sejadah panjang menggerutu
Pijakannya benar-benar berbau debu
Tapi ia kagum dengan bocah berusia sepuluh
Yang duduk mahsyuk laiknya berteduh
Matanya menyapih air, deras sekali
Tak peduli liku-liku debu menderu tubuhnya
Masih menyapih, didekapan kalam Tuhan
Lirih berbisik berjanji
Kan ku jaga surau-MU ya Rabbi...
Masih menyapih, bahkan lebih deras lagi
Membasahi lantai surau.
Medan, 9 Agustus 2008


-Qalbu Tak Berbias-

Duhai qalbu..
Cairlah dari beku
Lembutlah dari batu.
Karna kau qalbu...
Bukan es atau pun batu
Lembutlah...
Karna laku berasal darimu
Wujud lagu berawal darimu.
Duhai Qalbu...
Tidakkah kau merindu??
Medan, 29 Desember 2008


-Bekal Pulang-

Aku ingin pulang
Dengan bekal yang telah aku sandang.
Dan meninggalkan apa yang aku pinjam
;dirumah-MU.
Aku ingin pulang
Dengan kaki yang telanjang.
Terbakar panas, debu-debu jalanan.
Aku ingin pulang
Tidur di pangkuan Penguasa alam.
Bening Hati, 17 February 2009



-Hamba Kufur-

Apa yang sudah kau berikan?
Tapi kau minta dilebihkan.
Emas segunung kau siakan,
Sutra hijau kau bilang rerumputan.
Apa yang sudah kau berikan?
Pengepak firman kau bilang siluman
Travel travel setan kau bilang kesenangan.
Dusta adalah merdeka
Riya adalah harta
Dendam adalah jiwa.
Dusta telah merdeka
Riya bergelimang harta
Dendam terenggut jiwa.
Itu yang kau bilang syurga?
Sedang Malik;
Menatapmu sangar penuh nafsu.
Bening Hati, 9 April 2009


Puisi-puisi diatas adalah puisi-puisi saya yang pernah dimuat di salah satu majalah islam Nasional Sabili. :)






4 komentar:

  1. Puisi yang indah... pantas saja kalu dimuat di majalah.

    BalasHapus
  2. hhmm..sepertinya diriku pernah baca ni puisi, trnyata dirimu yang buat ya mb :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. :) pernah dimuat di Sabili edisi Desember 2009 say :)

      Hapus

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...