21 Des 2012

Nothing (Hope)

Semenjak kepergianmu, peranmu aku yang menggantikan. Jujur aku lelah, tubuhku serasa remuk ketika sampai dirumah saat senja. Pagi-pagi sekali segala dipersiapkan, tak terkecuali ibu, dia yang paling sibuk kala pagi. Setiap harinya aku harus berhadapan dengan kemacetan dan juga kebut-kebutan. Bukan untuk dicap sebagai jagoan, tapi aku tak ingin terlambat sesampainya di kantor.
Terkadang ketika melintas Mio putih dihadapan, aku berpikir itu kau. Sampai aku lupa bahwa kau sudah tak lagi mengurusi kehidupan duniamu.
Beberapa hari belakangan aku terus saja lembur di kantor, dan aku pulang setelah matahari benar-benar tlah tenggelam. Tahukah? kuharap kau yang menjemputku. Sebab aku tau, ayah sudah tak mampu lagi melakukannya. Dan kau juga tau, si Bungsu tak bisa diharapkan. 
Kepalaku benar-benar sakit, dan tahukah kau? aku tak pernah bisa mengeluhkan segala dihadapan ayah dan ibu. Aku teramat lelah, amat teramat lelah dan ingin menangis saja :'(
Bahkan mungkin aku teramat lelah untuk menangis.
Kau tau? aku berprasangka baik saja pada-Nya, Dia yang mengatur segala. Selalu ada kebaikan dalam setiap takdir yang diberikan-Nya untuk kita. 
Aku cuma teramat lelah, berkali ingin menyerah, tapi Dia menegarkanku, meneguhkan pendirianku, menguatkan kesabaranku, dan terus meyakinkanku bahwa dipenghujung lelahku kan diganti dengan surga-Nya yang teramat indah. Sungguh, Dia tak perah ingkar akan janji-Nya.

"Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kau dustakan?"

*Curcol sekelak :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...