19 Feb 2009

-Puisi Sahabat-

Buka matamu...

Dan lihat apa bedanya..

Teman. . .

Kau yang mendengarkan kala lisaanku merdeka

Kau yang meminjamkan pundakmu kala lisanku meminta.

Tapi sayangnya, kau bukan teman disisi laguku

Karna kau tak layak bertahta teman dalam lokaku.

Sahabat. . .

Kau yang mendengarkan, kala lisanku terjajah tanpa kata

Kau yang meminjamkan pundakmu kala lisanku tak meminta

Kau yang tahu bagaimana caranya meneduhkanku

Dikala hujan membasahi bumi kalbuku

Dikala badai menumbangkan tiang sukmaku

Sekarang. . . berjalanlah disampingku

Karna kelak. . , saat aku terjatuh kau yang akan memapahku

Begitupun dengan dirimu.

Jangan berjalan didepanku

Karena ku tak ingin membebani punggungmu

Dan jangan pinta aku untuk berjalan didepanmu

Karena aku takkan mampu memimpin jalanmu

Berjalanlah disampingku

Untuk kita saling memapah saat rapuh mulai terjatuh

Sahabat. . .

Kau yang mengiringi aku selalu dalam senang dan sedihku

Dalam kuat dan lemahku.

Buka matamu. . .

Dan kau tlah tahu apa bedanya

Ketika kau mendengar kalbuku bicara

Dalam mutiara kata sederhana yang tak ingin berdusta.

Sahabatku yang ku cinta,. . .

Ukhuwah ini selamanya. . .

Medan, 8 februari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dengan sejuta manfaat yang memotivasyifa^_^

Dua beda

 Terkadang luka ada baiknya datang diawal. Agar kau tau bahwa hidup tak hanya tentang cinta.  Gemerlap dunia hanya persinggahan yg fana.  Me...